PENDAHULUAN
Pertandingan Pencak
Silat dilakukan berdasarkan rasa persaudaraan dan jiwa kesatria dengan
menggunakan unsur-unsur beladiri, seni dan olahraga Pencak Silat dan menjunjung
tinggi PRASETYA PESILAT INDONESIA.
Pertandingan dimainkan
sesuai dengan ketentuan kategori yang diatur dalam Peraturan Pertandingan dan
dipimpin oleh pelaksana teknis pertandingan bersertifikat yang sah dan masih
berlaku.
Kategori pertandingan
Pencak Silat terdiri dari:
I.
Kategori TANDING
II.
Kategori TUNGGAL
III. Kategori GANDA
IV.
Kategori REGU
Untuk dapat
melaksanakan pertandingan Pencak Silat sesuai dengan maksud dan tujuannya,
ditetapkanlah Peraturan Pertandingan sebagai berikut:
BAB I
PERATURAN PERTANDINGAN
Pasal 1
Pengertian Setiap
Kategori
1. Kategori TANDING adalah kategori
yang menampilkan 2 (dua) orang pesilat dari sudut yang berbeda. Keduanya saling
berhadapan menggunakan unsur pembelaan dan serangan yaitu menangkis/ mengelak/
mengena/ menyerang pada sasaran dan menjatuhkan lawan, menggunakan teknik dan
taktik bertanding, ketahanan stamina dan semangat juang, menggunakan kaidah
dengan memanfaatkan kekayaan teknik dan jurus.
2. Kategori TUNGGAL adalah kategori yang
menampilkan seorang pesilat memperagakan kemahirannya dalam Jurus Tunggal Baku
secara benar, tepat dan mantap, penuh penjiwaan, dengan tangan kosong dan
bersenjata serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk
kategori tunggal.
3. Kategori GANDA adalah kategori yang
menampilkan 2 (dua) orang pesilat dari tim yang sama, memperagakan kemahiran
dan kekayaan teknik jurus serang bela yang dimiliki. Gerakan serang bela
ditampilkan secara terencana, efektif, estetis, mantap dan logis dalam sejumlah
rangkaian seri yang teratur, dimulai dari tangan kosong dan dilanjutkan dengan
bersenjata serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk
kategori ganda.
4. Kategori REGU adalah kategori yang
menampilkan 3 (tiga) orang pesilat dari tim yang sama memperagakan kemahirannya
dalam Jurus Regu Baku secara benar, tepat, mantap, penuh penjiwaan dan kompak
dengan tangan kosong serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku
untuk kategori regu.
Pasal 2
Penggolongan
Pertandingan dan Ketentuan Tentang Umur,
Jenis kelamin dan Berat
Badan
1. Penggolongan
pertandingan Pencak Silat menurut umur, jenis kelamin dan berat badan untuk
semua kategori terdiri atas:
1.1. Pertandingan
Golongan USIA DINI untuk Putra dan Putri, berumur lebih dari
10 tahun sampai 12 tahun.
1.2. Pertandingan
Golongan PRA REMAJA untuk Putra dan Putri, berumur lebih dari
12 tahun sampai 14 tahun.
1.3. Pertandingan
Golongan REMAJA untuk Putra dan Putri, berumur lebih dari
14 tahun sampai 17 tahun.
1.4. Pertandingan
Golongan DEWASA untuk Putra dan Putri, berumur lebih dari
17 tahun sampai 35 tahun.
1.5. Pertandingan
Golongan MASTER-I untuk Putra dan Putri, berumur lebih dari
35 tahun sampai 45 tahun (acara tersendiri).
1.6. Pertandingan
Golongan MASTER-II untuk Putra dan Putri, berumur lebih dari
45 tahun keatas (acara tersendiri)
2. Kebenaran tentang
umur pesilat yang mengikuti pertandingan dibuktikan dengan Akta Kelahiran /
Ijazah / Paspor yang asli atau dengan fotocopy yang sudah dilegalisir.
3. Umur pesilat harus
sesuai dengan penggolongan umur peserta (Usia Dini, Pra Remaja, Remaja, Dewasa,
Master-I dan Master-II) dengan berpedoman kepada umur yang bersangkutan pada
hari pertama pertandingan dimulai (berlaku untuk semua kategori).
4. Pembagian kelas
menurut berat badan hanya berlaku untuk kategori TANDING yang dilakukan dengan
penimbangan badan.
4.1. Tidak ada
toleransi berat badan
4.2. Penimbangan
dilakukan 15 ( lima belas) menit sebelum pesilat yang bersangkutan mengikuti
pertandingan sesuai dengan jadual yang ditentukan.
4.3. Untuk
penimbangan, pesilat harus berpakaian Pencak Silat yang digunakan untuk
bertanding, kering, tanpa sabuk, tanpa pelindung kemaluan atau segala jenis
pelindung sendi.
4.4. Pesilat
yang tidak dapat memenuhi ketentuan berat badan dalam penimbangan menurut kelas
yang diikutinya, dikenakan sanksi diskualifikasi.
4.5. Setiap kali
atlit bertanding, harus dilakukan penimbangan (hanya dilakukan satu kali naik
di penimbangan) dan wajib disaksikan oleh kedua official teknik dan seorang
wasit-juri yang bertugas ( ditunjuk oleh Dewan Wasit Juri ).
4.6. Petugas
penimbangan dan kedua official tim wajib menandatangani format hasil
penimbangan, yang telah disediakan oleh Panitia Pelaksana. Apabila salah satu
tim official tidak menanda-tangani maka penimbangan dinyatakan tetap sah.
4.7. Petugas
penimbangan ditunjuk dan ditugaskan oleh panitia.
5. Pemeriksaan
Keterangan Kesehatan.
5.1.
Setiap peserta harus membawa surat keterangan sehat yang sah yaitu surat
keterangan sehat yang dikeluarkan oleh dokter dari instansi Rumah Sakit yang
berwenang, maksimal 1 bulan sebelum hari pertama pertandingan dimulai berlaku
untuk semua kategori.
5.2.
Apabila sebelum penimbangan dimulai pesilat tidak dapat menunjukkan surat
keterangan kesehatan akan dikenakan diskualifikasi. Panitia dapat merekomendasikan
dokter/ rumah sakit tertentu untuk dilakukan check kesehatan di Daerah tersebut
dengan biaya di tanggung tim yang bersangkutan.
Pasal 3
Kategori dan Kelas
Pertandingan Usia Dini
Kategori dan kelas
pertandingan untuk Usia Dini:
1.
TANDING terdiri atas:
1.1. Tanding Putra
Usia dini
1.1.1. Kelas
A
26 kg s/d 28 kg.
1.1.2. Kelas B
diatas
28 kg s/d 30 kg.
1.1.3. Kelas C
diatas 30 kg s/d 32 kg.
1.1.4. Kelas
D
diatas 32 kg s/d 34 kg.
1.1.5. Kelas
E
diatas 34 kg s/d 36 kg.
1.1.6. Kelas
F
diatas 36 kg s/d 38 kg.
1.1.7. Kelas
G
diatas 38 kg s/d 40 kg.
1.1.8. Kelas
H
diatas 40 kg s/d 42 kg.
1.1.9. Kelas
I
diatas 42 kg s/d 44 kg.
1.1.10. Kelas
J
diatas 44 kg s/d 46 kg
1.1.11. Kelas
K
diatas 46 kg s/d 48 kg
1.1.12. Kelas L
diatas 48 kg s/d 50 kg
1.1.13. Kelas
M
diatas 50 kg s/d 52 kg
1.1.14. Kelas
N
diatas 52 kg s/d 54 kg
1.1.15. Kelas
O
diatas 54 kg s/d 56 kg
1.1.16. Kelas
P
diatas 56 kg s/d 58 kg
1.1.17. Kelas
Bebas
diatas 56 kg s/d 60 kg.
1.2. Tanding Putri
Usia Dini
1.2.1. Kelas
A
26 kg s/d 28 kg.
1.2.2. Kelas
B
diatas
28 kg s/d 30 kg.
1.2.3. Kelas
C
diatas 30 kg s/d 32 kg.
1.2.4. Kelas
D
diatas 32 kg s/d 34 kg.
1.2.5. Kelas
E
diatas 34 kg s/d 36 kg.
1.2.6. Kelas
F
diatas 36 kg s/d 38 kg.
1.2.7. Kelas
G
diatas 38 kg s/d 40 kg.
1.2.8. Kelas
H
diatas 40 kg s/d 42 kg.
1.2.9. Kelas
I
diatas 42 kg s/d 44 kg.
1.2.10.Kelas
J
diatas 44 kg s/d 46 kg
1.2.11. Kelas
K
diatas 46 kg s/d 48 kg
1.2.12. Kelas
L
diatas 48 kg s/d 50 kg
1.2.13. Kelas
M
diatas 50 kg s/d 52 kg
1.2.14. Kelas
N
diatas 52 kg s/d 54 kg
1.2.15. Kelas
O
diatas 54 kg s/d 56 kg
1.2.16. Kelas
P
diatas 56 kg s/d 58 kg
1.2.17. Kelas Bebas
diatas 56 kg s/d 60 kg.
2. TUNGGAL terdiri atas :
2.1. Tunggal Putra
2.2. Tunggal Putri
3. GANDA terdiri atas :
3.1. Ganda Putra
3.2. Ganda Putri
4. REGU terdiri atas :
4.1. Regu Putra
4.2. Regu Putri
Seluruh Kategori,
Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai
dengan persyaratan.
Pasal 4
Kategori dan Kelas
Pertandingan Pra Remaja
Kategori dan kelas
pertandingan untuk Pra Remaja :
1. TANDING terdiri atas :
1.1. Tanding Putra Pra
Remaja
1.1.1.
Kelas A
30 kg s/d 33 kg
1.1.2.
Kelas
B
diatas 33 kg s/d 36
kg
1.1.3.
Kelas
C
diatas 36 kg s/d 39
kg
1.1.4.
Kelas D
diatas
39 kg s/d 42 kg
1.1.5.
Kelas
E
diatas 42 kg s/d 45
kg
1.1.6.
Kelas
F
diatas 45 kg s/d 48
kg
1.1.7.
Kelas G
diatas 48 kg s/d 51
kg
1.1.8.
Kelas H
diatas
51 kg s/d 54 kg
1.1.9.
Kelas I
diatas 54 kg s/d 57
kg
1.1.10.
Kelas J
diatas 57 kg s/d 60
kg
1.1.11.
Kelas K
diatas
60 kg s/d 63 kg
1.1.12.
Kelas L
diatas 63 kg s/d 66
kg
1.1.13.
Kelas M
diatas
66 kg s/d 69 kg
1.1.14.
Kelas N
diatas 69 kg s/d 72
kg
1.1.15.
Kelas Bebas
diatas 69 kg s/d 75
kg
1.2. Tanding Putri Pra
Remaja
1.2.1.
Kelas A
30 kg s/d 33 kg
1.2.2.
Kelas
B
diatas 33 kg s/d 36
kg
1.2.3.
Kelas C
diatas 36 kg s/d 39
kg
1.2.4.
Kelas D
diatas 39 kg s/d 42
kg
1.2.5.
Kelas
E
diatas 42 kg s/d 45
kg
1.2.6.
Kelas
F
diatas 45 kg s/d 48
kg
1.2.7.
Kelas G
diatas 48 kg s/d 51
kg
1.2.8.
Kelas H
diatas 51 kg s/d 54
kg
1.2.9.
Kelas
I
diatas 54 kg s/d 57
kg
1.2.10.
Kelas J
diatas 57 kg s/d 60
kg
1.2.11.
Kelas K
diatas 60 kg s/d 63
kg
1.2.12.
Kelas L
diatas
63 Kg s/d 66 kg
1.2.13.
Kelas M
diatas
66 Kg s/d 69 kg
1.2.14.
Kelas N
diatas
69 Kg s/d 72 kg
1.2.15.
Kelas Bebas
diatas 69 kg s/d 75 kg
2. TUNGGAL terdiri atas
:
2.1. Tunggal Putra
2.2. Tunggal Putri
3. GANDA terdiri atas
:
3.1. Ganda Putra
3.2. Ganda Putri
4. REGU terdiri atas
:
4.1. Regu Putra
4.2. Regu Putri
Seluruh Kategori,
Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai
dengan persyaratan.
Pasal 5
Kategori dan Kelas
Pertandingan Remaja
Kategori dan kelas
pertandingan untuk Remaja:
1. TANDING terdiri atas:
1.1. Tanding Putra
Remaja
1.1.1.
Kelas A
39 kg s/d 43 kg
1.1.2.
Kelas B
diatas 43 kg s/d 47
kg
1.1.3.
Kelas C
diatas 47 kg s/d 51
kg
1.1.4.
Kelas D
diatas 51 kg s/d 55
kg
1.1.5.
Kelas E
diatas 55 kg s/d 59
kg
1.1.6.
Kelas F
diatas 59 kg s/d 63
kg
1.1.7.
Kelas G
diatas 63 kg s/d 67
kg
1.1.8.
Kelas H
diatas 67 kg s/d 71
kg
1.1.9.
Kelas I
diatas 71 kg s/d 75
kg
1.1.10.
Kelas J
diatas 75 kg s/d 79
kg
1.1.11.
Kelas K
diatas 79 kg s/d 83
kg
1.1.12.
Kelas L
diatas 83 kg s/d 87
kg
1.1.13.
Kelas Bebas
diatas 87 kg s/d 99
kg
1.2. Tanding
Putri Remaja
1.2.1.
Kelas
A
39 kg s/d 43 kg.
1.2.2.
Kelas
B
diatas 43 kg s/d 47
kg.
1.2.3.
Kelas
C
diatas 47 kg s/d 51
kg.
1.2.4.
Kelas D
diatas
51 kg s/d 55 kg.
1.2.5.
Kelas
E
diatas 55 kg s/d 59
kg.
1.2.6.
Kelas
F
diatas 59 kg s/d 63
kg
1.2.7.
Kelas G
diatas 63 kg s/d 67
kg.
1.2.8.
Kelas H
diatas 67 kg s/d 71
kg.
1.2.9.
Kelas
I
diatas 71 kg s/d 75
kg.
1.2.10.
Kelas J
diatas 75 kg s/d 79
kg.
1.2.11.
Kelas Bebas
diatas 79 kg s/d 91
kg.
2. TUNGGAL terdiri atas
:
2.1. Tunggal Putra
2.2. Tunggal
Putri
3. GANDA terdiri atas
:
3.1. Ganda Putra
3.2. Ganda Putri
4. REGU terdiri atas
:
4.1. Regu Putra
4.2. Regu Putri
Seluruh Kategori,
Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai
dengan persyaratan.
Pasal 6
Kategori dan Kelas
Pertandingan Dewasa
Kategori dan kelas
pertandingan untuk Dewasa :
1. TANDING terdiri atas :
1.1. Tanding Putra
Dewasa
1.1.1.
Kelas
A
45 kg s/d 50 kg
1.1.2.
Kelas B
diatas 50 kg
s/d 55 kg
1.1.3.
Kelas C
diatas 55 kg
s/d 60 kg
1.1.4.
Kelas D
diatas 60 kg
s/d 65 kg
1.1.5.
Kelas E
diatas 65 kg
s/d 70 kg
1.1.6.
Kelas F
diatas 70 kg
s/d 75 kg
1.1.7.
Kelas G
diatas 75 kg
s/d 80 kg
1.1.8.
Kelas H
diatas 80 kg
s/d 85 kg
1.1.9.
Kelas I diatas
85 kg s/d 90
kg
1.1.10.
Kelas J
diatas 90 kg
s/d 95 kg
1.1.11.
Kelas Bebas
diatas 85 kg
1.2. Tanding Putri
Dewasa
1.2.1.
Kelas A
45 kg s/d 50 kg.
1.2.2.
Kelas B
diatas 50 kg
s/d 55 kg.
1.2.3.
Kelas C
diatas 55 kg
s/d 60 kg.
1.2.4.
Kelas D
diatas 60 kg
s/d 65 kg.
1.2.5.
Kelas E
diatas 65 kg
s/d 70 kg.
1.2.6.
Kelas F
diatas 70 kg
s/d 75 kg.
1.2.7.
Kelas Bebas
diatas 65 Kg.
2. TUNGGAL terdiri atas :
2.1. Tunggal Putra
2.2. Tunggal
Putri
3. GANDA terdiri atas :
3.1. Ganda Putra
3.2. Ganda Putri
4. REGU terdiri atas :
4.1. Regu Putra
4.2. Regu Putri
Seluruh Kategori,
Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai
dengan persyaratan.
Pasal 7
Kategori dan Kelas
Pertandingan Master / Pendekar I-II
Kategori dan kelas
pertandingan untuk Pendekar :
1. TANDING terdiri
atas :
1.1. Tanding Putra
Master
1.1.1.
Kelas
A
45 kg s/d 50 kg
1.1.2.
Kelas B diatas
50 kg s/d
55 kg
1.1.3.
Kelas C diatas
55 kg s/d
60 kg
1.1.4.
Kelas D diatas
60 kg s/d
65 kg
1.1.5.
Kelas E diatas
65 kg s/d
70 kg
1.1.6.
Kelas F diatas
70 kg s/d
75 kg
1.1.7.
Kelas G diatas
75 kg s/d
80 kg
1.1.8.
Kelas H diatas
80 kg s/d
85 kg
1.1.9.
Kelas I diatas
85 kg s/d
90 kg
1.1.10.
Kelas J
diatas 90 kg
s/d 95 kg
1.1.11.
Kelas Bebas diatas
85 kg
1.2. Tanding Putri
Master
1.2.1.
Kelas
A
45 kg s/d 50 kg
1.2.2.
Kelas B diatas
50 kg s/d
55 kg
1.2.3.
Kelas C diatas
55 kg s/d
60 kg
1.2.4.
Kelas D diatas
60 kg s/d
65 kg
1.2.5.
Kelas E diatas
65 kg s/d
70 kg
1.2.6.
Kelas F diatas
70 kg s/d
75 kg
1.2.7.
Kelas Bebas diatas
65 Kg
2. TUNGGAL terdiri atas :
2.1. Tunggal Putra
2.2. Tunggal
Putri
3. GANDA
terdiri atas :
3.1. Ganda Putra
3.2. Ganda Putri
4. REGU terdiri atas :
4.1. Regu Putra
4.2. Regu
Putri
Seluruh Kategori,
Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai
dengan persyaratan.
Pasal 8
Perlengkapan
Gelanggang dan Pertandingan
1.
Gelanggang
Gelanggang dapat
dilantai atau di panggung dan dilapisi matras standar IPSI dengan ketebalan
antara 3 cm sampai 5 cm, permukaan rata dan tidak memantul, berukuran 10
m X 10 m dengan warna dasar hijau terang dan garis berwarna putih sesuai dengan
keperluannya. Seluruh peralatan disediakan oleh panitia pelaksana.
1.1. Untuk
kategori TANDING mengikuti ketentuan sebagai berikut :
1.1.1.
Gelanggang pertandingan.
Bidang gelanggang
berbentuk segi empat bujur sangkar dengan ukuran 10 m X 10 m. Bidang tanding
berbentuk lingkaran dalam bidang gelanggang dengan garis tengah 8 m.
1.1.2. Batas gelanggang
dan bidang tanding dibuat dengan garis berwarna putih selebar ± 5 cm kearah
dalam.
1.1.3. Pada
tengah-tengah bidang tanding dibuat lingkaran dengan garis tengah 3 m, lebar
garis ±5 cm berwarna putih sebagai batas pemisah sesaat akan dimulai pertandingan.
1.1.4. Sudut pesilat
adalah ruang pada sudut bujur sangkar gelanggang yang berhadapan yang dibatasi
oleh bidang tanding terdiri atas:
a. Sudut berwarna biru
yang berada disebelah ujung kanan meja pertandingan.
b. Sudut
berwarna merah yang berada diarah diagonal sudut biru.
c. Sudut berwarna
kuning yaitu kedua sudut lainnya sebagai sudut netral.
1.2. Untuk kategori
TUNGGAL, GANDA dan REGU mengikuti ketentuan sebagai berikut : Gelanggang
penampilan untuk ketiga kategori tersebut adalah bidang gelanggang dengan
ukuran 10m X 10m.
2.
Perlengkapan Gelanggang
Perlengkapan
gelanggang yang wajib disediakan oleh panitia pelaksana terdiri dari:
2.1. Meja dan kursi
pertandingan.
2.2. Meja dan kursi
Wasit Juri.
2.3. Formulir
pertandingan dan alat tulis menulis.
2.4. Jam pertandingan,
gong ( alat lainnya yang sejenis ) dan bel.
2.5. Lampu babak atau
alat lainnya untuk menentukan babak.
2.6. Lampu isyarat
berwarna merah, biru dan kuning untuk memberikan isyarat yang diperlukan sesuai
dengan proses pertandingan yang berlangsung.
2.7. Bendera warna
merah dan biru, bertangkai, masing-masing dengan ukuran 30 cm x 30 cm untuk
Juri Tanding dan bendera dengan ukuran yang sama warna kuning
untuk Pengamat Waktu.
2.8. Papan informasi
catatan waktu peragaan pesilat kategori Tunggal, Ganda dan Regu.
2.9. Tempat Senjata.
2.10. Papan Nilai dan
atau Alat system Penilaian Digital atau penilaian secara manual.
2.11. Timbangan.
2.12. Perlengkapan
pengeras suara (sound system).
2.13. Ember, kain pel,
keset kaki.
2.14. Alat perekam
suara / gambar, operator dan perlengkapannya (alat ini tidak merupakan alat
bukti yang sah dalam menentukan kemenangan).
2.15. Papan nama:
Ketua Pertandingan, Dewan Wasit Juri, Sekretaris Pertandingan, Pengamat waktu,
Dokter pertandingan, juri sesuai dengan urutannya ( 1 sampai 5). Bila
diperlukan istilah tersebut dapat diterjemahkan kedalam bahasa lain yang
dituliskan dibagian bawah.
2.16. Perlengkapan
lain yang diperlukan.
Antara lain, dalam keadaan penonton terlalu ramai dan suara wasit tidak dapat
didengar oleh Pesilat maka Wasit dapat menggunakan pengeras / pembesar suara
(wireless).
BAB II.
KETENTUAN BERTANDING
KETENTUAN BERTANDING
Pasal 9
Kategori TANDING
Kategori TANDING
1. Perlengkapan
bertanding
1.1. Pakaian.
Pesilat memakai pakaian
Pencak Silat model standar warna hitam, baju lengan panjang hingga ke
pergelangan tangan (+/- 1cm) dan celana panjang hingga ke pergelangan kaki (+/-
1cm), serta sabuk putih.
Untuk pesilat wanita
yang berjilbab, hendaklah berwarna hitam polos.
Pada waktu bertanding
sabuk putih dilepaskan.
Boleh memakai bagde
badan induk di dada sebelah kiri serta diperkenankan memakai badge IPSI di dada
kanan, mencantumkan logo sponsor yang posisinya di lengan kiri, yang
besarnya tidak melebihi badge IPSI (tidak melebihi dari 10 cm diameter).
Nama daerah di cetak
di bagian belakang atas baju. Semua disediakan oleh pesilat.
Tidak mengenakan /
memakai aksesoris apapun selain pakaian Pencak Silat. (seperti : jarum, peniti
dsb).
1.2. Pelindung
badan dengan ketentuan sebagai berikut :
1.2.1. Kualitas
standard IPSI.
1.2.2. Warna
hitam.
1.2.3. 5 (lima) Ukuran
: Super Extra besar (XXL), Extra Besar (XL) Besar(L), Sedang (M) dan Kecil (S).
1.2.4. Sabuk /
bengkung merah dan biru untuk pesilat sebagai tanda pengenal sudut. Ukuran
lebar 10 cm dari bahan yang tidak mudah terlipat.
1.2.5. Satu gelanggang
memerlukan setidaknya 5 (lima) pasang pelindung badan yang disediakan oleh
panitia Pelaksana. Pesilat diwajibkan memakai pelindung badan yang telah
disediakan oleh panitia.
1.3. Pesilat
putra/putri diwajibkan menggunakan pelindung kemaluan dari bahan plastik, yang
disediakan oleh masing-masing pesilat. ( akan diperiksa oleh wasit sebelum
pertandingan dimulai ).
1.4. Pelindung sendi
(pergelangan tangan, bahu, lutut, pergelangan kaki), tungkai dan lengan
diperkenankan satu lapis dengan ketebalannya tidak lebih dari 1cm dan terbuat
dari bahan yang tidak keras.( plastik yang keras tidak diperbolehkan ).
1.5. Joint taping,
pelindung gigi diperbolehkan. Pesilat yang menggunakan kawat gigi disarankan
memakai pelindung gigi.
2. Sistem dan Tahapan
pertandingan
2.1. Pertandingan
menggunakan sistem gugur. Sistem-sistem lainnya boleh ditentukan oleh IPSI bila
perlu.
2.2. Tahapan
pertandingan mulai dari penyisihan, seperempat final, semi final dan final
tergantung pada jumlah peserta pertandingan, berlaku untuk semua kelas.
2.3. Setiap kelas
diikuti minimal 2 (dua ) peserta.
3. Babak
pertandingan dan waktu
3.1. Untuk Usia dini
dan Pra Remaja.
3.1.1. Pertandingan
dilangsungkan dalam 3 (tiga) babak.
3.1.2. Tiap babak
terdiri dari 1.5 (satu setengah) menit bersih.
3.1.3. Diantara babak
diberikan waktu istirahat 1 (satu) menit bersih
3.1.4. Waktu ketika
Wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding.
3.1.5. Penghitungan
terhadap pesilat yang jatuh karena serangan yang sah, tidak termasuk waktu
bertanding.
3.2. Untuk Remaja dan
Dewasa.
3.2.1. Pertandingan
dilangsungkan dalam 3 (Tiga) babak.
3.2.2. Tiap babak
terdiri dari 2 (dua) menit bersih.
3.2.3. Diantara babak
diberikan waktu istirahat 1 (satu) menit bersih
3.2.4.Waktu ketika
Wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding.
(Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan yang sah, tidak
termasuk waktu bertanding)
3.3. Untuk Master/
Pendekar I & II
3.3.1. Pertandingan
dilangsungkan dalam 3 (tiga) babak.
3.3.2. Tiap babak
terdiri atas 1.5 (satu setengah) menit bersih.
3.3.3. Diantara babak
diberikan waktu istirahat 1 (satu) menit bersih
3.3.4. Waktu
ketika Wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding.
(Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan yang sah, tidak
termasuk waktu bertanding.)
4. Pendamping pesilat
4.1. Setiap
pesilat khusus untuk kategori Tanding, didampingi oleh Pendamping Pesilat
sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang yang memahami Peraturan Pertandingan IPSI
4.2. Pakaian
Pendamping Pesilat adalah pakaian Pencak Silat model standar warna hitam, baju
lengan panjang hingga ke pergelangan tangan (+/- 1cm) dan celana panjang hingga
ke pergelangan kaki (+/- 1cm) dengan badge lambang badan induk didada sebelah
kiri, serta diperkenankan memakai badge IPSI di dada kanan nama daerah dibagian
punggung dan mengenakan sabuk / bengkung warna orange lebar 10 (sepuluh) cm.
4.3.
Pendamping pesilat hanya diperkenankan memberikan arahan pada waktu istirahat.
4.4. Salah
seorang Pendamping Pesilat harus berjenis kelamin sama dengan pesilat yang
bertanding.
5. Tata cara
pertandingan
5.1. Persiapan
dimulainya pertandingan diawali dengan masuknya Wasit dan Juri ke gelanggang
dari sebelah kanan Ketua Pertandingan. Sebelum memasuki gelanggang Wasit Juri
memberi hormat dan melapor tentang akan dimulainya pelaksanaan tugas kepada
Ketua Pertandingan.
5.2. Sebelum
pertandingan dimulai, Wasit akan memeriksa setiap pesilat yang bertanding
disudut masing-masing. Setiap pesilat yang akan bertanding setelah mendapat
isyarat dari Wasit, memasuki gelanggang dari sudut masing-masing, kemudian
memberi hormat kepada pendamping, Wasit dan Ketua Pertandingan, Selanjutnya
pesilat diwajibkan melakukan rangkaian gerak jurus perguruan 5 (lima) sampai 10
(sepuluh) gerakan kemudian kedua pesilat kembali mengambil tempat di sudut yang
telah ditentukan.
5.3. Untuk
memulai pertandingan, Wasit memanggil kedua pesilat, seterusnya kedua pesilat
berjabatan tangan, memberi peringatan tentang peraturan dan siap untuk memulai
pertandingan.
5.4. Setelah
Wasit memeriksa kesiapan semua petugas dengan isyarat tangan kanan, Wasit
memberi aba-aba kepada kedua pesilat untuk memulai pertandingan.
5.5. Pada waktu
istirahat antara babak, pesilat harus kembali ke sudut masing-masing.
5.6. Selain
Wasit dan kedua pesilat, tidak seorangpun berada dalam gelanggang kecuali atas
permintaan Wasit.
5.7. Setelah
babak akhir selesai, kedua pesilat kembali ke sudut masing-masing atau wasit
memanggil kedua pesilat pada saat keputusan pemenang yang akan diumumkan
dan pemenang diangkat tangannya oleh Wasit, dilanjutkan dengan memberi
hormat kepada Ketua Pertandingan.
5.8. Selesai
pemberian hormat, kedua pesilat saling berjabatan tangan dan meninggalkan
gelanggang diikuti oleh Wasit dan para Juri yang akan berkumpul dihadapan ketua
pertandingan untuk memberi hormat dan melaporkan berakhirnya pelaksanaan tugas
kepada Ketua Pertandingan. Wasit dan Juri, setelah melaporkan meninggalkan
gelanggang dari sebelah kiri meja Ketua Pertandingan.
6. Ketentuan
bertanding
6.1. Aturan bertanding
6.1.1. Pesilat saling
berhadapan dengan menggunakan unsur pembelaan dan serangan Pencak Silat yaitu
menangkis/mengelak, mengenakan sasaran dan menjatuhkan lawan, menerapkan kaedah
Pencak Silat serta mematuhi aturan-aturan yang ditentukan.
Yang dimaksud dengan
kaidah adalah bahwa dalam mencapai prestasi teknik, seorang pesilat harus
mengembangkan pola bertanding yang dimulai dari sikap pasang, langkah serta
mengukur jarak terhadap lawan dan koordinasi dalam melakukan serangan /
pembelaan serta kembali ke sikap pasang.
6.1.2. Pembelaan dan
serangan yang dilakukan harus berpola dari sikap awal / pasang, pola langkah,
serta adanya koordinasi yang baik dalam melakukan serangan dan pembelaan.
Setelah melakukan serangan / pembelaan harus kembali pada sikap awal / pasang
dengan tetap menggunakan pola langkah. Wasit akan memberikan aba-aba “ LANGKAH
” jika seorang pesilat tidak melakukan teknik Pencak Silat yang semestinya.
6.1.3. Serangan
beruntun yang dilakukan oleh satu orang pesilat harus tersusun dengan teratur
dan berangkai dengan berbagai cara kearah sasaran sebanyak-banyaknya 6 (enam)
teknik serangan. Pesilat yang melakukan rangkaian serang bela lebih dari 6
(enam) teknik serangan akan diberhentikan oleh Wasit.
Serangan terus menerus
dengan menggunakan teknik serangan tangan yang sama dinilai satu serangan.
6.1.4. Serangan yang
dinilai adalah serangan yang mengenai sasaran yang sah dengan menggunakan
kaedah, mantap dan bertenaga.
6.2. Aba-aba
pertandingan
6.2.1. Aba-aba “BERSEDIA” digunakan dalam
persiapan sebagai peringatan bagi pesilat dan seluruh aparat pertandingan bahwa
pertandingan akan segera dimulai. Aba-aba ini digunakan selama pertandingan.
6.2.2. Aba-aba “MULAI” digunakan tiap
pertandingan dimulai dan akan dilanjutkan dan disertai dengan isyarat.
6.2.3. Aba-aba “BERHENTI”atau “TI” digunakan untuk menghentikan
pertandingan.
6.2.4. Aba-aba “PASANG”, ”LANGKAH” dan “SILAT” digunakan untuk
pembinaan.
6.2.5. Pada awal dan
akhir pertandingan setiap babak ditandai dengan pemukulan gong.
6.3. Sasaran
Yang dapat dijadikan
sasaran sah dan dinilai adalah “Badan” yaitu bagian tubuh kecuali leher keatas
dan dari pusat ke kemaluan:
6.3.1. Dada.
6.3.2. Perut ( pusat
ke atas ).
6.3.3. Rusuk kiri dan
kanan.
6.3.4. Punggung atau
belakang badan (kecuali serangan langsung ke seluruh tulang belakang).
Tendangan sabit dari samping diperbolehkan termasuk untuk serangan balasan pada
sapuan gagal.
Tungkai dapat
dijadikan sasaran antara dalam usaha menjatuhkan tetapi tidak mempunyai nilai
dan tidak ada unsur mencederai.
6.4. Larangan
Larangan yang dinyatakan sebagai pelanggaran :
6.4.1. Pelanggaran
Berat.
a. Menyerang
bagian badan yang tidak sah yaitu leher, kepala serta bawah pusat/ pusar hingga
kemaluan, serangan langsung ke seluruh tulang belakang.
b. Usaha
mematahkan persendian secara langsung.
c. Sengaja
melemparkan lawan keluar gelanggang.
d. Membenturkan
/ menghantukkan kepala dan menyerang dengan Kepala.
e. Menyerang
lawan sebelum aba-aba “MULAI” dan menyerang sesudah aba-aba “BERHENTI”
dari Wasit, menyebabkan lawan cidera.
f.
Menggumul, menggigit, mencakar, mencengkeram dan menjambak (menarik
rambut/jilbab ).
g. Menentang,
menghina, menyerang, mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan, meludahi,
memancing-mancing dengan suara berlebihan terhadap lawan ataupun terhadap
Aparat pertandingan (Delegasi teknik, Ketua Pertandingan, Dewan Wasit Juri,
Wasit Juri dan lain-lain petugas) serta kepada penonton.
h.
Menghempas/membanting lawan dengan sengaja didalam atau diluar gelanggang dalam
waktu pertandingan.
i. Memegang,
menangkap atau merangkul sambil melakukan serangan.
6.4.2.
Pelanggaran Ringan.
a. Tidak
menggunakan salah satu unsur kaedah (sikap pasang dan pola langkah).
b. Keluar dari
gelanggang (satu kaki keluar dari gelanggang) secara sengaja atau tidak
disengaja. Menginjak garis tidak termasuk keluar gelanggang.
c. Merangkul
lawan dalam proses pembelaan.
d.
Melakukan serangan dengan teknik sapuan depan/belakang,
guntingan sambil merebahkan diri dengan tujuan untuk mengulur
waktu.
e. Berkomunikasi
dengan orang luar atau pendamping dengan isyarat dan perkataan.
f. Kedua
pesilat pasif atau bila salah satu pesilat pasif lebih dari 5 detik.
g. Berteriak
yang berlebihan selama bertanding.
h. Lintasan
serangan yang salah.
i.
Mendorong dengan sengaja yang mengakibatkan pesilat/lawannya keluar garis
bidang laga.Apabila keluar gelanggang akibat dorongan yang bukan teknik, tidak
termasuk keluar gelanggang, yang mendorong mendapatkan binaan.
j. Pesilat
dengan sengaja membalikkan badan membelakangi lawan.
k. Taktik yang
mengulur waktu (melepaskan ikatan sabuk, membuka / melepaskan ikatan rambut )
l.
Mendapat hitungan dari wasit .
Yang dimaksud dengan hitungan wasit, adalah apabila salah seorang pesilat
kelelahan atau sebab lain, maka wasit akan memberikan hitungan sampai dengan 9,
setelah itu menanyakan kesiapan pesilat, bila siap pertandingan akan
dilanjutkan, tapi pesilat diberikan binaan. Apabila terulang lagi pesilat akan
dihitung dan diberikan teguran 1, dan seterusnya.
m. Pembinaan hanya
diberikan 1 (satu) kali untuk 1 (satu) jenis pelanggaran ringan.
6.5 Kesalahan
teknik pembelaan :
6.5.1. Serangan yang
sah dengan lintasan dengan serangan yang benar, jika karena kesalahan teknik
pembelaan lawannya yang salah (elakan yang menuju pada lintasan
serangan), tidak dinyatakan sebagai pelanggaran.
6.5.2. Jika pesilat
yang kena serangan tersebut cidera, maka Wasit segera memanggil dokter. Jika
dokter memutuskan pesilat tersebut tidak fit, maka ia dinyatakan kalah teknik.
6.5.3. Jika pesilat
yang kena serangan tersebut menurut dokter fit dan tidak dapat segera bangkit,
Wasit langsung melakukan hitungan teknik.
6.6. Hukuman
Tahapan dan bentuk
hukuman :
6.6.1. Teguran.
a. Diberikan
apabila pesilat melakukan pelanggaran ringan yang diulangi dalam babak yang
sama setelah melalui 1 (satu) kali pembinaan.
b. Teguran dapat
diberikan langsung apabila pesilat melakukan pelanggaran berat yang tidak
menyebabkan lawan cedera.
6.6.2. Peringatan
berlaku untuk seluruh
babak pada pelanggaran berat terdiri atas:
6.6.2.1. PeringatanI
Diberikan bila pesilat :
a. Melakukan
pelanggaran berat yang mengakibatkan kecederaaan kepada pihak lawan
b. Mendapat tegoran
yang ketiga akibat pelanggaran ringan.
Setelah Peringatan I
masih dapat diberikan tegoran terhadap jenis pelanggaran ringan yang lain
dalam babak yang sama.
6.6.2.2
Peringatan II
Diberikan bila
pesilat kembali melakukan satu lagi pelanggaran berat setelah
peringatan I.
Setelah
Peringatan II masih dapat diberikan tegoran terhadap jenis
pelanggaran ringan yang lain dalam babak yang sama.
6.6.2.3. Peringatan
III
Diberikan bila pesilat kembali mendapat hukuman peringatan setelah
peringatan II dan langsung dinyatakan diskualifikasi.
Peringatan III
harus diperlihatkan oleh wasit.
6.6.2.4.
Diskualifikasi
Diberikan bila
pesilat:
a. Mendapat
peringatan setelah peringatan II
b.
Melakukan pelanggaran berat yang didorong
oleh unsur-unsurkesengajaan dan bertentangan dengan norma sportivitas.
c.
Melakukan pelanggaran berat dengan hukuman
peringatan I atau teguran I, namun lawan cedera dan tidak dapat melanjutkan
pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.
d.
Setelah penimbangan 15 menit sebelum
pertandingan, berat badannya tidak sesuai dengan kelas yang diikuti.
e.
Pesilat terkena Doping.
Pesilat yang gagal dalam test doping akan di diskualifikasi.Medali, sertifikat,
dan segala jenis penghargaan harus dikembalikan kepada Panitia Penyelenggara.
f. Pesilat tidak
dapat menunjukan surat keterangan sehat sebelum pertandingan pertama (untuk
seluruh kategori) dimulai.
6.7. Penilaian
6.7.1. Ketentuan
Nilai:
Nilai Prestasi Teknik
Nilai 1
Serangan dengan tangan
yang masuk pada sasaran tanpa terhalang.
Nilai
1+1 Berhasil menggagalkan
serangan lawan, diikuti dengan serangan balik dengan tangan.
Nilai
2 Serangan dengan kaki
yang masuk pada sasaran tanpa terhalang.
Nilai
1+2 Berhasil menggagalkan
serangan lawan, diikuti dengan serangan balik dengan kaki.
Nilai
3 Teknik serangan
langsung yang berhasil menjatuhkan lawan.
Nilai
1+3 Berhasil menangkap
serangan lawan, diikuti dengan keberhasilan menjatuhkan lawan.
6.7.2. Teknik Nilai.
(Pemberian nilai)
Pemberian nilai hanya
ada pada berikut:
A.
Tangkisan/elakan/menahan
yang disertai dengan serang balik/balas yang sah.
B.
Serangan dengan tangan
yang sah
C.
Serangan dengan kaki
yang sah
D.
Jatuhan yang sah.
A.
Tangkisan/elakan/menahan
berhasilnya pesilat mengagalkan serangan lawan dengan teknik- teknik
pembelaan ini yang segera diikuti dengan serangan balik yang masuk pada sasaran
seperti serangan dengan tangan, serangan dengan kaki atau jatuhan yang diawali
dengan tangkapan.
Catatan : Nilai
1 untuk tangkisan / elakan /menahan, sedangkan serangan masuk dinilai sesuai
dengan serangannya, serangan tangan = nilai 1, serangan kaki = nilai 2,
jatuhan = nilai 3
(Nilai tidak
diberikan untuk tangkisan/elakan/menahan apabia tidak ada serangan balik)
A.
Serangan tangan –
segala bentuk serangan yang bertenaga, mantap dan masuk pada sasaran.(Pukulan
depan, sikuan) nilai 1
A.
Serangan kaki – segala
bentuk serangan yang bertenaga, mantap dan masuk pada sasaran (Tendangan depan/
belakang / sabit ) nilai 2
A.
Jatuhan – segala cara
menjatuhkan lawan sehingga bahagian tubuh (dari lutut keatas) menyentuh matras
dengan persyaratan berikut : nilai 3
D1. Menggunakan teknik
serangan langsung seperti sapuan/ ungkitan / guntingan /tangkapan dan buangan
yang sah.
D2. Menangkap anggota
tubuh lawan sebagai langkah pembelaan semasa diserang dan menjatuhkan dengan
dorongan atau sapuan .
D3. Menjatuhkan lawan
menggunakan teknik jatuhan dengan cara tidak ikut terjatuh
D4. Tangkapan atau
pegangan dibenarkan berlaku selama 5 detik, sebelum Wasit memberhentikan
pergelutan.
D5. Teknik sapuan,
ungkitan, kaitan dan guntingan tidak boleh didahului dengan menggumul tubuh
lawan, tetapi dapat dibantu dengan dorongan atau sentuhan.
D6. Serangan balas
dibolehkan apabila usaha menjatuhkan melalui teknik sapuan gagal. Lawan yang
dapat mengelakkan diri dari serangan boleh menyerang 1 kali pada sasaran yang
sah dalam tempo 1 detik dengan tidak menggunakan berat badan. Nilai akan diberikan
berdasarkan pada teknik serangan balik yang digunakan ( Bagian belakang/
punggung tidak diperbolehkan ). Serangan balas hanya berlaku pada teknik sapuan
gagal, untuk guntingan tidak diperbolehkan serangan balasan.
D7. Semua teknik
jatuhan melalui tangkapan ( tanpa melihat memunahkan serangan lawan atau tidak
) mempunyai nilai 1+3. Jatuhan tanpa melalui tangkapan hanya mempunyai nilai
3 (tiga) saja. Apabila juri tidak memasukan nilai sesuai kriteria diatas,
maka Dewan Wasit Juri berhak memanggil juri untuk memperbaiki nilai.
A.
Lain-lain teknik dalam
pertandingan.
Serangan
bersamaan/serentak - usaha menjatuhkan yang dilakukan oleh kedua pesilat secara
bersamaan di mana seorang atau kedua-dua pesilat terjatuh, jatuhan tersebut
akan dinilai seperti berikut:
E.1. Jika
salah satu tidak dapat bangkit akan diadakan hitungan teknik
E.2. Jika
keduanya tidak segera bangkit, maka hitungan diadakan untuk keduanya.
E.3. Jika
kedua-duanya gagal bangkit setelah hitungan 10, kemenangan akan diberikan mengikut
nilai yang telah didapati.
E.4. Jika
berlaku pada awal babak, dimana nilai belum diperolehi atau catatan nilai sama
banyak, maka penentuan kemenangan akan dibuat mengikut ketetapan Bab II pasal 9
ayat 6.7.4.a2 (Tiada ulang tanding)
A.
Jatuh sendiri -Jika
pesilat terjatuh sendiri bukan karena serangan lawan, jika tidak dapat bangkit,
diberikan kesempatan dalam waktu sepuluh hitungan (10 detik) dengan
hitungan. Jika tidak dapat melakukan pertandingan dinyatakan kalah teknik.
A.
Tangkapan
Tangkapan sebagai
proses jatuhan dinyatakan gagal jika:
G.1. Proses
jatuhan lebih dari 5 ( lima ) detik atau terjadi seret - menyeret atau gumul -
menggumul.
G.2. Ikut
terjatuh waktu melakukan teknik jatuhan.
G.3. Jika dalam
proses tangkapan kaki, pesilat yang ditangkap melakukan pegangan pada bahu dan
pesilat yang menangkap dapat menjatuhkan lawannya dalam waktu 5 (lima) detik
sebelum Wasit memberikan aba-aba "BERHENTI", jatuhan dinyatakan sah.
G.4. Jika
rangkulan tersebut menyentuh leher, kepala atau badan yang menyebabkan keduanya
jatuh, pesilat yang merangkul diberikan Teguran.
H. Jatuhan.
H.1.Teknik jatuhan
yang berakibat lawannya jatuh, yaitu jika bagian tubuh menyentuh matras dari
garis bidang tanding kedalam, jatuhan dinyatakan sah. Artinya bila pesilat
jatuh diatas garis, jatuhan dinyatakan sah.
H.2.Jika jatuhan
berada di dalam bidang tanding dan pesilat menggeser keluar dari bidang
tanding, jatuhan dinyatakan sah.
H.3.Serangan sah yang
menyebabkan lawan jatuh tidak dapat bangkit atau nanar yang dilakukan di dalam
bidang tanding dan bergeser keluar gelanggang, jatuhan dinyatakan sah dan
pesilat diberi kesempatan dalam batas waktu 10 (sepuluh) detik untuk kembali
melakukan pertandingan (maka wasit melakukan hitungan). Jika pesilat tidak dapat
melanjutkan pertandingan maka dinyatakan kalah mutlak.
H.4.Serangan sah yang
dilakukan didalam bidang tanding, menyebabkan lawan jatuh diluar bidang tanding
dan tidak bangkit atau nanar, maka Wasit melakukan hitungan hingga 10. Jika
pesilat tidak dapat melanjutkan pertandingan, maka pesilat bersangkutan
dinyatakan kalah teknik.
H.5.Bila Lawan dapat
melakukan antisipasi terhadap teknik tangkapan (menahan, memegang, menarik kaki
yang tertangkap) atau melakukan serangan balik secara sah (memukul, menggunting,
dan lain-lain) sehingga lawan yang menangkap jatuh, maka jatuhan dinyatakan
sah.
6.7.3
Nilai hukuman
Pengurangan nilai
hukuman :
a. Nilai -
1 (kurang 1) diberikan bila pesilat
mendapat Teguran I
b. Nilai -
2 ( kurang 2 ) diberikan bila
pesilat mendapat Teguran II
c. Nilai -
5 ( kurang 5 ) diberikan bila
pesilat mendapat Peringatan I
d. Nilai -
10 ( kurang 10 ) diberikan bila
pesilat mendapat Peringatan II
6.7.4. Penentuan
Kemenangan
a. Menang angka
a.1. Bila jumlah
Juri yang terbanyak menentukan menang atas seorang pesilat lebih banyak dari
pada lawan. Penentuan kemenangan dilaksanakan oleh masing-masing Juri.
a.2. Bila
terjadi hasil nilai yang sama maka pemenang ditentukan berdasarkan urutan penilaian
berikut:
i.
Mendapat nilai hukuman
yang rendah.
ii.
Mendapat nilai teknik
yang terbanyak mengikut urutan berikut: nilai 1+3, 3, 1+2, 2, 1+1, 1.
iii.
Tambahan satu babak
penuh.
iv.
Pesilat yang lebih
ringan (mengikut timbangan pada hasil timbang ulang, 15 menit sebelum
pertandingan)
v.
Ketua Pertandingan
membuat undian dengan melempar coin / uang logam ke matras yang disaksikan oleh
Delegasi Teknis dan kedua-dua pengurus pesilat.
a.3. Hasil
penilaian Juri diumumkan pada papan nilai, setelah babak terakhir / penentuan
kemenangan selesai dilaksanakan kecuali menggunakan penilaian dengan sistem
digital. (hasil penilaian sudah dapat langsung terlihat di layar penilaian).
b. Menang Teknik
Pemenang diumumkan
sebagai menang teknik jika:
b.1. Lawan tidak dapat
melanjutkan pertandingan atas permintaan sendiri.
b.2. Keputusan Dokter
Pertandingan.
Dokter Pertandingan diberi waktu maximum 120 (seratus dua puluh) detik untuk
memutuskan apakah Pesilat bersangkutan dinyatakan layak/mampu “fit” atau Tidak
layak/mampu “Unfit’ termasuk waktu perawatan.
b.3. Atas permintaan
Pendamping Pesilat.
b.4. Atas keputusan
Wasit (setelah mendapat hitungan kesepuluh)
c. Menang
Mutlak
Penentuan Menang
Mutlak ialah bila lawan jatuh karena serangan yang sah dan tidak dapat bangkit
segera dan atau nanar, maka setelah hitungan Wasit ke 10 dan tidak dapat
berdiri tegak dengan sikap pasang.
d. Menang
W.M.P
Wasit
Menghentikan Pertandingankarena pertandingan tidak seimbang.
e. Menang
Undur Diri
Lawan tidak muncul di
gelanggang setelah mendapat panggilan yang ketiga dengan interval selama 30
detik setiap panggilan. Kecuali ada pemberitahuan dari Tim Manager tentang
pengunduran pesilat.
f. Menang
Diskualifikasi :
f.1. Lawan
mendapat Peringatan III setelah Peringatan II.
f.2. Lawan melakukan
pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung Diskualifikasi.
f.3. Melakukan
pelanggaran yang mencederakan lawan sehingga lawan tidak dapat
melanjutkan pertandingan atas keputusan Dokter Pertandingan.
Pesilat yang menang
Diskualifikasi karena keputusan Dokter pertandingan, diperbolehkan bertanding
untuk babak selanjutnya jika mendapat ijin / rekomendasi dari Dokter
pertandingan sebelum pertandingan seterusnya.
f.4. Pada saat
penimbangan berat badan tidak sesuai dengan ketentuan kelas katogari tanding.
f.5
Pesilat tidak dapat menunjukkan surat keterangan kesehatan sebelum pertandingan
dimulai.
Pasal 10
Kategori TUNGGAL
1. Perlengkapan
bertanding
1.
Pakaian
Pakaian Pencak Silat
model standar IPSI, warna bebas dan polos (celana dan baju boleh dengan warna
yang sama atau berbeda). Memakai ikat kepala(Jilbab bukan
merupakan ikat kepala, tidak boleh menutup muka, warna hendaklah hitam polos
tidak boleh bercorak) dan kain samping warna polos atau
bercorak. Pilihan dan kombinasi warna diserahkan kepada peserta. Boleh memakai
lambang daerah di dada sebelah kiri dan diperkenankan memakai lambang IPSI di
dada kanan, nama daerah di belakang baju.
1.2.
Senjata
1.
Untuk Usia Dini dan
Pra remaja, golok atau parang terbuat dari logam atau kayu, tidak tajam
dan tidak runcing dengan ukuran antara 20 cm hingga 30 cm. Ukuran lebar 2 cm
hingga 3.5 cm.
Tongkat/toya terbuat
dari rotan dengan ukuran panjang antara 100 cm hingga 150 cm dengan garis
tengah 1.5 cm hingga 2.5 cm
1.2.2. Untuk
Remaja, Dewasa dan Pendekar, golok atau parang terbuat dari logam, tidak tajam
dan tidak runcing dengan ukuran antara 30 cm hingga 40 cm dan ukuran lebar 2.5
cm hingga 4 cm.
Tongkat terbuat dari
rotan dengan ukuran panjang antara 150 cm hingga 180 cm, dengan garis tengah
2.5 cm hingga 3.5 cm
2. Tahapan
pertandingan
2.1. Bila pertandingan
diikuti oleh lebih dari 7 (Tujuh) peserta maka dipergunakan sistem pool.
2.2. Tiga peraih nilai
tertinggi dari setiap pool ditampilkan kembali untuk mendapatkan penilaian
ditahap berikutnya. kecuali tahap pertandingan berikutnya adalah babak final.
Peserta tingkat final
adalah 3 ( tiga ) pemenang menurut urutan perolehan nilai dari tahapan pool
pertandingan sebelumnya.
2.3. Jumlah pool
ditetapkan oleh rapat antara Delegasi Teknik, Ketua Pertandingan dan Dewan
Juri serta disampaikan kepada peserta dalam Rapat Teknik.
2.4. Pembagian pool
peserta dilakukan melalui undian dalam Rapat Teknik. Cara pengundian sama
ada manual dan atau Digital akan ditentukan pada rapat teknik dengan cara
voting.
2.5. Kategori Tunggal,
minimal harus diikuti oleh 2 (dua) peserta, dan langsung babak Final.
3. Waktu pertandingan
Waktu penampilan adalah
3 (tiga) menit.
4. Tatacara
Pertandingan
4.1 Permulaan
pertandingan:
a.
Para Juri masuk
melapor bertugas kepada Ketua Pertandingan melalui sebelah kanan Ketua
Pertandingan.
b.
Memberi hormat dan
melapor untuk mulai melaksanakan tugas.
c.
Mengambil tempat yang
ditentukan.
4.2 Senjata yang telah
diperiksa oleh Ketua Pertandingan diletak ditempat senjata yang disediakan oleh
panitia.
Pesilat/ pelatih
akan mengambil senjatanya tidak lama sebelum peragaan
( setelah namanya
diumumkan ).
Hanya pesilat yang
diperbolehkan menempatkan senjata pada tempatnya didalam gelanggang, pelatih
tidak diperbolehkan. Setelah selesai peragaan tetap pesilat yang membawa keluar
senjatanya.
4.3 Peserta
a.
Memasuki
gelanggang dari sebelah kiri Ketua Pertandingan.
b.
Berjalan
mengikuti etika ke titik tengah gelanggang.
c.
Hanya pesilat
yang akan menempatkan senjata ditempatnya ( Pelatih tidak diperbolehkan).
d.
Memberi hormat kepada
Ketua Pertandingan dan berputar kebelakang memberi hormat kepada
para Juri.
4.4 Ketua
Pertandingan memberikan isyarat kepada para Juri, Pengamat Waktu dan Aparat
Pertandingan lainnya agar bersiap untuk bertugas.
4.5 Penampilan
a.
Memperagakan salam
Persilat.
b.
Gong dibunyikan
sebagai tanda mulai.
c.
Peserta memulai
peragaan dengan gerakan tangan kosong
d.
Bersenjatakan golok
e.
Bersenjatakan
tongkat/toya.
f.
Gong dibunyikan
sebagai tanda waktu peragaan selesai.
4.6 Waktu
peragaan berakhir
a.
Pesilat memberi hormat
kepada para Juri dan Ketua Pertandingan dari titik tengah.
b.
Meninggalkan
gelanggang dari arah sebelah kiri Ketua Pertandingan.
c.
Berjalan menurut
etika.
4.7
Pengamat waktu
a.
Ketua Pertandingan
akan memperhatikan/memastikan waktu peragaan.
b.
Pengamat waktu akan
memastikan ketepatan waktu peragaan 3 menit.
c.
Ketua pertandingan
akan mengumumkan waktu peragaan
(Bila menggunakan digital, waktu peragaan akan terlihat dilayar).
5. Ketentuan
bertanding
5.1. Aturan
bertanding
5.1.1. Peserta
menampilkan Jurus Tunggal Baku selama 3 (tiga) menit terdiri atas tangan kosong
dan selanjutnya menggunakan senjata golok / parang dan dilanjutkan dengan
tongkat/toya.
Toleransi kelebihan
atau kekurangan waktu adalah 10 (Sepuluh) detik untuk usia dini, pra remaja dan
pendekar.
5 (lima) detik untuk
remaja dan dewasa.
Bila penampilan lebih
dari batas toleransi waktu yang diberikan akan dikenakan hukuman.
5.1.2. Jurus
Tunggal Baku diperagakan menurut urutan gerak, kebenaran rincian teknik jurus
tangan kosong dan bersenjata, irama gerak, kemantapan dan penjiwaan yang
ditetapkan untuk jurus ini.
5.1.3. Bila
pesilat tidak dapat melanjutkan penampilannya karena kesalahannya, peragaan
dihentikan oleh Ketua Pertandingan dan pesilat yang bersangkutan dinyatakan Diskualifikasi.
5.1.4.
Mengeluarkan suara diperbolehkan.
5.2.
Hukuman
5.2.1. Pengurangan
nilai dijatuhkan kepada peserta karena kesalahan terdiri atas:
a.
Faktor kesalahan dalam
rincian gerakan dan jurus.
kurangan nilai
1 (satu) setiap kali
i.
melakukan kesalahan
dalam rincian gerak
ii.
kesalahan dalam
rincian gerak
iii.
Setiap gerakan yang
tertinggal (tidak ditampilkan)
iv.
Sekiranya pesilat
terlepas pegangan pada senjata, namun senjata tidak jatuh ke matras, kurangan
nilai 1 bagi setiap pergerakan yang salah atau tambahan pada gerak.
b. Faktor waktu
Melebihi waktu
toleransi sepuluh (10) hingga limabelas (15) detik mendapat
kurangan nilai 10 bagi Usia Dini, Pra-Remaja dan pendekar.
Melebihi waktu
toleransi lima (5) hingga sepuluh (10) detik mendapat kurangan nilai 10
bagi Remaja dan Dewasa.
Apabila melebihi waktu toleransi
ini peragaan di batalkan dan diskualifikasi ( peragaan langsung
diberhentikan )
c. Faktor lain-lain
1.
Keluar dari gelanggang
(10 m x 10 m) – kurang nilai 5
2.
Senjata terjatuh dari
pegangan – kurangan nilai 5
3.
memakai pakaian yang
tidak mengikut ketetapan – kurangan nilai 5 (memakai assesories, ikat kepala
dan/atau samping terlepas)
4.
senjata patah atau
terlepas dari gagangnya, tongkat pecah atau patah akan di diskualifikasi.
Peragaan langsung diberhentikan.
1.
Keputusan lain-lain.
1.
Dewan Juri berhak
mengesahkan atau membatalkan hukuman. Dimana pengurangan nilai boleh
disahkan sekiranya 3 dari 5 juri memberikan pengurangan dan membatalkan
pengurangan nilai jika hanya 2 atau 1 juri yang memberikan pengurangan nilai.
1.
Apabila pertandingan
tidak bisa dilanjutkan kerana sebab-sebab berikut:
i.
Juri gagal melanjutkan
(jatuh sakit/ cedera/ pingsan)
ii.
Faktor teknikal
(gangguan listrik/terjadi keributan)
iii.
Faktor lain (bencana
alam dan lain lain)
Maka ketua
pertandingan akan menghentikan pertandingan dengan ketentuan berikut:
a.1. Pesilat yang
terlibat (selain nombor undian terakhir) akan dibenarkan memulai peragaannya
dari semula (dalam pool atau tahap mana pertandingan diberhentikan) dengan juri
yang sama, setelah pesilat nomor undian terakhir menyelesaikan peragaannya.
a.2. Apabila ia
melibatkan pesilat nomor undian terakhir, akan dibenarkan memulai peragaannya
dari semula, selambat-lambatnya sepuluh (10) menit setelah teratasinya kendala
non teknis.
a.3. Juri yang tidak
bisa melaksanakan tugasnya akan diganti.
1.
Pertandingan
tidak bisa dilanjutkan karena Juri tidak bisa melaksanakan tugasnya
akibat kecelakaan yang disebabkan oleh Pesilat ( senjata lepas mengenai juri
atau penonton ), maka pesilat bersangkutan dinyatakan diskualifikasi, dan Ketua
Pertandingan mengganti juri yang bersangkutan setelah berkonsultasi dengan
Delegasi Teknik dan pertandingan dilanjutkan dengan nomor undian berikutnya.
5.4.
Undur Diri.
Pesilat dinyatakan
undur diri apabila setelah 3 (tiga kali ) pemanggilan oleh Sekretaris
Pertandingan tidak memasuki gelanggang untuk memperagakan kategori Tunggal.
Setiap pemanggilan
dengan tenggang waktu 30 detik.
5.5.
Diskualifikasi.
a.
Penilaian terhadap peserta menjadi batal, bila setelah berakhirnya
penampilan didapati bahwa ada satu jurus yang tidak diperagakan atau
memperagakan urutan Jurus yang salah, oleh peserta.Dalam hal ini peserta
dikenakan hukuman diskualifikasi.
b. Pesilat yang
memakai pakaian dan atau senjata yang menyimpang dari
ketentuan pertandingan dinyatakan diskualifikasi (pakai T-shirt
atau tombak).
c.
Pesilat tidak dapat melanjutkan penampilannya, karena
kesalahannya sendiri.
d. masalah
– masalah yang telah ditetapkan dalam 5.1.3, 5.2.1b , 5.2.1c4 dan 5.3.3.
e.
Tidak dapat menunjukan surat keterangan kesehatan sebelum pertandingan di
mulai.
6. Penilaian
6.1.Penilaian terdiri
atas :
6.1.1.Nilai Kebenaran
yang mencakup unsur:
a. Kebenaran gerakan
dalam setiap jurus.
b. Kebenaran urutan
gerakan.
c. Kebenaran urutan
jurus.
Nilai diperhitungkan
dari jumlah gerakan jurus tunggal baku (100 gerakan ) dikurangi nilai
kesalahan.
6.1.2.Nilai Kemantapan
yang mencakup unsur :
a.Kemantapan gerak.
b.Kemantapan irama
gerak.
c.Kemantapan
penghayatan gerak.
d.Kemantapan tenaga
dan stamina.
Pemberian nilai antara
50 (lima puluh) dengan 60 (enam puluh) angka yang
dinilai secara total diantara keempat unsur Kemantapan.
7.Penentuan dan
pengumuman pemenang
7.1. Pemenang adalah
peserta yang mendapat nilai tertinggi untuk penampilannya dari tiga (3) dari
lima (5) juri. Nilai yang tertinggi dan terendah dicoret.
7.2. Bila terdapat
nilai yang sama, pemenangnya akan dinilai mengikut aturan berikut:
i.
Peserta dengan jumlah
Nilai Kebenaran Teknik tertinggi dari 3 (tiga) juri seperti keputusan 7.1.
ii.
Peserta yang mempunyai
nilai kemantapan, penghayatan dan stamina tertinggi dari 3 ( tiga ) juri
seperti keputusan 7.1
iii.
Peserta dengan waktu
peragaan lebih atau kurang yang terkecil mendekati kepada ketepatan waktu
3 ( tiga ) menit.
iv.
Peserta dengan jumlah
nilai hukuman terkecil.
v.
Bila nilai masih tetap
sama, pemenangnya akan diundi dengan lambungancoin langsung ke matras, oleh
Ketua Pertandingan disaksikan oleh Delegasi Teknik, Dewan Juri dan Tim Manajer
pesilat bersangkutan.
7.3. Pengumuman nilai
perolehan peserta setiap kategori disampaikan setelah para Juri menyelesaikan
tugasnya menilai seluruh peserta pada setiap kategori.
Hasil Total perolehan nilai ditampilkan pada papan nilai bersamaan dengan
pengumuman perolehan nilai yang dilakukan oleh Ketua Pertandingan kecuali
dengan menggunakan system penilaian digital, dimana perolehan nilai dari
masing-masing juri dan total perolehan nilainya sudah terlihat langsung di
layar penilaian.
Pasal 11
Kategori GANDA
1.
Perlengkapan bertanding
1.
Pakaian :
Pakaian Pencak
Silat model standar IPSI warna bebas dan polos (celana dan baju boleh dengan
warna yang sama atau berbeda). Memakai ikat kepala(Jilbab tidak boleh
menutup muka, bukan merupakan ikat kepala, warna hendaklah hitam polos tidak
boleh bercorak) dan kain samping warna polos atau bercorak. Pilihan dan
kombinasi warna diserahkan kepada peserta. Warna pakaian, corak ikat
kepala / kain samping kedua pesilat kategori ganda boleh sama atau berbeda.
Boleh memakai badge
badan induk di dada sebelah kiri serta diperkenankan mamakai badge IPSI di dada
kanan, nama daerah di belakang baju.
1.
Senjata :
1.2.1. Jenis,
ukuran dan jumlah senjata yang dipakai adalah seperti berikut:
Senjata wajib:
golok/parang dan toya ( tidak boleh kembar)
Senjata pilihan (
Wajib memilih satu dari pada senjata ini : Pisau, Keris, Clurit dan Trisula ).
Boleh kembar misal : 2 clurit , 2 pisau dst.
Penggunaan senjata
wajib dan senjata pilihan diberikan kebebasan dalam urutan penggunaanya.
1.2.1.a. Untuk Usia
Dini dan Pra remaja, golok atau parang terbuat dari logam atau kayu,
tidak tajam dan tidak runcing dengan ukuran panjang antara 20 cm hingga 30 cm,
Ukuran lebar 2 cm hingga 3.5 cm.
Tongkat/ toya terbuat
dari rotan dengan ukuran panjang antara 100 cm hingga 150 cm dengan garis
tengah 1.5 cm hingga 2.5 cm
1.2.1.b.
Untuk Remaja, Dewasa dan Pendekar, golok atau parang terbuat dari logam, tidak
tajam dan tidak runcing dengan ukuran panjang antara 30 cm hingga 40 cm dan
ukuran lebar 2.5 cm hingga 4 cm.
Tongkat terbuat dari
rotan dengan ukuran panjang antara 150 cm hingga 180 cm, dengan garis tengah
2.5 cm hingga 3.5 cm
1.2.2. Senjata
pilihan untuk Usia Dini dan Pra Remaja.
a. Pisau terbuat
dari logam atau kayu, tidak tajam dan tidak runcing dengan ukuran
antara 10 cm s/d 15 cm.
b. Keris,
clurit, trisula, terbuat dari logam atau kayu, tidak tajam dan tidak
runcing dengan ukuran panjang antara 20 cm s/d 30 cm.
1.2.3. Untuk
Remaja, Dewasa dan Pendekar.
a. Pisau terbuat
dari logam, tidak tajam dan tidak runcing dengan ukuran antara 15 cm s/d
20 cm.
b. Keris, clurit,
trisula, terbuat dari logam, tidak tajam dan tidak runcing dengan ukuran
panjang antara 30 cm s/d 40 cm.
1.2.4.
Penggunaan senjata pilihan boleh menggunakan satu atau dua senjata dalam
satu jenis ( senjata kembar ).Teknik penggunaan dan jenis senjata pilihan bebas
menurut aliran masing-masing ( senjata boleh beradu ).
1.2.5. Peragaan
dimulai seperti berikut:
a. Diawali
dengan menggunakan jurus tangan kosong,
Bebas meneruskan.
a.
Salah satu pesilat
bersenjata, yang satu tangan kosong atau kedua pesilat menggunakan senjata.
Senjata kembar pada awalnya harus digunakan oleh seorang saja untuk selanjutnya
bisa berpindah satu atau digunakan hanya satu saja.
c. Berganti senjata
dalam peragaan / senjata beralih tangan.
d.
Melepaskan/menjatuhkan senjata sesuai dengan deskripsi peragaan.
2. Tahapan
pertandingan
2.1. Bila
pertandingan diikuti oleh lebih dari 7 (Tujuh) peserta maka dipergunakan sistem
pool.
2.2.Tiga peraih
nilai tertinggi dari setiap pool ditampilkan kembali untuk mendapatkan
penilaian ditahap berikutnya. Kecuali tahap pertandingan berikutnya adalah
babak final.
Peserta tingkat final
adalah 3 ( tiga ) pemenang menurut urutan perolehan nilai dari tahapan pool
pertandingan sebelumnya.
2.3. Jumlah pool
ditetapkan oleh rapat antara Delegasi Teknik, Ketua Pertandingan dan Dewan
Juri serta disampaikan kepada peserta dalam Rapat Teknik.
2.4. Pembagian pool
peserta dilakukan melalui undian dalam Rapat Teknik. Cara pengundian sama
ada manual dan atau digital akan ditentukan pada rapat teknik dengan cara
voting.
2.5. Setiap
kategori ganda, minimal harus diikuti oleh 2 (dua) peserta, dan langsung babak
final.
1.
Waktu Pertandingan
Waktu penampilan adalah
3 ( tiga ) menit
1.
Tata cara pertandingan
4.1
Permulaan pertandingan:
a.
Para Juri masuk
melapor bertugas kepada Ketua Pertandingan melalui sebelah kanan Ketua
Pertandingan.
b.
Memberi hormat dan
melapor untuk mulai melaksanakankan tugas.
c.
Mengambil tempat yang
ditentukan.
4.2 Senjata yang
telah diperiksa oleh Ketua Pertandingan diletak ditempat senjata yang
disediakan oleh panitia.
Pesilat/ pelatih
akan mengambil senjatanya tidak lama sebelum peragaan ( setelah namanya
diumumkan ).
Hanya pesilat yang
diperbolehkan menempatkan senjata pada tempatnya didalam gelanggang, pelatih
tidak diperbolehkan. Setelah selesai peragaan tetap pesilat yang membawa keluar
senjatanya.
4.3 Peserta
a.
Memasuki gelanggang
dari sebelah kiri Ketua Pertandingan.
b.
Berjalan mengikuti
etika ke titik tengah gelanggang
c.
Pesilat yang akan
menempatkan senjata ditempatnya
d.
Memberi hormat kepada
Ketua Pertandingan dan berputar kebelakang memberi hormat pada Juri.
4.4
Ketua Pertandingan memberikan isyarat kepada para Juri, Pengamat waktu dan
Aparat Pertandingan lainnya agar bersiap untuk bertugas.
4.5
Penampilan
a.
Menampilkan salam.
b.
Gong dibunyikan
sebagai tanda dimulai, peserta memulai peragaan.
c.
Gong dibunyikan
sebagai tanda waktu peragaan selesai.
4.6
Waktu peragaan berakhir
a.
Pesilat memberi hormat
kepada para Juri dan Ketua Pertandingan dari titik tengah.
b.
Meninggalkan
gelanggang dari arah sebelah kiri Ketua Pertandingan.
4.7
Pengamat waktu
a.
Ketua Pertandingan
akan memperhatikan/ memastikan waktu peragaan.
b.
Pengamat waktu akan
memastikan ketepatan waktu peragaan 3 menit.
c.
Ketua pertandingan
akan mengumumkan waktu peragaan.
( Kecuali memakai
digital waktu ditampilkan pada layar ).
5. Ketentuan
bertanding
5.1. Aturan bertanding
5.1.1. Peserta
menampilkan kekayaan teknik serang bela Pencak Silat yang
dimiliki selama 3 (tiga) menit dengan tangan
kosong dan bersenjata.
Toleransi kelebihan
atau kekurangan waktu adalah 10 (Sepuluh) detik untuk usia dini, pra remaja dan
pendekar.
5 (lima) detik untuk
remaja dan dewasa.
Bila penampilan
lebih dari batas toleransi waktu yang diberikan akan dikenakan hukuman.
5.1.2.
Mengeluarkan suara diperbolehkan.
5.2. Hukuman
5.2.1.
Hukuman pengurangan nilai dijatuhkan karena kesalahan peserta terdiri
atas :
a. Faktor waktu
Melebihi waktu toleransi, sepuluh (10) hingga lima belas (15) detik
mendapat kurangan nilai 10 bagi Usia Dini, Pra-Remaja dan pendekar.
Melebihi waktu
toleransi lima (5) hingga sepuluh (10) detik mendapat kurangan nilai 10
bagi Remaja dan Dewasa. Apabila melebihi waktu toleransi ini peragaan di
batalkan dan diskualifikasi.
b. Faktor lain-lain.
Pengurangan nilai 5
(lima ) dikenakan kepada peserta setiap kali melakukan yang berikut:
i.
Setiap kali keluar
keluar dari gelanggang (10 m X 10 m).
ii.
setiap kali peserta,
jatuh senjatanya diluar yang ditentukan dalam deskripsi
iii.
peserta yang
senjatanya tidak jatuh sesuai yang ditentukan dalam deskripsi.
iv.
Senjata yang
ditetapkan jatuh (dalam deskripsi), jatuh diluar gelanggang, dan pesilat keluar
gelanggang untuk mengambilnya (kerana akan digunakan semula).
v.
Senjata rusak / patah.
vi.
Memakai pakaian yang
terdapat asesoriesnya.
Adapun ikat
kepala dan kain samping jatuh tidak dikenakan hukuman pengurangan nilai.
5.2.2. Undur Diri
Pesilat dinyatakan
undur diri apabila setelah 3 (tiga kali ) pemanggilan oleh Sekretaris
Pertandingan tidak memasuki gelanggang untuk memperagakan kategori ganda.
Setiap pemanggilan dengan tenggang waktu 30
detik.
5.2.3. Diskualifikasi
a. Pesilat
yang memakai pakaian dan atau menggunakan senjata (memakai T-shirt, Tombak)
yang menyimpang dari ketentuan pertandingan dinyatakan
diskualifikasi.
b.
Diluar ketentuan waktu, yang ditetapkan
dalam 5.2.1.a.
c. tanda
diskualifikasi ketua pertandingan akan meniup peluit dan akan memberhentikan
pertandingan
a.
Tidak dapat menunjukan
surat keterangan sehat sebelum bertanding.
6.
Penilaian
6.1.
Penilaian terdiri atas :
6.1.1. Nilai teknik serang bela.
Nilai teknik serang
bela tangan kosong maupun bersenjata mencakup penggunaan berbagai bentuk teknik
serang bela dengan tangan dan kaki, seperti : pukulan, tendangan, sapuan,
jatuhan, tangkisan, hindaran / elakan, tangkapan, kuncian dan lainnya.
Sasaran penilaian ditujukan kepada faktor :
a. Kualitas teknik serang bela baik tangan kosong maupun bersenjata.
b. kayaan bentuk teknik serang bela baik tangan kosong atau bersenjata.
c. Ketrampilan
dan kreativitas teknik serang bela.
d. Logika pelaksanaan teknik serang bela.
Pemberian nilai
diantara 60 (Enam puluh) s/d 80 (delapan puluh) angka yang dinilai secara
total diantara keempat unsur nilai teknik serang bela.
6.1.2. Nilai
Kemantapan.
Nilai kemantapan
terdiri atas faktor kemantapan, kekompakan, keberanian kedua pesilat dalam
penampilannya.
Sasaran penilaian
ditujukan kepada faktor :
a. Kemantapan dan
ketegasan gerak.
b. Kekompakan /
soliditas kedua pesilat.
c. Keberanian
memainkan senjata.
d. Tenaga dan stamina.
Pemberian nilai antara
50 (lima puluh) hingga 60 (enam puluh) angka yang
dinilai secara total / total diantara keempat unsur Kemantapan.
6.1.3. Nilai penghayatan
yang mencakup faktor.
a. Keserasian
ekspresi penghayatan gerakan.
b. Keserasian
irama gerakan.
Pemberian nilai antara
50 (lima puluh) hingga 60 (enam puluh) angka yang dinilai
secara total / total diantara kedua unsur penghayatan.
7.Penentuan dan
pengumuman pemenang
7.1. Pemenang adalah
peserta yang mendapat nilai tertinggi untuk penampilannya dari tiga (3) dari
lima (5) juri. Nilai yang tertinggi dan terendah dicoret.
7.2. Bila terdapat
nilai yang sama, pemenangnya akan dinilai mengikut aturan berikut :
i.
Peserta dengan jumlah
Nilai Teknik serang bela tertinggi dari 3 (tiga) juri
seperti
keputusan 7.1. ( tiga juri yang telah masuk nilainya )
ii.
Peserta yang mempunyai
nilai kemantapan, kekompakan dan keberanian tertinggi dari 3 ( tiga ) juri
seperti keputusan 7.1
iii.
Peserta yang mempunyai
nilai penghayatan tertinggi dari 3 ( tiga ) juri seperti keputusan 7.1
iv.
Peserta dengan waktu
peragaan lebih atau kurang yang terkecil mendekati kepada ketepatan waktu
3 ( tiga ) menit.
v.
Peserta dengan jumlah
nilai hukuman terkecil.
vi.
Bila nilai masih tetap
sama, pemenangnya akan diundi dengan lambungancoin langsung ke matras, oleh
Ketua Pertandingan disaksikan oleh Delegasi Teknik, Dewan Juri dan Tim Manajer
pesilat bersangkutan.
Pasal 12
Kategori REGU
1.
Perlengkapan bertanding
Pakaian :
HITAM dengan sabuk /
bengkung warna putih lebar 10 cm yang dipakai tanpa disimpul dan juga tidak
terurai serta tanpa aksesoris. Pesilat wanita yang berjilbab hendaklah berwarna
hitam polos. ( tanpa aksesories dan benda tajam lainnya, seperti : jarum, peniti,dsb
)
Boleh memakai badge
lambang badan induk organisasi di dada sebelah kiri serta mamakai badge IPSI di
dada kanan. Nama daerah di belakang baju.
2. Tahapan
pertandingan
2.1. Bila pertandingan
diikuti oleh lebih dari 7 (Tujuh) peserta maka dipergunakan sistem pool.
2.2. Tiga peraih nilai
tertinggi dari setiap pool ditampilkan kembali untuk mendapatkan penilaian
ditahap berikutnya. kecuali tahap pertandingan berikutnya adalah babak final.
Peserta tingkat final
adalah 3 ( tiga ) pemenang menurut urutan perolehan nilai dari tahapan pool
pertandingan sebelumnya.
2.3. Jumlah pool
ditetapkan oleh rapat antara Delegasi Teknik, Ketua Pertandingan dan Dewan
Juri serta disampaikan kepada peserta dalam Rapat Teknik.
2.4. Pembagian pool
peserta dilakukan melalui undian dalam Rapat Teknik. Cara pengundian sama
ada manual dan atau Digital akan ditentukan pada rapat teknik dengan cara
voting.
2.5. Kategori Regu,
minimal harus diikuti oleh 2 (dua) peserta, dan langsung babak Final.
3. Waktu
pertandingan
Waktu penampilan
adalah 3 ( tiga ) menit
4. Tata
cara pertandingan
4.1
Permulaan pertandingan:
a.
Para Juri masuk
melapor bertugas kepada Ketua Pertandingan melalui sebelah kanan Ketua Pertandingan.
b.
Memberi hormat dan
melapor untuk memulai tugas.
c.
Mengambil tempat yang
ditentukan.
4.2
Peserta.
a.
Memasuki gelanggang
dari sebelah kiri Ketua Pertandingan.
b.
Berjalan mengikuti
etika ke titik tengah gelanggang.
c.
Memberi hormat kepada
Ketua Pertandingan dan berputar kebelakang memberi hormat pada
Juri.
4.3
Ketua Pertandingan memberikan isyarat kepada para Juri,
Pengamat Waktu dan Aparat Pertandingan lainnya agar bersiap untuk bertugas.
4.4
Penampilan
a.
Memperagakan salam
Persilat.
b.
Gong dibunyikan
sebagai tanda dimulai.
c.
Peserta melakukan
peragaan.
d.
Gong dibunyikan
sebagai tanda waktu peragaan selesai.
4.5 Waktu
peragaan berakhir
a.
Pesilat memberi hormat
kepada para Juri dan Ketua Pertandingan dari titik tengah.
b.
Meninggalkan gelanggang
dari arah sebelah kiri Ketua Pertandingan.
4.6
Pengamat waktu
a.
Ketua Pertandingan
akan memastikan waktu peragaan.
b.
Pengamat waktu akan
memastikan ketepatan waktu peragaan 3 menit.
c.
Ketua pertandingan
akan mengumumkan waktu peragaan.
(Kecuali memakai digital
waktu ditampilkan pada layar)
5.Ketentuan bertanding
5.1.Aturan bertanding
5.1.1.
Peserta menampilkan Jurus Wajib Regu selama 3 ( tiga ) menit.
Toleransi kelebihan
atau kekurangan waktu adalah 10 (Sepuluh) detik untuk usia dini, pra remaja dan
pendekar, 5 (lima) detik untuk remaja dan dewasa.
Bila penampilan lebih
dari batas toleransi waktu yang diberikan akan dikenakan hukuman.
5.1.2. Jurus Wajib
Regu diperagakan menurut urutan gerak dan kebenaran teknik jurus,
kekompakan irama gerakan, kemantapan dan penjiwaaan yang ditetapkan untuk
jurus ini.
5.1.3.
Mengeluarkan suara diperbolehkan .
5.2.
Hukuman
5.2.1. Hukuman
pengurangan nilai dijatuhkan kepada peserta karena kesalahan terdiri atas
:
a.
Faktor kesalahan
dalam jurus dan rincian gerakan.
a.1. Pengurangan
nilai 1 ( satu ) dikenakan kepada peserta setiap kali melakukan gerakan yang
salah, yaitu :
a.1.1. Kesalahan dalam
rincian gerak.
a.1.2. Kesalahan
urutan rincian gerak.
a.2. Untuk
setiap gerakan yang tertinggal (tidak ditampilkan ).
a.3. Setiap kali
yang bersangkutan menampilkan gerakan tidak kompak diantara peserta.
a.
Faktor waktu
Melebihi waktu
toleransi sepuluh (10) hingga limabelas (15) detik mendapat
kurangan nilai 10 bagi Usia Dini, Pra-Remaja dan pendekar.
Melebihi waktu
toleransi lima (5) hingga sepuluh (10) detik mendapat kurangan nilai 10
bagi Remaja dan Dewasa.
Apabila melebihi waktu
toleransi ini peragaan di batalkan dan diskualifikasi.
a.
Faktor lain-lain.
c.1.
Pengurangan nilai 5 (lima) setiap kali pesilat keluar dari gelanggang (10
m X 10 m ), walaupun hanya satu kaki keluar gelanggang.
c.2. Pengurangan
nilai 5 ( lima ) dikenakan kepada peserta yang memakai pakaian yang tidak
sepenuhnya menurut ketentuan yang berlaku.
5.2.2. Undur
Diri
Pesilat dinyatakan
undur diri apabila setelah 3 (tiga kali ) pemanggilan oleh Sekretaris
Pertandingan tidak memasuki gelanggang untuk memperagakan kategori regu.
Setiap pemanggilan
dengan tenggang waktu 30 detik.
5.2.3.
Diskualifikasi
a. Pesilat yang tidak
menampilkan salah satu jurus dan atau memperagakan urutan jurus yang salah
b. Pesilat yang
memakai pakaian yang menyimpang dari ketentuan pertandingan (Warna pakaian
selain warna hitam, sabuk selain warna putih dan lain-lain ).
c. Hal yang ditetapkan
dalam 5.2.1b.
d. Tidak dapat
menunjukan surat keterangan kesehatan sebelum bertanding.
6.Penilaian
6.1.Penilaian terdiri
atas :
6.1.1.Nilai Kebenaran
yang mencakup unsur :
a.Kebenaran gerakan
dalam setiap jurus
b.Kebenaran urutan
gerakan
c.Kebenaran urutan
jurus
Nilai diperhitungkan
dari jumlah gerakan Jurus Wajib Regu (100 gerakan)
dikurangi nilai kesalahan.
6.1.2. Nilai kekompakan, kemantapan dan soliditas yang
mencakup unsur :
a. Kekompakan,
kemantapan dan soliditas gerakan
b.Keserasian irama
gerak
c.Kesamaan penghayatan
gerak
d.Tenaga dan stamina
Pemberian nilai antara 50 ( lima
puluh ) s/d 60 ( enam puluh ) angka yang
dinilai secara total diantara keempat unsur kekompakan dan kemantapan.
7. Penentuan dan
pengumuman pemenang
7.1. Pemenang adalah
peserta yang mendapat nilai tertinggi untuk penampilannya dari tiga (3) dari
lima (5) juri. Nilai yang tertinggi dan terendah dicoret.
7.2. Bila
terdapat nilai yang sama, pemenangnya akan dinilai mengikut aturan berikut:
i.
Peserta dengan jumlah
Nilai Kebenaran tertinggi dari 3 (tiga) juri seperti keputusan 7.1.
ii.
Peserta yang mempunyai
nilai kekompakan,keserasian, penghayatan,stamina tertinggi dari 3 ( tiga ) juri
seperti keputusan 7.1
iii.
Peserta dengan waktu
peragaan lebih atau kurang yang terkecil mendekati kepada ketepatan waktu
3 ( tiga ) menit.
iv.
Peserta dengan jumlah
nilai hukuman terkecil.
v.
Bila nilai masih tetap
sama, pemenangnya akan diundi dengan melempar coin langsung ke matras,
oleh Ketua Pertandingan disaksikan oleh Delegasi Teknik, Dewan Juri dan Tim
Manajer pesilat bersangkutan.
7.3.
Pengumuman nilai perolehan peserta setiap kategori disampaikan setelah para
Juri menyelesaikan tugasnya menilai seluruh peserta pada setiap kategori
Hasil total perolehan
nilai ditampilkan pada papan nilai bersamaan dengan pengumuman perolehan nilai
yang dilakukan oleh Ketua Pertandingan kecuali dengan menggunakan system
penilaian digital, dimana perolehan nilai dari masing-masing juri dan total
perolehan nilainya sudah terlihat langsung di layar penilaian.
Pasal 13
Pengajuan Keberatan
Pengajuan keberatan
berlaku untuk semua kategori pertandingan dilakukan dengan ketentuan tata cara
sebagai berikut:
1. Tim
Manajer bersangkutan diwajibkan menyampaikan keberatannya dengan mengisi
formulir yang tersedia pada Sekretaris Pertandingan.
Pengambilan formulir pengajuan keberatan untuk semua kategori harus
dilakukan dalam waktu 10 menit dari pengumuman keputusan pemenang dan formulir
yang telah diisi dengan lengkap harus dikembalikan dalam waktu 20 menit kepada
Sekretaris Pertandingan dengan disertakan uang protes sebanyak
Rp.2.000.000,- ( Dua Juta Rupiah ) tunai.
2. Dalam
pengajuan keberatan harus dicantumkan uraian keberatannya dengan jelas.
Keputusan atas
keberatan tersebut pada tingkat pertama diselesaikan oleh Ketua Pertandingan bersama
Dewan Wasit Juri, dan disampaikan kepada Tim Manejer bersangkutan
selambat-lambatnya 2 ( dua ) jam sejak diterimanya pengajuan keberatan.
3. Bila keputusan
tingkat pertama tetap tidak bisa diterima oleh yang bersangkutan, maka yang
bersangkutan dapat mengajukan banding. Banding disampaikan dalam waktu 20 menit
setelah putusan tingkat pertama diserahkan kepada yang mengajukan keberatan.
4.
Pengadil tingkat banding terdiri atas Delegasi Teknik sebagai Ketua
dan Ketua Pertandingan serta Dewan Wasit Juri sebagai anggota, yang akan
meninjau kembali masalahnya dan membuat keputusan selambat-lambatnya 3
(tiga) jam setelah anding diajukan. Keputusan pada tingkat banding bersifat
final.
5. Pengajuan
keberatan hanya dapat diterima bila disampaikan atas dasar dan cara yang sesuai
dengan nilai budi luhur dan etika Pencak Silat.
6. Setiap
pengajuan keberatan dikenakan biaya sebesar uang Rp.2.000.000,- kecuali
ditentukan lain oleh IPSI. Pemasukan uang yang berasal dari pengajuan keberatan
diserahkan kepada Ketua pertandingan melalui Sekretaris Pertandingan dan
dipergunakan untuk kepentingan Aparat Pertandingan (Delegasi Teknik, Ketua
Pertandingan, Dewan Wasit Juri, Wasit dan Juri).
Pasal 14
Rapat Teknik
1. Rapat Teknik
wajib diselenggarakan sebelum pertandingan dimulai.
2. Rapat Teknik
dipimpin oleh Ketua Pertandingan didampingi oleh Delegasi Teknik dan/ atau
Asisten Delegasi Teknik, Dewan Wasit Juri dan Pimpinan / wakil dari panitia
Pelaksana.
3. Dihadiri oleh
Tim Manejer dan/atau pelatih kontingen peserta.
4. Acara Rapat Teknik
pada dasarnya adalah penjelasan umum tentang pelaksanaan pertandingan dan
undian pertandingan.
5. Bila
diperlukan panitia pertandingan dapat menyelenggarakan rapat konsultasi dengan
Tim Manejer sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung.
BAB III
PANITIA PERTANDINGAN
Pasal 15
Susunan dan Penunjukan
Panitia Pertandingan
1. Susunan
Komite Pertandingan terdiri dari:
1.1. Delegasi Teknik
1.2. Asisten Delegasi
Teknik.
1.3.Ketua Pertandingan
Dalam melaksanakan
tugasnya dapat dibantu oleh:
1.3.1. Dewan
Wasit Juri
1.3.2.
Sekretaris Pertandingan
1.3.3. Pengamat
Waktu sekaligus sebagai penabuh gong dan pemberi isyarat.
1.3.4. Pembantu
gelanggang sesuai keperluan.
1.3.5. Petugas
timbang badan.
1.4. Dewan Wasit Juri terdiri atas
seorang Ketua dan 2 orang anggota.
Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh sejumlah Wasit dan Juri sesuai
keperluan. (Satu gelanggang memerlukan 15 orang
Wasit – Juri)
1.5. Apabila
menggunakan system penilaian digital, Tim Technologi Informasi (TI), satu
gelanggang maksimal 2 (dua) orang.
1.6. Dokter
Pertandingan dan Tim Kesehatan
Bila diperlukan lebih dari satu gelanggang, maka jumlah pelaksana teknis
pertandingan akan disesuaikan, kecuali Delegasi Teknik dan Asisten Delegasi
Teknik.
2.
Penunjukan Panitia Pertandingan
Dalam pertandingan
tingkat Regional dan nasional, penunjukan Delegasi Teknik, Asisten Delegasi
Teknik, Ketua Pertandingan, Dewan Wasit Juri dan anggota Wasit Juri dilakukan
oleh IPSI .
Pasal 16
Kriteria, Tugas dan
Tanggung Jawab Panitia Pertandingan
1. Delegasi
Teknik IPSI.
1.1. Delegasi Teknik
untuk pertandingan tingkat Regional dan Nasional ditunjuk oleh IPSI.
Seorang yang ditunjuk tersebut haruslah yang telah menguasai semua ketentuan
dan peraturan yang ditetapkan pada umumnya, terutama ketentuan dan peraturan
tentang pertandingan Pencak Silat .
1.2. Kehadiran
Delegasi Teknik sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak penyelenggara
pertandingan seperti biaya transportasi udara, akomodasi dan konsumsi, transpor
lokal, uang saku serta keperluan lain berkaitan dengan pelaksanaan tugas,
kecuali ditentukan lain oleh IPSI.
1.3. Tugas dan
tanggung jawab
1.3.1. Sebagai
pendamping dan pengarah Panitia Pelaksana pada umumnya dan Panitia Pertandingan
khususnya, sejak tahap kegiatan persiapan penyelenggaraan termasuk kesiapan
Panitia Pelaksana, sarana, prasarana, serta bertanggung jawab atas kelancaran
penyelenggaraan pertandingan sampai dengan berakhirnya kejuaraan.
1.3.2. Menyelesaikan
masalah yang timbul menyangkut masalah umum maupun teknis penyelenggaraan
pertandingan dimana keputusan Delegasi Teknik mempunyai kekuatan mengikat.
Termasuk dalam hal ini
kewenangan untuk menghentikan / menunda / membatalkan pertandingan dan / atau
mengganti petugas Panitia Pertandingan bila diperlukan.
Seluruh tindakan yang
diambil harus bertujuan untuk menyelamatkan jalannya pertandingan, pelaksana
teknis dan peserta pertandingan serta citra Pencak Silat.
1.
Mengisi dan
menandatangani Buku Lisensi Wasit dan Juri.
1.3.4.
Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sejak berakhirnya kejuaraan bersangkutan kepada IPSI.
2. Asisten
Delegasi Teknik
2.1. Asisten Delegasi
Teknik mempunyai tugas untuk membantu Delegasi Teknik .
2.2. Asisten Delegasi
Teknik ditunjuk oleh IPSI berasal dari pihak penyelenggara pertandingan dengan
kriteria menguasai dan memahami Peraturan IPSI umumnya dan Pertandingan Pencak
Silat khususnya.
2.3. Bila dari pihak
penyelenggara tidak tersedia, maka Asisten Delegasi Teknik akan ditunjuk oleh
IPSI.
2.4. Dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Delegasi Teknik .
3. Ketua
Pertandingan
3.1. Ketua
Pertandingan berasal dari unsur Wasit Juri IPSI (Kelas I atau II)
3.2. Tugas dan
tanggung jawab:
3.2.1. Mengatur
dan bertanggung jawab atas kelancaran jalannya pertandingan.
3.2.2. Memimpin
Rapat Teknik dengan pimpinan kontingen peserta pertandingan sebelum
pertandingan dimulai, didampingi oleh Delegasi Teknik dan atau Asisten Delegasi
Teknik, Ketua Dewan Wasit - Juri dan Ketua Panitia Pelaksana
3.2.3. Untuk
mengingatkan dan kalau diperlukan mengganti petugas teknik lainnya setelah
berkonsultasi dengan Delegasi Teknik, bila petugas bersangkutan tidak
menjalankan tugasnya dengan semestinya sesuai dengan penugasan dan tanggung
jawab yang dibebankan kepadanya.
3.2.4.
Menghentikan jalannya pertandingan jika diperlukan.
3.2.5.
Mengeluarkan pendamping pesilat bila pendamping pesilat mengganggu kelancaran
jalannya pertandingan.
3.2.6.
Memutuskan masalah pertandingan di tingkat pertama setelah meminta pertimbangan
dari Dewan Wasit - Juri.
3.2.7.
Meneruskan / mengajukan masalah pertandingan kepada Delegasi Teknik IPSI.
3.2.8. Memberi
isyarat kepada Juri dalam kategori Tunggal, Ganda dan Regu bila peragaan
peserta melewati garis batas gelanggang (10 m X 10 m) yang berada dimuka Ketua
Pertandingan.
3.2.9. Ketua
Pertandingan bertanggung jawab kepada Delegasi Teknik .
3.2.10.Ketua
Pertandingan bertanggung jawab masalah waktu penampilan pada Kategori Tunggal,
Ganda dan Regu.
4. Sekretaris
Pertandingan
4.1. Sekretaris
Pertandingan adalah seorang yang berpengalaman dan menguasai masalah
administrasi pertandingan yang ditunjuk oleh Panitia Pelaksana kejuaraan.
4.2. Bertugas
membantu Ketua Pertandingan dalam penataan dan pengelolaan masalah administrasi
pertandingan. Dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh seorang Asisten
Sekretaris.
4.3. Sekretaris
Pertandingan bertanggung jawab kepada Ketua Pertandingan sedangkan Asisten
Sekretaris bertanggung jawab kepada Sekretaris.
5. Dewan Wasit -
Juri
5.1. Dewan
Wasit-Juri adalah pimpinan Wasit Juri yang ditetapkan dan ditugaskan oleh IPSI.
Terdiri atas tiga orang sekiranya menggunakan digital dan cukup dengan dua
orang jika menggunakan manual.
5.1.1. Membantu Ketua
Pertandingan, dengan menyusun dan mengatur penugasan Wasit Juri.
5.1.2. Meneliti hasil
penilaian para Juri dan berhak memanggil Juri melalui Ketua Pertandingan bila
diperlukan.
5.1.3. Menandatangani
hasil penialaian Juri setelah diperiksa kebenarannya dan menyerahkannya kepada
Ketua Pertandingan.
5.1.4. Memberikan
pertimbangan bila terjadi pengajuan keberatan tentang hasil pertandingan oleh
peserta.
5.2. Dewan Wasit
Juri bertanggung jawab secara teknis kepada Delegasi Teknik dan secara
administratif kepada Panitia Pelaksana.
6. Wasit dan
Juri
6.1.Penugasan Wasit
dan Juri:
6.1.1.Wasit dan Juri
yang akan bertugas dalam suatu pertandingan Pencak Silat tingkat Regional dan
Nasional ditunjuk dan ditugaskan oleh IPSI.
6.1.2. Wasit dan Juri
yang akan bertugas adalah mereka yang telah mengikuti penataran Wasit Juri
Daerah dan Nasional dan berhasil mendapatkan sertifikat Wasit Juri IPSI serta
layak untuk ditugaskan.
6.1.3. Penugasan Wasit
dan Juri oleh IPSI didasarkan kepada prestasi dan catatan Buku lisensi yang
bersangkutan.
6.1.4. Setiap Wasit
dan Juri harus memiliki kemampuan untuk menilai seluruh kategori pertandingan
Pencak Silat.
6.2.
Jumlah Wasit dan Juri yang bertugas dalam satu kejuaraan pencak silat adalah 15
(lima belas) orang untuk satu gelanggang.
6.2.1. Dalam
pertandingan kategori Tanding, dipimpin oleh seorang Wasit dan
dibantu oleh 5 ( lima ) orang Juri.
6.2.2.
Dalam kategori Tunggal, Ganda dan Regu dinilai oleh 5 (lima) orang Juri.
Nilai tertinggi dan nilai terendah yang diberikan oleh Juri dicoret (tidak
diperhitungkan).Penjumlahan dari nilai yang diberikan oleh ketiga orang Juri
yang tidak dicoret adalah merupakan hasil nilai yang diperoleh peserta.
6.3. Tugas
Wasit ( khusus untuk kategori TANDING)
6.3.1. Memeriksa
kesiapan gelanggang dan pesilat.
6.3.2. Memimpin
pertandingan berdasarkan ketentuan pertandingan.
6.3.3
Menjaga keselamatan pesilat.
6.3.4. Menghentikan
pertandingan bila :
a. Pesilat
membuat pelanggaran
b. Pesilat bergeser
keluar gelanggang
c. Pesilat
terjatuh
d. Pesilat
bergumul
e. Pertandingan
tidak seimbang
f. Memberi
Pembinaan, tegoran, peringatan atau hukuman
g. Memeriksa
luka-luka / cidera
h. Situasi
pertandingan terganggu
i. Pesilat
mengundurkan diri
j. Diminta
oleh Ketua Pertandingan atau Delegasi Teknik
6.3.5. Menjaga
kualitas pertandingan.
6.3.6. Memberi
teguran , peringatan dan hukuman kepada pesilat.
6.3.7.
Memberikan isyarat kepada Juri mengenai pelanggaran dan hukuman kepada pesilat
serta pengesahan serangan jatuhan.
6.3.8.
Menanyakan kepada para Juri bila terjadi keraguan dalam mengambil keputusan.
Pemanggilan para Juri
oleh Wasit untuk menanyakan suatu keputusan dilaksanakan ditengah gelanggang
dan disaksikan oleh salah seorang Dewan Wasit-Juri, setelah menempatkan kedua
pesilat disudut netral.
6.3.9.
Melaksanakan keputusan pemenang.
6.4. Tugas Juri
( untuk semua kategori ) :
6.4.1. Memberi
penilaian terhadap pesilat dalam suatu pertandingan.
6.4.2. Mencatat
pelanggaran-pelanggaran.
6.4.3.
Menentukan pemenang berdasarkan jumlah nilai.
6.4.4.
Menandatangani formulir yang telah diisi.
6.4.5. Menjawab
pertanyaan Delegasi Teknik, Ketua Pertandingan, Dewan Wasit-Juri dan Wasit bila
diperlukan.
6.5. Dalam
melaksanakan tugasnya Wasit Juri secara teknis bertanggung jawab pada tingkat
pertama kepada Dewan Wasit Juri dan Ketua Pertandingan dan pada tingkat akhir
kepada Delegasi Teknik.
7. Pengamat Waktu.
7.1. Pengamat Waktu
ditunjuk dan ditugaskan oleh Panitia Pelaksana dari mereka yang menguasai tugas
tersebut, diutamakan berasal dari unsur Wasit Juri.
7.2. Pengamat Waktu
berkewajiban.
7.2.1. Menghidupkan
dan mematikan waktu pertandingan sesuai dengan waktu pertandingan yang
ditentukan atau berdasarkan aba-aba Wasit dalam kategori TANDING.
7.2.2. Memberi
isyarat kepada wasit saat perhitungan terhadap pesilat yang mengalami knock
down dalam kategori TANDING.
8. Dokter
Pertandingan
8.1. Setiap
pertandingan yang diselenggarakan harus dihadiri, disaksikan dan dijaga oleh
Dokter dan Tim Kesehatan yang ditunjuk oleh Panitia Pelaksana.
8.2. Dokter
pertandingan dimaksud adalah dokter olahraga (baik jika yang mempunyai
kefahaman ringkas tentang pertandingan Pencak Silat) Tim Kesehatan harus
dilengkapi dengan mobil ambulan dan kelengkapan paramedis.
8.3. Dokter
pertandingan harus menyaksikan pertandingan pertama hingga pertandingan
terakhir selesai dilaksanakan.
8.4. Atas
permintaan Wasit, Dokter memeriksa pesilat yang cidera di gelanggang, diberi
waktu 120 (seratus dua puluh) detik untuk menyatakan pesilat fit atau unfit
beserta waktu perawatan.
8.5. Hasil
pemeriksaan Dokter, menentukan dapat atau tidaknya meneruskan pertandingan.
Termasuk menentukan apakah pesilat boleh meneruskan bertanding untuk
pertandingan selanjutnya atau tidak (dengan rekomendasi bagi kasus pesilat yang
menang atas dasar diskualifikasi terhadap lawannya). Keputusan Dokter adalah
mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
8.6. Dalam hal
adanya pernyataan keberatan terhadap suatu hasil pertandingan, kehadiran/
keterangan Dokter Pertandingan dapat diminta bila diperlukan.
8.7. Dalam
melaksanakan tugasnya Dokter Pertandingan bertanggung jawab secara prosedur
teknis pertandingan kepada Ketua Pertandingan, secara umum kepada Ketua Panitia
Pelaksana dan secara kedokteran kepada instansi kedokteran / kesehatan yang
berwenang.
Pasal 17
Pakaian Aparat Pertandingan
1. Ketua
Pertandingan.
Ketua Pertandingan
memakai pakaian Pencak Silat model standard IPSI, warna hitam, memakai kain
samping, sabuk berwarna kuning ( lebar 10 cm) dan bersongkok hitam.
Pada dada sebelah kiri
dipasang lambang IPSI.
2. Dewan Wasit
Juri.
Dewan Wasit Juri
Kategori Tanding dan Tunggal, Ganda dan Regu memakai pakaian Pencak Silat model
standard IPSI, warna PUTIH, sabuk/bengkung warna kuning lebar 10 cm. Pada dada
sebelah kiri dipasang lambang IPSI.
3. Wasit dan
Juri.
Wasit dan Juri
kategori Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu.
Memakai pakaian Pencak
Silat model standard IPSI, warna PUTIH, sabuk / bengkung warna kuning lebar 10
cm. Pada dada sebelah kiri dipasang lambang IPSI.
4. Sekretaris,
Pengamat Waktu, Timbang Badan, Pembantu Gelanggang dan pembawa acara.
Memakai pakaian
seragam yang dianjurkan oleh panitia.
BAB IV
KEJUARAAN PENCAK SILAT ANTARABANGSA
Pasal 18
Tingkat
KejuaraanPencakSilat
1. Tingkat kejuaraan
dilingkungan IPSI terdiriatas:
1.1. Kejuaraan Cabang
/ Kabupaten.
1.2. Kejuaraan Daerah
/ Provinsi.
1.3. KejPeraturan Pertandingan 2012
PENDAHULUAN
Pertandingan Pencak
Silat dilakukan berdasarkan rasa persaudaraan dan jiwa kesatria dengan
menggunakan unsur-unsur beladiri, seni dan olahraga Pencak Silat dan menjunjung
tinggi PRASETYA PESILAT INDONESIA.
Pertandingan dimainkan
sesuai dengan ketentuan kategori yang diatur dalam Peraturan Pertandingan dan
dipimpin oleh pelaksana teknis pertandingan bersertifikat yang sah dan masih
berlaku.
Kategori pertandingan
Pencak Silat terdiri dari:
I.
Kategori TANDING
II.
Kategori TUNGGAL
III. Kategori GANDA
IV.
Kategori REGU
Untuk dapat
melaksanakan pertandingan Pencak Silat sesuai dengan maksud dan tujuannya,
ditetapkanlah Peraturan Pertandingan sebagai berikut:
BAB I
PERATURAN PERTANDINGAN
Pasal 1
Pengertian Setiap
Kategori
1. Kategori TANDING adalah kategori
yang menampilkan 2 (dua) orang pesilat dari sudut yang berbeda. Keduanya saling
berhadapan menggunakan unsur pembelaan dan serangan yaitu menangkis/ mengelak/
mengena/ menyerang pada sasaran dan menjatuhkan lawan, menggunakan teknik dan
taktik bertanding, ketahanan stamina dan semangat juang, menggunakan kaidah
dengan memanfaatkan kekayaan teknik dan jurus.
2. Kategori TUNGGAL adalah kategori yang
menampilkan seorang pesilat memperagakan kemahirannya dalam Jurus Tunggal Baku
secara benar, tepat dan mantap, penuh penjiwaan, dengan tangan kosong dan
bersenjata serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk
kategori tunggal.
3. Kategori GANDA adalah kategori yang
menampilkan 2 (dua) orang pesilat dari tim yang sama, memperagakan kemahiran
dan kekayaan teknik jurus serang bela yang dimiliki. Gerakan serang bela
ditampilkan secara terencana, efektif, estetis, mantap dan logis dalam sejumlah
rangkaian seri yang teratur, dimulai dari tangan kosong dan dilanjutkan dengan
bersenjata serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk
kategori ganda.
4. Kategori REGU adalah kategori yang
menampilkan 3 (tiga) orang pesilat dari tim yang sama memperagakan kemahirannya
dalam Jurus Regu Baku secara benar, tepat, mantap, penuh penjiwaan dan kompak
dengan tangan kosong serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku
untuk kategori regu.
Pasal 2
Penggolongan
Pertandingan dan Ketentuan Tentang Umur,
Jenis kelamin dan Berat
Badan
1. Penggolongan
pertandingan Pencak Silat menurut umur, jenis kelamin dan berat badan untuk
semua kategori terdiri atas:
1.1. Pertandingan
Golongan USIA DINI untuk Putra dan Putri, berumur lebih dari
10 tahun sampai 12 tahun.
1.2. Pertandingan
Golongan PRA REMAJA untuk Putra dan Putri, berumur lebih dari
12 tahun sampai 14 tahun.
1.3. Pertandingan
Golongan REMAJA untuk Putra dan Putri, berumur lebih dari
14 tahun sampai 17 tahun.
1.4. Pertandingan
Golongan DEWASA untuk Putra dan Putri, berumur lebih dari
17 tahun sampai 35 tahun.
1.5. Pertandingan
Golongan MASTER-I untuk Putra dan Putri, berumur lebih dari
35 tahun sampai 45 tahun (acara tersendiri).
1.6. Pertandingan
Golongan MASTER-II untuk Putra dan Putri, berumur lebih dari
45 tahun keatas (acara tersendiri)
2. Kebenaran tentang
umur pesilat yang mengikuti pertandingan dibuktikan dengan Akta Kelahiran /
Ijazah / Paspor yang asli atau dengan fotocopy yang sudah dilegalisir.
3. Umur pesilat harus
sesuai dengan penggolongan umur peserta (Usia Dini, Pra Remaja, Remaja, Dewasa,
Master-I dan Master-II) dengan berpedoman kepada umur yang bersangkutan pada
hari pertama pertandingan dimulai (berlaku untuk semua kategori).
4. Pembagian kelas
menurut berat badan hanya berlaku untuk kategori TANDING yang dilakukan dengan
penimbangan badan.
4.1. Tidak ada
toleransi berat badan
4.2. Penimbangan
dilakukan 15 ( lima belas) menit sebelum pesilat yang bersangkutan mengikuti
pertandingan sesuai dengan jadual yang ditentukan.
4.3. Untuk
penimbangan, pesilat harus berpakaian Pencak Silat yang digunakan untuk
bertanding, kering, tanpa sabuk, tanpa pelindung kemaluan atau segala jenis
pelindung sendi.
4.4. Pesilat
yang tidak dapat memenuhi ketentuan berat badan dalam penimbangan menurut kelas
yang diikutinya, dikenakan sanksi diskualifikasi.
4.5. Setiap kali
atlit bertanding, harus dilakukan penimbangan (hanya dilakukan satu kali naik
di penimbangan) dan wajib disaksikan oleh kedua official teknik dan seorang
wasit-juri yang bertugas ( ditunjuk oleh Dewan Wasit Juri ).
4.6. Petugas
penimbangan dan kedua official tim wajib menandatangani format hasil
penimbangan, yang telah disediakan oleh Panitia Pelaksana. Apabila salah satu
tim official tidak menanda-tangani maka penimbangan dinyatakan tetap sah.
4.7. Petugas
penimbangan ditunjuk dan ditugaskan oleh panitia.
5. Pemeriksaan
Keterangan Kesehatan.
5.1.
Setiap peserta harus membawa surat keterangan sehat yang sah yaitu surat
keterangan sehat yang dikeluarkan oleh dokter dari instansi Rumah Sakit yang
berwenang, maksimal 1 bulan sebelum hari pertama pertandingan dimulai berlaku
untuk semua kategori.
5.2.
Apabila sebelum penimbangan dimulai pesilat tidak dapat menunjukkan surat
keterangan kesehatan akan dikenakan diskualifikasi. Panitia dapat merekomendasikan
dokter/ rumah sakit tertentu untuk dilakukan check kesehatan di Daerah tersebut
dengan biaya di tanggung tim yang bersangkutan.
Pasal 3
Kategori dan Kelas
Pertandingan Usia Dini
Kategori dan kelas
pertandingan untuk Usia Dini:
1.
TANDING terdiri atas:
1.1. Tanding Putra
Usia dini
1.1.1. Kelas
A
26 kg s/d 28 kg.
1.1.2. Kelas B
diatas
28 kg s/d 30 kg.
1.1.3. Kelas C
diatas 30 kg s/d 32 kg.
1.1.4. Kelas
D
diatas 32 kg s/d 34 kg.
1.1.5. Kelas
E
diatas 34 kg s/d 36 kg.
1.1.6. Kelas
F
diatas 36 kg s/d 38 kg.
1.1.7. Kelas
G
diatas 38 kg s/d 40 kg.
1.1.8. Kelas
H
diatas 40 kg s/d 42 kg.
1.1.9. Kelas
I
diatas 42 kg s/d 44 kg.
1.1.10. Kelas
J
diatas 44 kg s/d 46 kg
1.1.11. Kelas
K
diatas 46 kg s/d 48 kg
1.1.12. Kelas L
diatas 48 kg s/d 50 kg
1.1.13. Kelas
M
diatas 50 kg s/d 52 kg
1.1.14. Kelas
N
diatas 52 kg s/d 54 kg
1.1.15. Kelas
O
diatas 54 kg s/d 56 kg
1.1.16. Kelas
P
diatas 56 kg s/d 58 kg
1.1.17. Kelas
Bebas
diatas 56 kg s/d 60 kg.
1.2. Tanding Putri
Usia Dini
1.2.1. Kelas
A
26 kg s/d 28 kg.
1.2.2. Kelas
B
diatas
28 kg s/d 30 kg.
1.2.3. Kelas
C
diatas 30 kg s/d 32 kg.
1.2.4. Kelas
D
diatas 32 kg s/d 34 kg.
1.2.5. Kelas
E
diatas 34 kg s/d 36 kg.
1.2.6. Kelas
F
diatas 36 kg s/d 38 kg.
1.2.7. Kelas
G
diatas 38 kg s/d 40 kg.
1.2.8. Kelas
H
diatas 40 kg s/d 42 kg.
1.2.9. Kelas
I
diatas 42 kg s/d 44 kg.
1.2.10.Kelas
J
diatas 44 kg s/d 46 kg
1.2.11. Kelas
K
diatas 46 kg s/d 48 kg
1.2.12. Kelas
L
diatas 48 kg s/d 50 kg
1.2.13. Kelas
M
diatas 50 kg s/d 52 kg
1.2.14. Kelas
N
diatas 52 kg s/d 54 kg
1.2.15. Kelas
O
diatas 54 kg s/d 56 kg
1.2.16. Kelas
P
diatas 56 kg s/d 58 kg
1.2.17. Kelas Bebas
diatas 56 kg s/d 60 kg.
2. TUNGGAL terdiri atas :
2.1. Tunggal Putra
2.2. Tunggal Putri
3. GANDA terdiri atas :
3.1. Ganda Putra
3.2. Ganda Putri
4. REGU terdiri atas :
4.1. Regu Putra
4.2. Regu Putri
Seluruh Kategori,
Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai
dengan persyaratan.
Pasal 4
Kategori dan Kelas
Pertandingan Pra Remaja
Kategori dan kelas
pertandingan untuk Pra Remaja :
1. TANDING terdiri atas :
1.1. Tanding Putra Pra
Remaja
1.1.1.
Kelas A
30 kg s/d 33 kg
1.1.2.
Kelas
B
diatas 33 kg s/d 36
kg
1.1.3.
Kelas
C
diatas 36 kg s/d 39
kg
1.1.4.
Kelas D
diatas
39 kg s/d 42 kg
1.1.5.
Kelas
E
diatas 42 kg s/d 45
kg
1.1.6.
Kelas
F
diatas 45 kg s/d 48
kg
1.1.7.
Kelas G
diatas 48 kg s/d 51
kg
1.1.8.
Kelas H
diatas
51 kg s/d 54 kg
1.1.9.
Kelas I
diatas 54 kg s/d 57
kg
1.1.10.
Kelas J
diatas 57 kg s/d 60
kg
1.1.11.
Kelas K
diatas
60 kg s/d 63 kg
1.1.12.
Kelas L
diatas 63 kg s/d 66
kg
1.1.13.
Kelas M
diatas
66 kg s/d 69 kg
1.1.14.
Kelas N
diatas 69 kg s/d 72
kg
1.1.15.
Kelas Bebas
diatas 69 kg s/d 75
kg
1.2. Tanding Putri Pra
Remaja
1.2.1.
Kelas A
30 kg s/d 33 kg
1.2.2.
Kelas
B
diatas 33 kg s/d 36
kg
1.2.3.
Kelas C
diatas 36 kg s/d 39
kg
1.2.4.
Kelas D
diatas 39 kg s/d 42
kg
1.2.5.
Kelas
E
diatas 42 kg s/d 45
kg
1.2.6.
Kelas
F
diatas 45 kg s/d 48
kg
1.2.7.
Kelas G
diatas 48 kg s/d 51
kg
1.2.8.
Kelas H
diatas 51 kg s/d 54
kg
1.2.9.
Kelas
I
diatas 54 kg s/d 57
kg
1.2.10.
Kelas J
diatas 57 kg s/d 60
kg
1.2.11.
Kelas K
diatas 60 kg s/d 63
kg
1.2.12.
Kelas L
diatas
63 Kg s/d 66 kg
1.2.13.
Kelas M
diatas
66 Kg s/d 69 kg
1.2.14.
Kelas N
diatas
69 Kg s/d 72 kg
1.2.15.
Kelas Bebas
diatas 69 kg s/d 75 kg
2. TUNGGAL terdiri atas
:
2.1. Tunggal Putra
2.2. Tunggal Putri
3. GANDA terdiri atas
:
3.1. Ganda Putra
3.2. Ganda Putri
4. REGU terdiri atas
:
4.1. Regu Putra
4.2. Regu Putri
Seluruh Kategori,
Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai
dengan persyaratan.
Pasal 5
Kategori dan Kelas
Pertandingan Remaja
Kategori dan kelas
pertandingan untuk Remaja:
1. TANDING terdiri atas:
1.1. Tanding Putra
Remaja
1.1.1.
Kelas A
39 kg s/d 43 kg
1.1.2.
Kelas B
diatas 43 kg s/d 47
kg
1.1.3.
Kelas C
diatas 47 kg s/d 51
kg
1.1.4.
Kelas D
diatas 51 kg s/d 55
kg
1.1.5.
Kelas E
diatas 55 kg s/d 59
kg
1.1.6.
Kelas F
diatas 59 kg s/d 63
kg
1.1.7.
Kelas G
diatas 63 kg s/d 67
kg
1.1.8.
Kelas H
diatas 67 kg s/d 71
kg
1.1.9.
Kelas I
diatas 71 kg s/d 75
kg
1.1.10.
Kelas J
diatas 75 kg s/d 79
kg
1.1.11.
Kelas K
diatas 79 kg s/d 83
kg
1.1.12.
Kelas L
diatas 83 kg s/d 87
kg
1.1.13.
Kelas Bebas
diatas 87 kg s/d 99
kg
1.2. Tanding
Putri Remaja
1.2.1.
Kelas
A
39 kg s/d 43 kg.
1.2.2.
Kelas
B
diatas 43 kg s/d 47
kg.
1.2.3.
Kelas
C
diatas 47 kg s/d 51
kg.
1.2.4.
Kelas D
diatas
51 kg s/d 55 kg.
1.2.5.
Kelas
E
diatas 55 kg s/d 59
kg.
1.2.6.
Kelas
F
diatas 59 kg s/d 63
kg
1.2.7.
Kelas G
diatas 63 kg s/d 67
kg.
1.2.8.
Kelas H
diatas 67 kg s/d 71
kg.
1.2.9.
Kelas
I
diatas 71 kg s/d 75
kg.
1.2.10.
Kelas J
diatas 75 kg s/d 79
kg.
1.2.11.
Kelas Bebas
diatas 79 kg s/d 91
kg.
2. TUNGGAL terdiri atas
:
2.1. Tunggal Putra
2.2. Tunggal
Putri
3. GANDA terdiri atas
:
3.1. Ganda Putra
3.2. Ganda Putri
4. REGU terdiri atas
:
4.1. Regu Putra
4.2. Regu Putri
Seluruh Kategori,
Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai
dengan persyaratan.
Pasal 6
Kategori dan Kelas
Pertandingan Dewasa
Kategori dan kelas
pertandingan untuk Dewasa :
1. TANDING terdiri atas :
1.1. Tanding Putra
Dewasa
1.1.1.
Kelas
A
45 kg s/d 50 kg
1.1.2.
Kelas B
diatas 50 kg
s/d 55 kg
1.1.3.
Kelas C
diatas 55 kg
s/d 60 kg
1.1.4.
Kelas D
diatas 60 kg
s/d 65 kg
1.1.5.
Kelas E
diatas 65 kg
s/d 70 kg
1.1.6.
Kelas F
diatas 70 kg
s/d 75 kg
1.1.7.
Kelas G
diatas 75 kg
s/d 80 kg
1.1.8.
Kelas H
diatas 80 kg
s/d 85 kg
1.1.9.
Kelas I diatas
85 kg s/d 90
kg
1.1.10.
Kelas J
diatas 90 kg
s/d 95 kg
1.1.11.
Kelas Bebas
diatas 85 kg
1.2. Tanding Putri
Dewasa
1.2.1.
Kelas A
45 kg s/d 50 kg.
1.2.2.
Kelas B
diatas 50 kg
s/d 55 kg.
1.2.3.
Kelas C
diatas 55 kg
s/d 60 kg.
1.2.4.
Kelas D
diatas 60 kg
s/d 65 kg.
1.2.5.
Kelas E
diatas 65 kg
s/d 70 kg.
1.2.6.
Kelas F
diatas 70 kg
s/d 75 kg.
1.2.7.
Kelas Bebas
diatas 65 Kg.
2. TUNGGAL terdiri atas :
2.1. Tunggal Putra
2.2. Tunggal
Putri
3. GANDA terdiri atas :
3.1. Ganda Putra
3.2. Ganda Putri
4. REGU terdiri atas :
4.1. Regu Putra
4.2. Regu Putri
Seluruh Kategori,
Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai
dengan persyaratan.
Pasal 7
Kategori dan Kelas
Pertandingan Master / Pendekar I-II
Kategori dan kelas
pertandingan untuk Pendekar :
1. TANDING terdiri
atas :
1.1. Tanding Putra
Master
1.1.1.
Kelas
A
45 kg s/d 50 kg
1.1.2.
Kelas B diatas
50 kg s/d
55 kg
1.1.3.
Kelas C diatas
55 kg s/d
60 kg
1.1.4.
Kelas D diatas
60 kg s/d
65 kg
1.1.5.
Kelas E diatas
65 kg s/d
70 kg
1.1.6.
Kelas F diatas
70 kg s/d
75 kg
1.1.7.
Kelas G diatas
75 kg s/d
80 kg
1.1.8.
Kelas H diatas
80 kg s/d
85 kg
1.1.9.
Kelas I diatas
85 kg s/d
90 kg
1.1.10.
Kelas J
diatas 90 kg
s/d 95 kg
1.1.11.
Kelas Bebas diatas
85 kg
1.2. Tanding Putri
Master
1.2.1.
Kelas
A
45 kg s/d 50 kg
1.2.2.
Kelas B diatas
50 kg s/d
55 kg
1.2.3.
Kelas C diatas
55 kg s/d
60 kg
1.2.4.
Kelas D diatas
60 kg s/d
65 kg
1.2.5.
Kelas E diatas
65 kg s/d
70 kg
1.2.6.
Kelas F diatas
70 kg s/d
75 kg
1.2.7.
Kelas Bebas diatas
65 Kg
2. TUNGGAL terdiri atas :
2.1. Tunggal Putra
2.2. Tunggal
Putri
3. GANDA
terdiri atas :
3.1. Ganda Putra
3.2. Ganda Putri
4. REGU terdiri atas :
4.1. Regu Putra
4.2. Regu
Putri
Seluruh Kategori,
Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai
dengan persyaratan.
Pasal 8
Perlengkapan
Gelanggang dan Pertandingan
1.
Gelanggang
Gelanggang dapat
dilantai atau di panggung dan dilapisi matras standar IPSI dengan ketebalan
antara 3 cm sampai 5 cm, permukaan rata dan tidak memantul, berukuran 10
m X 10 m dengan warna dasar hijau terang dan garis berwarna putih sesuai dengan
keperluannya. Seluruh peralatan disediakan oleh panitia pelaksana.
1.1. Untuk
kategori TANDING mengikuti ketentuan sebagai berikut :
1.1.1.
Gelanggang pertandingan.
Bidang gelanggang
berbentuk segi empat bujur sangkar dengan ukuran 10 m X 10 m. Bidang tanding
berbentuk lingkaran dalam bidang gelanggang dengan garis tengah 8 m.
1.1.2. Batas gelanggang
dan bidang tanding dibuat dengan garis berwarna putih selebar ± 5 cm kearah
dalam.
1.1.3. Pada
tengah-tengah bidang tanding dibuat lingkaran dengan garis tengah 3 m, lebar
garis ±5 cm berwarna putih sebagai batas pemisah sesaat akan dimulai pertandingan.
1.1.4. Sudut pesilat
adalah ruang pada sudut bujur sangkar gelanggang yang berhadapan yang dibatasi
oleh bidang tanding terdiri atas:
a. Sudut berwarna biru
yang berada disebelah ujung kanan meja pertandingan.
b. Sudut
berwarna merah yang berada diarah diagonal sudut biru.
c. Sudut berwarna
kuning yaitu kedua sudut lainnya sebagai sudut netral.
1.2. Untuk kategori
TUNGGAL, GANDA dan REGU mengikuti ketentuan sebagai berikut : Gelanggang
penampilan untuk ketiga kategori tersebut adalah bidang gelanggang dengan
ukuran 10m X 10m.
2.
Perlengkapan Gelanggang
Perlengkapan
gelanggang yang wajib disediakan oleh panitia pelaksana terdiri dari:
2.1. Meja dan kursi
pertandingan.
2.2. Meja dan kursi
Wasit Juri.
2.3. Formulir
pertandingan dan alat tulis menulis.
2.4. Jam pertandingan,
gong ( alat lainnya yang sejenis ) dan bel.
2.5. Lampu babak atau
alat lainnya untuk menentukan babak.
2.6. Lampu isyarat
berwarna merah, biru dan kuning untuk memberikan isyarat yang diperlukan sesuai
dengan proses pertandingan yang berlangsung.
2.7. Bendera warna
merah dan biru, bertangkai, masing-masing dengan ukuran 30 cm x 30 cm untuk
Juri Tanding dan bendera dengan ukuran yang sama warna kuning
untuk Pengamat Waktu.
2.8. Papan informasi
catatan waktu peragaan pesilat kategori Tunggal, Ganda dan Regu.
2.9. Tempat Senjata.
2.10. Papan Nilai dan
atau Alat system Penilaian Digital atau penilaian secara manual.
2.11. Timbangan.
2.12. Perlengkapan
pengeras suara (sound system).
2.13. Ember, kain pel,
keset kaki.
2.14. Alat perekam
suara / gambar, operator dan perlengkapannya (alat ini tidak merupakan alat
bukti yang sah dalam menentukan kemenangan).
2.15. Papan nama:
Ketua Pertandingan, Dewan Wasit Juri, Sekretaris Pertandingan, Pengamat waktu,
Dokter pertandingan, juri sesuai dengan urutannya ( 1 sampai 5). Bila
diperlukan istilah tersebut dapat diterjemahkan kedalam bahasa lain yang
dituliskan dibagian bawah.
2.16. Perlengkapan
lain yang diperlukan.
Antara lain, dalam keadaan penonton terlalu ramai dan suara wasit tidak dapat
didengar oleh Pesilat maka Wasit dapat menggunakan pengeras / pembesar suara
(wireless).
BAB II.
KETENTUAN BERTANDING
KETENTUAN BERTANDING
Pasal 9
Kategori TANDING
Kategori TANDING
1. Perlengkapan
bertanding
1.1. Pakaian.
Pesilat memakai pakaian
Pencak Silat model standar warna hitam, baju lengan panjang hingga ke
pergelangan tangan (+/- 1cm) dan celana panjang hingga ke pergelangan kaki (+/-
1cm), serta sabuk putih.
Untuk pesilat wanita
yang berjilbab, hendaklah berwarna hitam polos.
Pada waktu bertanding
sabuk putih dilepaskan.
Boleh memakai bagde
badan induk di dada sebelah kiri serta diperkenankan memakai badge IPSI di dada
kanan, mencantumkan logo sponsor yang posisinya di lengan kiri, yang
besarnya tidak melebihi badge IPSI (tidak melebihi dari 10 cm diameter).
Nama daerah di cetak
di bagian belakang atas baju. Semua disediakan oleh pesilat.
Tidak mengenakan /
memakai aksesoris apapun selain pakaian Pencak Silat. (seperti : jarum, peniti
dsb).
1.2. Pelindung
badan dengan ketentuan sebagai berikut :
1.2.1. Kualitas
standard IPSI.
1.2.2. Warna
hitam.
1.2.3. 5 (lima) Ukuran
: Super Extra besar (XXL), Extra Besar (XL) Besar(L), Sedang (M) dan Kecil (S).
1.2.4. Sabuk /
bengkung merah dan biru untuk pesilat sebagai tanda pengenal sudut. Ukuran
lebar 10 cm dari bahan yang tidak mudah terlipat.
1.2.5. Satu gelanggang
memerlukan setidaknya 5 (lima) pasang pelindung badan yang disediakan oleh
panitia Pelaksana. Pesilat diwajibkan memakai pelindung badan yang telah
disediakan oleh panitia.
1.3. Pesilat
putra/putri diwajibkan menggunakan pelindung kemaluan dari bahan plastik, yang
disediakan oleh masing-masing pesilat. ( akan diperiksa oleh wasit sebelum
pertandingan dimulai ).
1.4. Pelindung sendi
(pergelangan tangan, bahu, lutut, pergelangan kaki), tungkai dan lengan
diperkenankan satu lapis dengan ketebalannya tidak lebih dari 1cm dan terbuat
dari bahan yang tidak keras.( plastik yang keras tidak diperbolehkan ).
1.5. Joint taping,
pelindung gigi diperbolehkan. Pesilat yang menggunakan kawat gigi disarankan
memakai pelindung gigi.
2. Sistem dan Tahapan
pertandingan
2.1. Pertandingan
menggunakan sistem gugur. Sistem-sistem lainnya boleh ditentukan oleh IPSI bila
perlu.
2.2. Tahapan
pertandingan mulai dari penyisihan, seperempat final, semi final dan final
tergantung pada jumlah peserta pertandingan, berlaku untuk semua kelas.
2.3. Setiap kelas
diikuti minimal 2 (dua ) peserta.
3. Babak
pertandingan dan waktu
3.1. Untuk Usia dini
dan Pra Remaja.
3.1.1. Pertandingan
dilangsungkan dalam 3 (tiga) babak.
3.1.2. Tiap babak
terdiri dari 1.5 (satu setengah) menit bersih.
3.1.3. Diantara babak
diberikan waktu istirahat 1 (satu) menit bersih
3.1.4. Waktu ketika
Wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding.
3.1.5. Penghitungan
terhadap pesilat yang jatuh karena serangan yang sah, tidak termasuk waktu
bertanding.
3.2. Untuk Remaja dan
Dewasa.
3.2.1. Pertandingan
dilangsungkan dalam 3 (Tiga) babak.
3.2.2. Tiap babak
terdiri dari 2 (dua) menit bersih.
3.2.3. Diantara babak
diberikan waktu istirahat 1 (satu) menit bersih
3.2.4.Waktu ketika
Wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding.
(Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan yang sah, tidak
termasuk waktu bertanding)
3.3. Untuk Master/
Pendekar I & II
3.3.1. Pertandingan
dilangsungkan dalam 3 (tiga) babak.
3.3.2. Tiap babak
terdiri atas 1.5 (satu setengah) menit bersih.
3.3.3. Diantara babak
diberikan waktu istirahat 1 (satu) menit bersih
3.3.4. Waktu
ketika Wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding.
(Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan yang sah, tidak
termasuk waktu bertanding.)
4. Pendamping pesilat
4.1. Setiap
pesilat khusus untuk kategori Tanding, didampingi oleh Pendamping Pesilat
sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang yang memahami Peraturan Pertandingan IPSI
4.2. Pakaian
Pendamping Pesilat adalah pakaian Pencak Silat model standar warna hitam, baju
lengan panjang hingga ke pergelangan tangan (+/- 1cm) dan celana panjang hingga
ke pergelangan kaki (+/- 1cm) dengan badge lambang badan induk didada sebelah
kiri, serta diperkenankan memakai badge IPSI di dada kanan nama daerah dibagian
punggung dan mengenakan sabuk / bengkung warna orange lebar 10 (sepuluh) cm.
4.3.
Pendamping pesilat hanya diperkenankan memberikan arahan pada waktu istirahat.
4.4. Salah
seorang Pendamping Pesilat harus berjenis kelamin sama dengan pesilat yang
bertanding.
5. Tata cara
pertandingan
5.1. Persiapan
dimulainya pertandingan diawali dengan masuknya Wasit dan Juri ke gelanggang
dari sebelah kanan Ketua Pertandingan. Sebelum memasuki gelanggang Wasit Juri
memberi hormat dan melapor tentang akan dimulainya pelaksanaan tugas kepada
Ketua Pertandingan.
5.2. Sebelum
pertandingan dimulai, Wasit akan memeriksa setiap pesilat yang bertanding
disudut masing-masing. Setiap pesilat yang akan bertanding setelah mendapat
isyarat dari Wasit, memasuki gelanggang dari sudut masing-masing, kemudian
memberi hormat kepada pendamping, Wasit dan Ketua Pertandingan, Selanjutnya
pesilat diwajibkan melakukan rangkaian gerak jurus perguruan 5 (lima) sampai 10
(sepuluh) gerakan kemudian kedua pesilat kembali mengambil tempat di sudut yang
telah ditentukan.
5.3. Untuk
memulai pertandingan, Wasit memanggil kedua pesilat, seterusnya kedua pesilat
berjabatan tangan, memberi peringatan tentang peraturan dan siap untuk memulai
pertandingan.
5.4. Setelah
Wasit memeriksa kesiapan semua petugas dengan isyarat tangan kanan, Wasit
memberi aba-aba kepada kedua pesilat untuk memulai pertandingan.
5.5. Pada waktu
istirahat antara babak, pesilat harus kembali ke sudut masing-masing.
5.6. Selain
Wasit dan kedua pesilat, tidak seorangpun berada dalam gelanggang kecuali atas
permintaan Wasit.
5.7. Setelah
babak akhir selesai, kedua pesilat kembali ke sudut masing-masing atau wasit
memanggil kedua pesilat pada saat keputusan pemenang yang akan diumumkan
dan pemenang diangkat tangannya oleh Wasit, dilanjutkan dengan memberi
hormat kepada Ketua Pertandingan.
5.8. Selesai
pemberian hormat, kedua pesilat saling berjabatan tangan dan meninggalkan
gelanggang diikuti oleh Wasit dan para Juri yang akan berkumpul dihadapan ketua
pertandingan untuk memberi hormat dan melaporkan berakhirnya pelaksanaan tugas
kepada Ketua Pertandingan. Wasit dan Juri, setelah melaporkan meninggalkan
gelanggang dari sebelah kiri meja Ketua Pertandingan.
6. Ketentuan
bertanding
6.1. Aturan bertanding
6.1.1. Pesilat saling
berhadapan dengan menggunakan unsur pembelaan dan serangan Pencak Silat yaitu
menangkis/mengelak, mengenakan sasaran dan menjatuhkan lawan, menerapkan kaedah
Pencak Silat serta mematuhi aturan-aturan yang ditentukan.
Yang dimaksud dengan
kaidah adalah bahwa dalam mencapai prestasi teknik, seorang pesilat harus
mengembangkan pola bertanding yang dimulai dari sikap pasang, langkah serta
mengukur jarak terhadap lawan dan koordinasi dalam melakukan serangan /
pembelaan serta kembali ke sikap pasang.
6.1.2. Pembelaan dan
serangan yang dilakukan harus berpola dari sikap awal / pasang, pola langkah,
serta adanya koordinasi yang baik dalam melakukan serangan dan pembelaan.
Setelah melakukan serangan / pembelaan harus kembali pada sikap awal / pasang
dengan tetap menggunakan pola langkah. Wasit akan memberikan aba-aba “ LANGKAH
” jika seorang pesilat tidak melakukan teknik Pencak Silat yang semestinya.
6.1.3. Serangan
beruntun yang dilakukan oleh satu orang pesilat harus tersusun dengan teratur
dan berangkai dengan berbagai cara kearah sasaran sebanyak-banyaknya 6 (enam)
teknik serangan. Pesilat yang melakukan rangkaian serang bela lebih dari 6
(enam) teknik serangan akan diberhentikan oleh Wasit.
Serangan terus menerus
dengan menggunakan teknik serangan tangan yang sama dinilai satu serangan.
6.1.4. Serangan yang
dinilai adalah serangan yang mengenai sasaran yang sah dengan menggunakan
kaedah, mantap dan bertenaga.
6.2. Aba-aba
pertandingan
6.2.1. Aba-aba “BERSEDIA” digunakan dalam
persiapan sebagai peringatan bagi pesilat dan seluruh aparat pertandingan bahwa
pertandingan akan segera dimulai. Aba-aba ini digunakan selama pertandingan.
6.2.2. Aba-aba “MULAI” digunakan tiap
pertandingan dimulai dan akan dilanjutkan dan disertai dengan isyarat.
6.2.3. Aba-aba “BERHENTI”atau “TI” digunakan untuk menghentikan
pertandingan.
6.2.4. Aba-aba “PASANG”, ”LANGKAH” dan “SILAT” digunakan untuk
pembinaan.
6.2.5. Pada awal dan
akhir pertandingan setiap babak ditandai dengan pemukulan gong.
6.3. Sasaran
Yang dapat dijadikan
sasaran sah dan dinilai adalah “Badan” yaitu bagian tubuh kecuali leher keatas
dan dari pusat ke kemaluan:
6.3.1. Dada.
6.3.2. Perut ( pusat
ke atas ).
6.3.3. Rusuk kiri dan
kanan.
6.3.4. Punggung atau
belakang badan (kecuali serangan langsung ke seluruh tulang belakang).
Tendangan sabit dari samping diperbolehkan termasuk untuk serangan balasan pada
sapuan gagal.
Tungkai dapat
dijadikan sasaran antara dalam usaha menjatuhkan tetapi tidak mempunyai nilai
dan tidak ada unsur mencederai.
6.4. Larangan
Larangan yang dinyatakan sebagai pelanggaran :
6.4.1. Pelanggaran
Berat.
a. Menyerang
bagian badan yang tidak sah yaitu leher, kepala serta bawah pusat/ pusar hingga
kemaluan, serangan langsung ke seluruh tulang belakang.
b. Usaha
mematahkan persendian secara langsung.
c. Sengaja
melemparkan lawan keluar gelanggang.
d. Membenturkan
/ menghantukkan kepala dan menyerang dengan Kepala.
e. Menyerang
lawan sebelum aba-aba “MULAI” dan menyerang sesudah aba-aba “BERHENTI”
dari Wasit, menyebabkan lawan cidera.
f.
Menggumul, menggigit, mencakar, mencengkeram dan menjambak (menarik
rambut/jilbab ).
g. Menentang,
menghina, menyerang, mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan, meludahi,
memancing-mancing dengan suara berlebihan terhadap lawan ataupun terhadap
Aparat pertandingan (Delegasi teknik, Ketua Pertandingan, Dewan Wasit Juri,
Wasit Juri dan lain-lain petugas) serta kepada penonton.
h.
Menghempas/membanting lawan dengan sengaja didalam atau diluar gelanggang dalam
waktu pertandingan.
i. Memegang,
menangkap atau merangkul sambil melakukan serangan.
6.4.2.
Pelanggaran Ringan.
a. Tidak
menggunakan salah satu unsur kaedah (sikap pasang dan pola langkah).
b. Keluar dari
gelanggang (satu kaki keluar dari gelanggang) secara sengaja atau tidak
disengaja. Menginjak garis tidak termasuk keluar gelanggang.
c. Merangkul
lawan dalam proses pembelaan.
d.
Melakukan serangan dengan teknik sapuan depan/belakang,
guntingan sambil merebahkan diri dengan tujuan untuk mengulur
waktu.
e. Berkomunikasi
dengan orang luar atau pendamping dengan isyarat dan perkataan.
f. Kedua
pesilat pasif atau bila salah satu pesilat pasif lebih dari 5 detik.
g. Berteriak
yang berlebihan selama bertanding.
h. Lintasan
serangan yang salah.
i.
Mendorong dengan sengaja yang mengakibatkan pesilat/lawannya keluar garis
bidang laga.Apabila keluar gelanggang akibat dorongan yang bukan teknik, tidak
termasuk keluar gelanggang, yang mendorong mendapatkan binaan.
j. Pesilat
dengan sengaja membalikkan badan membelakangi lawan.
k. Taktik yang
mengulur waktu (melepaskan ikatan sabuk, membuka / melepaskan ikatan rambut )
l.
Mendapat hitungan dari wasit .
Yang dimaksud dengan hitungan wasit, adalah apabila salah seorang pesilat
kelelahan atau sebab lain, maka wasit akan memberikan hitungan sampai dengan 9,
setelah itu menanyakan kesiapan pesilat, bila siap pertandingan akan
dilanjutkan, tapi pesilat diberikan binaan. Apabila terulang lagi pesilat akan
dihitung dan diberikan teguran 1, dan seterusnya.
m. Pembinaan hanya
diberikan 1 (satu) kali untuk 1 (satu) jenis pelanggaran ringan.
6.5 Kesalahan
teknik pembelaan :
6.5.1. Serangan yang
sah dengan lintasan dengan serangan yang benar, jika karena kesalahan teknik
pembelaan lawannya yang salah (elakan yang menuju pada lintasan
serangan), tidak dinyatakan sebagai pelanggaran.
6.5.2. Jika pesilat
yang kena serangan tersebut cidera, maka Wasit segera memanggil dokter. Jika
dokter memutuskan pesilat tersebut tidak fit, maka ia dinyatakan kalah teknik.
6.5.3. Jika pesilat
yang kena serangan tersebut menurut dokter fit dan tidak dapat segera bangkit,
Wasit langsung melakukan hitungan teknik.
6.6. Hukuman
Tahapan dan bentuk
hukuman :
6.6.1. Teguran.
a. Diberikan
apabila pesilat melakukan pelanggaran ringan yang diulangi dalam babak yang
sama setelah melalui 1 (satu) kali pembinaan.
b. Teguran dapat
diberikan langsung apabila pesilat melakukan pelanggaran berat yang tidak
menyebabkan lawan cedera.
6.6.2. Peringatan
berlaku untuk seluruh
babak pada pelanggaran berat terdiri atas:
6.6.2.1. PeringatanI
Diberikan bila pesilat :
a. Melakukan
pelanggaran berat yang mengakibatkan kecederaaan kepada pihak lawan
b. Mendapat tegoran
yang ketiga akibat pelanggaran ringan.
Setelah Peringatan I
masih dapat diberikan tegoran terhadap jenis pelanggaran ringan yang lain
dalam babak yang sama.
6.6.2.2
Peringatan II
Diberikan bila
pesilat kembali melakukan satu lagi pelanggaran berat setelah
peringatan I.
Setelah
Peringatan II masih dapat diberikan tegoran terhadap jenis
pelanggaran ringan yang lain dalam babak yang sama.
6.6.2.3. Peringatan
III
Diberikan bila pesilat kembali mendapat hukuman peringatan setelah
peringatan II dan langsung dinyatakan diskualifikasi.
Peringatan III
harus diperlihatkan oleh wasit.
6.6.2.4.
Diskualifikasi
Diberikan bila
pesilat:
a. Mendapat
peringatan setelah peringatan II
b.
Melakukan pelanggaran berat yang didorong
oleh unsur-unsurkesengajaan dan bertentangan dengan norma sportivitas.
c.
Melakukan pelanggaran berat dengan hukuman
peringatan I atau teguran I, namun lawan cedera dan tidak dapat melanjutkan
pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.
d.
Setelah penimbangan 15 menit sebelum
pertandingan, berat badannya tidak sesuai dengan kelas yang diikuti.
e.
Pesilat terkena Doping.
Pesilat yang gagal dalam test doping akan di diskualifikasi.Medali, sertifikat,
dan segala jenis penghargaan harus dikembalikan kepada Panitia Penyelenggara.
f. Pesilat tidak
dapat menunjukan surat keterangan sehat sebelum pertandingan pertama (untuk
seluruh kategori) dimulai.
6.7. Penilaian
6.7.1. Ketentuan
Nilai:
Nilai Prestasi Teknik
Nilai 1
Serangan dengan tangan
yang masuk pada sasaran tanpa terhalang.
Nilai
1+1 Berhasil menggagalkan
serangan lawan, diikuti dengan serangan balik dengan tangan.
Nilai
2 Serangan dengan kaki
yang masuk pada sasaran tanpa terhalang.
Nilai
1+2 Berhasil menggagalkan
serangan lawan, diikuti dengan serangan balik dengan kaki.
Nilai
3 Teknik serangan
langsung yang berhasil menjatuhkan lawan.
Nilai
1+3 Berhasil menangkap
serangan lawan, diikuti dengan keberhasilan menjatuhkan lawan.
6.7.2. Teknik Nilai.
(Pemberian nilai)
Pemberian nilai hanya
ada pada berikut:
A.
Tangkisan/elakan/menahan
yang disertai dengan serang balik/balas yang sah.
B.
Serangan dengan tangan
yang sah
C.
Serangan dengan kaki
yang sah
D.
Jatuhan yang sah.
A.
Tangkisan/elakan/menahan
berhasilnya pesilat mengagalkan serangan lawan dengan teknik- teknik
pembelaan ini yang segera diikuti dengan serangan balik yang masuk pada sasaran
seperti serangan dengan tangan, serangan dengan kaki atau jatuhan yang diawali
dengan tangkapan.
Catatan : Nilai
1 untuk tangkisan / elakan /menahan, sedangkan serangan masuk dinilai sesuai
dengan serangannya, serangan tangan = nilai 1, serangan kaki = nilai 2,
jatuhan = nilai 3
(Nilai tidak
diberikan untuk tangkisan/elakan/menahan apabia tidak ada serangan balik)
A.
Serangan tangan –
segala bentuk serangan yang bertenaga, mantap dan masuk pada sasaran.(Pukulan
depan, sikuan) nilai 1
A.
Serangan kaki – segala
bentuk serangan yang bertenaga, mantap dan masuk pada sasaran (Tendangan depan/
belakang / sabit ) nilai 2
A.
Jatuhan – segala cara
menjatuhkan lawan sehingga bahagian tubuh (dari lutut keatas) menyentuh matras
dengan persyaratan berikut : nilai 3
D1. Menggunakan teknik
serangan langsung seperti sapuan/ ungkitan / guntingan /tangkapan dan buangan
yang sah.
D2. Menangkap anggota
tubuh lawan sebagai langkah pembelaan semasa diserang dan menjatuhkan dengan
dorongan atau sapuan .
D3. Menjatuhkan lawan
menggunakan teknik jatuhan dengan cara tidak ikut terjatuh
D4. Tangkapan atau
pegangan dibenarkan berlaku selama 5 detik, sebelum Wasit memberhentikan
pergelutan.
D5. Teknik sapuan,
ungkitan, kaitan dan guntingan tidak boleh didahului dengan menggumul tubuh
lawan, tetapi dapat dibantu dengan dorongan atau sentuhan.
D6. Serangan balas
dibolehkan apabila usaha menjatuhkan melalui teknik sapuan gagal. Lawan yang
dapat mengelakkan diri dari serangan boleh menyerang 1 kali pada sasaran yang
sah dalam tempo 1 detik dengan tidak menggunakan berat badan. Nilai akan diberikan
berdasarkan pada teknik serangan balik yang digunakan ( Bagian belakang/
punggung tidak diperbolehkan ). Serangan balas hanya berlaku pada teknik sapuan
gagal, untuk guntingan tidak diperbolehkan serangan balasan.
D7. Semua teknik
jatuhan melalui tangkapan ( tanpa melihat memunahkan serangan lawan atau tidak
) mempunyai nilai 1+3. Jatuhan tanpa melalui tangkapan hanya mempunyai nilai
3 (tiga) saja. Apabila juri tidak memasukan nilai sesuai kriteria diatas,
maka Dewan Wasit Juri berhak memanggil juri untuk memperbaiki nilai.
A.
Lain-lain teknik dalam
pertandingan.
Serangan
bersamaan/serentak - usaha menjatuhkan yang dilakukan oleh kedua pesilat secara
bersamaan di mana seorang atau kedua-dua pesilat terjatuh, jatuhan tersebut
akan dinilai seperti berikut:
E.1. Jika
salah satu tidak dapat bangkit akan diadakan hitungan teknik
E.2. Jika
keduanya tidak segera bangkit, maka hitungan diadakan untuk keduanya.
E.3. Jika
kedua-duanya gagal bangkit setelah hitungan 10, kemenangan akan diberikan mengikut
nilai yang telah didapati.
E.4. Jika
berlaku pada awal babak, dimana nilai belum diperolehi atau catatan nilai sama
banyak, maka penentuan kemenangan akan dibuat mengikut ketetapan Bab II pasal 9
ayat 6.7.4.a2 (Tiada ulang tanding)
A.
Jatuh sendiri -Jika
pesilat terjatuh sendiri bukan karena serangan lawan, jika tidak dapat bangkit,
diberikan kesempatan dalam waktu sepuluh hitungan (10 detik) dengan
hitungan. Jika tidak dapat melakukan pertandingan dinyatakan kalah teknik.
A.
Tangkapan
Tangkapan sebagai
proses jatuhan dinyatakan gagal jika:
G.1. Proses
jatuhan lebih dari 5 ( lima ) detik atau terjadi seret - menyeret atau gumul -
menggumul.
G.2. Ikut
terjatuh waktu melakukan teknik jatuhan.
G.3. Jika dalam
proses tangkapan kaki, pesilat yang ditangkap melakukan pegangan pada bahu dan
pesilat yang menangkap dapat menjatuhkan lawannya dalam waktu 5 (lima) detik
sebelum Wasit memberikan aba-aba "BERHENTI", jatuhan dinyatakan sah.
G.4. Jika
rangkulan tersebut menyentuh leher, kepala atau badan yang menyebabkan keduanya
jatuh, pesilat yang merangkul diberikan Teguran.
H. Jatuhan.
H.1.Teknik jatuhan
yang berakibat lawannya jatuh, yaitu jika bagian tubuh menyentuh matras dari
garis bidang tanding kedalam, jatuhan dinyatakan sah. Artinya bila pesilat
jatuh diatas garis, jatuhan dinyatakan sah.
H.2.Jika jatuhan
berada di dalam bidang tanding dan pesilat menggeser keluar dari bidang
tanding, jatuhan dinyatakan sah.
H.3.Serangan sah yang
menyebabkan lawan jatuh tidak dapat bangkit atau nanar yang dilakukan di dalam
bidang tanding dan bergeser keluar gelanggang, jatuhan dinyatakan sah dan
pesilat diberi kesempatan dalam batas waktu 10 (sepuluh) detik untuk kembali
melakukan pertandingan (maka wasit melakukan hitungan). Jika pesilat tidak dapat
melanjutkan pertandingan maka dinyatakan kalah mutlak.
H.4.Serangan sah yang
dilakukan didalam bidang tanding, menyebabkan lawan jatuh diluar bidang tanding
dan tidak bangkit atau nanar, maka Wasit melakukan hitungan hingga 10. Jika
pesilat tidak dapat melanjutkan pertandingan, maka pesilat bersangkutan
dinyatakan kalah teknik.
H.5.Bila Lawan dapat
melakukan antisipasi terhadap teknik tangkapan (menahan, memegang, menarik kaki
yang tertangkap) atau melakukan serangan balik secara sah (memukul, menggunting,
dan lain-lain) sehingga lawan yang menangkap jatuh, maka jatuhan dinyatakan
sah.
6.7.3
Nilai hukuman
Pengurangan nilai
hukuman :
a. Nilai -
1 (kurang 1) diberikan bila pesilat
mendapat Teguran I
b. Nilai -
2 ( kurang 2 ) diberikan bila
pesilat mendapat Teguran II
c. Nilai -
5 ( kurang 5 ) diberikan bila
pesilat mendapat Peringatan I
d. Nilai -
10 ( kurang 10 ) diberikan bila
pesilat mendapat Peringatan II
6.7.4. Penentuan
Kemenangan
a. Menang angka
a.1. Bila jumlah
Juri yang terbanyak menentukan menang atas seorang pesilat lebih banyak dari
pada lawan. Penentuan kemenangan dilaksanakan oleh masing-masing Juri.
a.2. Bila
terjadi hasil nilai yang sama maka pemenang ditentukan berdasarkan urutan penilaian
berikut:
i.
Mendapat nilai hukuman
yang rendah.
ii.
Mendapat nilai teknik
yang terbanyak mengikut urutan berikut: nilai 1+3, 3, 1+2, 2, 1+1, 1.
iii.
Tambahan satu babak
penuh.
iv.
Pesilat yang lebih
ringan (mengikut timbangan pada hasil timbang ulang, 15 menit sebelum
pertandingan)
v.
Ketua Pertandingan
membuat undian dengan melempar coin / uang logam ke matras yang disaksikan oleh
Delegasi Teknis dan kedua-dua pengurus pesilat.
a.3. Hasil
penilaian Juri diumumkan pada papan nilai, setelah babak terakhir / penentuan
kemenangan selesai dilaksanakan kecuali menggunakan penilaian dengan sistem
digital. (hasil penilaian sudah dapat langsung terlihat di layar penilaian).
b. Menang Teknik
Pemenang diumumkan
sebagai menang teknik jika:
b.1. Lawan tidak dapat
melanjutkan pertandingan atas permintaan sendiri.
b.2. Keputusan Dokter
Pertandingan.
Dokter Pertandingan diberi waktu maximum 120 (seratus dua puluh) detik untuk
memutuskan apakah Pesilat bersangkutan dinyatakan layak/mampu “fit” atau Tidak
layak/mampu “Unfit’ termasuk waktu perawatan.
b.3. Atas permintaan
Pendamping Pesilat.
b.4. Atas keputusan
Wasit (setelah mendapat hitungan kesepuluh)
c. Menang
Mutlak
Penentuan Menang
Mutlak ialah bila lawan jatuh karena serangan yang sah dan tidak dapat bangkit
segera dan atau nanar, maka setelah hitungan Wasit ke 10 dan tidak dapat
berdiri tegak dengan sikap pasang.
d. Menang
W.M.P
Wasit
Menghentikan Pertandingankarena pertandingan tidak seimbang.
e. Menang
Undur Diri
Lawan tidak muncul di
gelanggang setelah mendapat panggilan yang ketiga dengan interval selama 30
detik setiap panggilan. Kecuali ada pemberitahuan dari Tim Manager tentang
pengunduran pesilat.
f. Menang
Diskualifikasi :
f.1. Lawan
mendapat Peringatan III setelah Peringatan II.
f.2. Lawan melakukan
pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung Diskualifikasi.
f.3. Melakukan
pelanggaran yang mencederakan lawan sehingga lawan tidak dapat
melanjutkan pertandingan atas keputusan Dokter Pertandingan.
Pesilat yang menang
Diskualifikasi karena keputusan Dokter pertandingan, diperbolehkan bertanding
untuk babak selanjutnya jika mendapat ijin / rekomendasi dari Dokter
pertandingan sebelum pertandingan seterusnya.
f.4. Pada saat
penimbangan berat badan tidak sesuai dengan ketentuan kelas katogari tanding.
f.5
Pesilat tidak dapat menunjukkan surat keterangan kesehatan sebelum pertandingan
dimulai.
Pasal 10
Kategori TUNGGAL
1. Perlengkapan
bertanding
1.
Pakaian
Pakaian Pencak Silat
model standar IPSI, warna bebas dan polos (celana dan baju boleh dengan warna
yang sama atau berbeda). Memakai ikat kepala(Jilbab bukan
merupakan ikat kepala, tidak boleh menutup muka, warna hendaklah hitam polos
tidak boleh bercorak) dan kain samping warna polos atau
bercorak. Pilihan dan kombinasi warna diserahkan kepada peserta. Boleh memakai
lambang daerah di dada sebelah kiri dan diperkenankan memakai lambang IPSI di
dada kanan, nama daerah di belakang baju.
1.2.
Senjata
1.
Untuk Usia Dini dan
Pra remaja, golok atau parang terbuat dari logam atau kayu, tidak tajam
dan tidak runcing dengan ukuran antara 20 cm hingga 30 cm. Ukuran lebar 2 cm
hingga 3.5 cm.
Tongkat/toya terbuat
dari rotan dengan ukuran panjang antara 100 cm hingga 150 cm dengan garis
tengah 1.5 cm hingga 2.5 cm
1.2.2. Untuk
Remaja, Dewasa dan Pendekar, golok atau parang terbuat dari logam, tidak tajam
dan tidak runcing dengan ukuran antara 30 cm hingga 40 cm dan ukuran lebar 2.5
cm hingga 4 cm.
Tongkat terbuat dari
rotan dengan ukuran panjang antara 150 cm hingga 180 cm, dengan garis tengah
2.5 cm hingga 3.5 cm
2. Tahapan
pertandingan
2.1. Bila pertandingan
diikuti oleh lebih dari 7 (Tujuh) peserta maka dipergunakan sistem pool.
2.2. Tiga peraih nilai
tertinggi dari setiap pool ditampilkan kembali untuk mendapatkan penilaian
ditahap berikutnya. kecuali tahap pertandingan berikutnya adalah babak final.
Peserta tingkat final
adalah 3 ( tiga ) pemenang menurut urutan perolehan nilai dari tahapan pool
pertandingan sebelumnya.
2.3. Jumlah pool
ditetapkan oleh rapat antara Delegasi Teknik, Ketua Pertandingan dan Dewan
Juri serta disampaikan kepada peserta dalam Rapat Teknik.
2.4. Pembagian pool
peserta dilakukan melalui undian dalam Rapat Teknik. Cara pengundian sama
ada manual dan atau Digital akan ditentukan pada rapat teknik dengan cara
voting.
2.5. Kategori Tunggal,
minimal harus diikuti oleh 2 (dua) peserta, dan langsung babak Final.
3. Waktu pertandingan
Waktu penampilan adalah
3 (tiga) menit.
4. Tatacara
Pertandingan
4.1 Permulaan
pertandingan:
a.
Para Juri masuk
melapor bertugas kepada Ketua Pertandingan melalui sebelah kanan Ketua
Pertandingan.
b.
Memberi hormat dan
melapor untuk mulai melaksanakan tugas.
c.
Mengambil tempat yang
ditentukan.
4.2 Senjata yang telah
diperiksa oleh Ketua Pertandingan diletak ditempat senjata yang disediakan oleh
panitia.
Pesilat/ pelatih
akan mengambil senjatanya tidak lama sebelum peragaan
( setelah namanya
diumumkan ).
Hanya pesilat yang
diperbolehkan menempatkan senjata pada tempatnya didalam gelanggang, pelatih
tidak diperbolehkan. Setelah selesai peragaan tetap pesilat yang membawa keluar
senjatanya.
4.3 Peserta
a.
Memasuki
gelanggang dari sebelah kiri Ketua Pertandingan.
b.
Berjalan
mengikuti etika ke titik tengah gelanggang.
c.
Hanya pesilat
yang akan menempatkan senjata ditempatnya ( Pelatih tidak diperbolehkan).
d.
Memberi hormat kepada
Ketua Pertandingan dan berputar kebelakang memberi hormat kepada
para Juri.
4.4 Ketua
Pertandingan memberikan isyarat kepada para Juri, Pengamat Waktu dan Aparat
Pertandingan lainnya agar bersiap untuk bertugas.
4.5 Penampilan
a.
Memperagakan salam
Persilat.
b.
Gong dibunyikan
sebagai tanda mulai.
c.
Peserta memulai
peragaan dengan gerakan tangan kosong
d.
Bersenjatakan golok
e.
Bersenjatakan
tongkat/toya.
f.
Gong dibunyikan
sebagai tanda waktu peragaan selesai.
4.6 Waktu
peragaan berakhir
a.
Pesilat memberi hormat
kepada para Juri dan Ketua Pertandingan dari titik tengah.
b.
Meninggalkan
gelanggang dari arah sebelah kiri Ketua Pertandingan.
c.
Berjalan menurut
etika.
4.7
Pengamat waktu
a.
Ketua Pertandingan
akan memperhatikan/memastikan waktu peragaan.
b.
Pengamat waktu akan
memastikan ketepatan waktu peragaan 3 menit.
c.
Ketua pertandingan
akan mengumumkan waktu peragaan
(Bila menggunakan digital, waktu peragaan akan terlihat dilayar).
5. Ketentuan
bertanding
5.1. Aturan
bertanding
5.1.1. Peserta
menampilkan Jurus Tunggal Baku selama 3 (tiga) menit terdiri atas tangan kosong
dan selanjutnya menggunakan senjata golok / parang dan dilanjutkan dengan
tongkat/toya.
Toleransi kelebihan
atau kekurangan waktu adalah 10 (Sepuluh) detik untuk usia dini, pra remaja dan
pendekar.
5 (lima) detik untuk
remaja dan dewasa.
Bila penampilan lebih
dari batas toleransi waktu yang diberikan akan dikenakan hukuman.
5.1.2. Jurus
Tunggal Baku diperagakan menurut urutan gerak, kebenaran rincian teknik jurus
tangan kosong dan bersenjata, irama gerak, kemantapan dan penjiwaan yang
ditetapkan untuk jurus ini.
5.1.3. Bila
pesilat tidak dapat melanjutkan penampilannya karena kesalahannya, peragaan
dihentikan oleh Ketua Pertandingan dan pesilat yang bersangkutan dinyatakan Diskualifikasi.
5.1.4.
Mengeluarkan suara diperbolehkan.
5.2.
Hukuman
5.2.1. Pengurangan
nilai dijatuhkan kepada peserta karena kesalahan terdiri atas:
a.
Faktor kesalahan dalam
rincian gerakan dan jurus.
kurangan nilai
1 (satu) setiap kali
i.
melakukan kesalahan
dalam rincian gerak
ii.
kesalahan dalam
rincian gerak
iii.
Setiap gerakan yang
tertinggal (tidak ditampilkan)
iv.
Sekiranya pesilat
terlepas pegangan pada senjata, namun senjata tidak jatuh ke matras, kurangan
nilai 1 bagi setiap pergerakan yang salah atau tambahan pada gerak.
b. Faktor waktu
Melebihi waktu
toleransi sepuluh (10) hingga limabelas (15) detik mendapat
kurangan nilai 10 bagi Usia Dini, Pra-Remaja dan pendekar.
Melebihi waktu
toleransi lima (5) hingga sepuluh (10) detik mendapat kurangan nilai 10
bagi Remaja dan Dewasa.
Apabila melebihi waktu toleransi
ini peragaan di batalkan dan diskualifikasi ( peragaan langsung
diberhentikan )
c. Faktor lain-lain
1.
Keluar dari gelanggang
(10 m x 10 m) – kurang nilai 5
2.
Senjata terjatuh dari
pegangan – kurangan nilai 5
3.
memakai pakaian yang
tidak mengikut ketetapan – kurangan nilai 5 (memakai assesories, ikat kepala
dan/atau samping terlepas)
4.
senjata patah atau
terlepas dari gagangnya, tongkat pecah atau patah akan di diskualifikasi.
Peragaan langsung diberhentikan.
1.
Keputusan lain-lain.
1.
Dewan Juri berhak
mengesahkan atau membatalkan hukuman. Dimana pengurangan nilai boleh
disahkan sekiranya 3 dari 5 juri memberikan pengurangan dan membatalkan
pengurangan nilai jika hanya 2 atau 1 juri yang memberikan pengurangan nilai.
1.
Apabila pertandingan
tidak bisa dilanjutkan kerana sebab-sebab berikut:
i.
Juri gagal melanjutkan
(jatuh sakit/ cedera/ pingsan)
ii.
Faktor teknikal
(gangguan listrik/terjadi keributan)
iii.
Faktor lain (bencana
alam dan lain lain)
Maka ketua
pertandingan akan menghentikan pertandingan dengan ketentuan berikut:
a.1. Pesilat yang
terlibat (selain nombor undian terakhir) akan dibenarkan memulai peragaannya
dari semula (dalam pool atau tahap mana pertandingan diberhentikan) dengan juri
yang sama, setelah pesilat nomor undian terakhir menyelesaikan peragaannya.
a.2. Apabila ia
melibatkan pesilat nomor undian terakhir, akan dibenarkan memulai peragaannya
dari semula, selambat-lambatnya sepuluh (10) menit setelah teratasinya kendala
non teknis.
a.3. Juri yang tidak
bisa melaksanakan tugasnya akan diganti.
1.
Pertandingan
tidak bisa dilanjutkan karena Juri tidak bisa melaksanakan tugasnya
akibat kecelakaan yang disebabkan oleh Pesilat ( senjata lepas mengenai juri
atau penonton ), maka pesilat bersangkutan dinyatakan diskualifikasi, dan Ketua
Pertandingan mengganti juri yang bersangkutan setelah berkonsultasi dengan
Delegasi Teknik dan pertandingan dilanjutkan dengan nomor undian berikutnya.
5.4.
Undur Diri.
Pesilat dinyatakan
undur diri apabila setelah 3 (tiga kali ) pemanggilan oleh Sekretaris
Pertandingan tidak memasuki gelanggang untuk memperagakan kategori Tunggal.
Setiap pemanggilan
dengan tenggang waktu 30 detik.
5.5.
Diskualifikasi.
a.
Penilaian terhadap peserta menjadi batal, bila setelah berakhirnya
penampilan didapati bahwa ada satu jurus yang tidak diperagakan atau
memperagakan urutan Jurus yang salah, oleh peserta.Dalam hal ini peserta
dikenakan hukuman diskualifikasi.
b. Pesilat yang
memakai pakaian dan atau senjata yang menyimpang dari
ketentuan pertandingan dinyatakan diskualifikasi (pakai T-shirt
atau tombak).
c.
Pesilat tidak dapat melanjutkan penampilannya, karena
kesalahannya sendiri.
d. masalah
– masalah yang telah ditetapkan dalam 5.1.3, 5.2.1b , 5.2.1c4 dan 5.3.3.
e.
Tidak dapat menunjukan surat keterangan kesehatan sebelum pertandingan di
mulai.
6. Penilaian
6.1.Penilaian terdiri
atas :
6.1.1.Nilai Kebenaran
yang mencakup unsur:
a. Kebenaran gerakan
dalam setiap jurus.
b. Kebenaran urutan
gerakan.
c. Kebenaran urutan
jurus.
Nilai diperhitungkan
dari jumlah gerakan jurus tunggal baku (100 gerakan ) dikurangi nilai
kesalahan.
6.1.2.Nilai Kemantapan
yang mencakup unsur :
a.Kemantapan gerak.
b.Kemantapan irama
gerak.
c.Kemantapan
penghayatan gerak.
d.Kemantapan tenaga
dan stamina.
Pemberian nilai antara
50 (lima puluh) dengan 60 (enam puluh) angka yang
dinilai secara total diantara keempat unsur Kemantapan.
7.Penentuan dan
pengumuman pemenang
7.1. Pemenang adalah
peserta yang mendapat nilai tertinggi untuk penampilannya dari tiga (3) dari
lima (5) juri. Nilai yang tertinggi dan terendah dicoret.
7.2. Bila terdapat
nilai yang sama, pemenangnya akan dinilai mengikut aturan berikut:
i.
Peserta dengan jumlah
Nilai Kebenaran Teknik tertinggi dari 3 (tiga) juri seperti keputusan 7.1.
ii.
Peserta yang mempunyai
nilai kemantapan, penghayatan dan stamina tertinggi dari 3 ( tiga ) juri
seperti keputusan 7.1
iii.
Peserta dengan waktu
peragaan lebih atau kurang yang terkecil mendekati kepada ketepatan waktu
3 ( tiga ) menit.
iv.
Peserta dengan jumlah
nilai hukuman terkecil.
v.
Bila nilai masih tetap
sama, pemenangnya akan diundi dengan lambungancoin langsung ke matras, oleh
Ketua Pertandingan disaksikan oleh Delegasi Teknik, Dewan Juri dan Tim Manajer
pesilat bersangkutan.
7.3. Pengumuman nilai
perolehan peserta setiap kategori disampaikan setelah para Juri menyelesaikan
tugasnya menilai seluruh peserta pada setiap kategori.
Hasil Total perolehan nilai ditampilkan pada papan nilai bersamaan dengan
pengumuman perolehan nilai yang dilakukan oleh Ketua Pertandingan kecuali
dengan menggunakan system penilaian digital, dimana perolehan nilai dari
masing-masing juri dan total perolehan nilainya sudah terlihat langsung di
layar penilaian.
Pasal 11
Kategori GANDA
1.
Perlengkapan bertanding
1.
Pakaian :
Pakaian Pencak
Silat model standar IPSI warna bebas dan polos (celana dan baju boleh dengan
warna yang sama atau berbeda). Memakai ikat kepala(Jilbab tidak boleh
menutup muka, bukan merupakan ikat kepala, warna hendaklah hitam polos tidak
boleh bercorak) dan kain samping warna polos atau bercorak. Pilihan dan
kombinasi warna diserahkan kepada peserta. Warna pakaian, corak ikat
kepala / kain samping kedua pesilat kategori ganda boleh sama atau berbeda.
Boleh memakai badge
badan induk di dada sebelah kiri serta diperkenankan mamakai badge IPSI di dada
kanan, nama daerah di belakang baju.
1.
Senjata :
1.2.1. Jenis,
ukuran dan jumlah senjata yang dipakai adalah seperti berikut:
Senjata wajib:
golok/parang dan toya ( tidak boleh kembar)
Senjata pilihan (
Wajib memilih satu dari pada senjata ini : Pisau, Keris, Clurit dan Trisula ).
Boleh kembar misal : 2 clurit , 2 pisau dst.
Penggunaan senjata
wajib dan senjata pilihan diberikan kebebasan dalam urutan penggunaanya.
1.2.1.a. Untuk Usia
Dini dan Pra remaja, golok atau parang terbuat dari logam atau kayu,
tidak tajam dan tidak runcing dengan ukuran panjang antara 20 cm hingga 30 cm,
Ukuran lebar 2 cm hingga 3.5 cm.
Tongkat/ toya terbuat
dari rotan dengan ukuran panjang antara 100 cm hingga 150 cm dengan garis
tengah 1.5 cm hingga 2.5 cm
1.2.1.b.
Untuk Remaja, Dewasa dan Pendekar, golok atau parang terbuat dari logam, tidak
tajam dan tidak runcing dengan ukuran panjang antara 30 cm hingga 40 cm dan
ukuran lebar 2.5 cm hingga 4 cm.
Tongkat terbuat dari
rotan dengan ukuran panjang antara 150 cm hingga 180 cm, dengan garis tengah
2.5 cm hingga 3.5 cm
1.2.2. Senjata
pilihan untuk Usia Dini dan Pra Remaja.
a. Pisau terbuat
dari logam atau kayu, tidak tajam dan tidak runcing dengan ukuran
antara 10 cm s/d 15 cm.
b. Keris,
clurit, trisula, terbuat dari logam atau kayu, tidak tajam dan tidak
runcing dengan ukuran panjang antara 20 cm s/d 30 cm.
1.2.3. Untuk
Remaja, Dewasa dan Pendekar.
a. Pisau terbuat
dari logam, tidak tajam dan tidak runcing dengan ukuran antara 15 cm s/d
20 cm.
b. Keris, clurit,
trisula, terbuat dari logam, tidak tajam dan tidak runcing dengan ukuran
panjang antara 30 cm s/d 40 cm.
1.2.4.
Penggunaan senjata pilihan boleh menggunakan satu atau dua senjata dalam
satu jenis ( senjata kembar ).Teknik penggunaan dan jenis senjata pilihan bebas
menurut aliran masing-masing ( senjata boleh beradu ).
1.2.5. Peragaan
dimulai seperti berikut:
a. Diawali
dengan menggunakan jurus tangan kosong,
Bebas meneruskan.
a.
Salah satu pesilat
bersenjata, yang satu tangan kosong atau kedua pesilat menggunakan senjata.
Senjata kembar pada awalnya harus digunakan oleh seorang saja untuk selanjutnya
bisa berpindah satu atau digunakan hanya satu saja.
c. Berganti senjata
dalam peragaan / senjata beralih tangan.
d.
Melepaskan/menjatuhkan senjata sesuai dengan deskripsi peragaan.
2. Tahapan
pertandingan
2.1. Bila
pertandingan diikuti oleh lebih dari 7 (Tujuh) peserta maka dipergunakan sistem
pool.
2.2.Tiga peraih
nilai tertinggi dari setiap pool ditampilkan kembali untuk mendapatkan
penilaian ditahap berikutnya. Kecuali tahap pertandingan berikutnya adalah
babak final.
Peserta tingkat final
adalah 3 ( tiga ) pemenang menurut urutan perolehan nilai dari tahapan pool
pertandingan sebelumnya.
2.3. Jumlah pool
ditetapkan oleh rapat antara Delegasi Teknik, Ketua Pertandingan dan Dewan
Juri serta disampaikan kepada peserta dalam Rapat Teknik.
2.4. Pembagian pool
peserta dilakukan melalui undian dalam Rapat Teknik. Cara pengundian sama
ada manual dan atau digital akan ditentukan pada rapat teknik dengan cara
voting.
2.5. Setiap
kategori ganda, minimal harus diikuti oleh 2 (dua) peserta, dan langsung babak
final.
1.
Waktu Pertandingan
Waktu penampilan adalah
3 ( tiga ) menit
1.
Tata cara pertandingan
4.1
Permulaan pertandingan:
a.
Para Juri masuk
melapor bertugas kepada Ketua Pertandingan melalui sebelah kanan Ketua
Pertandingan.
b.
Memberi hormat dan
melapor untuk mulai melaksanakankan tugas.
c.
Mengambil tempat yang
ditentukan.
4.2 Senjata yang
telah diperiksa oleh Ketua Pertandingan diletak ditempat senjata yang
disediakan oleh panitia.
Pesilat/ pelatih
akan mengambil senjatanya tidak lama sebelum peragaan ( setelah namanya
diumumkan ).
Hanya pesilat yang
diperbolehkan menempatkan senjata pada tempatnya didalam gelanggang, pelatih
tidak diperbolehkan. Setelah selesai peragaan tetap pesilat yang membawa keluar
senjatanya.
4.3 Peserta
a.
Memasuki gelanggang
dari sebelah kiri Ketua Pertandingan.
b.
Berjalan mengikuti
etika ke titik tengah gelanggang
c.
Pesilat yang akan
menempatkan senjata ditempatnya
d.
Memberi hormat kepada
Ketua Pertandingan dan berputar kebelakang memberi hormat pada Juri.
4.4
Ketua Pertandingan memberikan isyarat kepada para Juri, Pengamat waktu dan
Aparat Pertandingan lainnya agar bersiap untuk bertugas.
4.5
Penampilan
a.
Menampilkan salam.
b.
Gong dibunyikan
sebagai tanda dimulai, peserta memulai peragaan.
c.
Gong dibunyikan
sebagai tanda waktu peragaan selesai.
4.6
Waktu peragaan berakhir
a.
Pesilat memberi hormat
kepada para Juri dan Ketua Pertandingan dari titik tengah.
b.
Meninggalkan
gelanggang dari arah sebelah kiri Ketua Pertandingan.
4.7
Pengamat waktu
a.
Ketua Pertandingan
akan memperhatikan/ memastikan waktu peragaan.
b.
Pengamat waktu akan
memastikan ketepatan waktu peragaan 3 menit.
c.
Ketua pertandingan
akan mengumumkan waktu peragaan.
( Kecuali memakai
digital waktu ditampilkan pada layar ).
5. Ketentuan
bertanding
5.1. Aturan bertanding
5.1.1. Peserta
menampilkan kekayaan teknik serang bela Pencak Silat yang
dimiliki selama 3 (tiga) menit dengan tangan
kosong dan bersenjata.
Toleransi kelebihan
atau kekurangan waktu adalah 10 (Sepuluh) detik untuk usia dini, pra remaja dan
pendekar.
5 (lima) detik untuk
remaja dan dewasa.
Bila penampilan
lebih dari batas toleransi waktu yang diberikan akan dikenakan hukuman.
5.1.2.
Mengeluarkan suara diperbolehkan.
5.2. Hukuman
5.2.1.
Hukuman pengurangan nilai dijatuhkan karena kesalahan peserta terdiri
atas :
a. Faktor waktu
Melebihi waktu toleransi, sepuluh (10) hingga lima belas (15) detik
mendapat kurangan nilai 10 bagi Usia Dini, Pra-Remaja dan pendekar.
Melebihi waktu
toleransi lima (5) hingga sepuluh (10) detik mendapat kurangan nilai 10
bagi Remaja dan Dewasa. Apabila melebihi waktu toleransi ini peragaan di
batalkan dan diskualifikasi.
b. Faktor lain-lain.
Pengurangan nilai 5
(lima ) dikenakan kepada peserta setiap kali melakukan yang berikut:
i.
Setiap kali keluar
keluar dari gelanggang (10 m X 10 m).
ii.
setiap kali peserta,
jatuh senjatanya diluar yang ditentukan dalam deskripsi
iii.
peserta yang
senjatanya tidak jatuh sesuai yang ditentukan dalam deskripsi.
iv.
Senjata yang
ditetapkan jatuh (dalam deskripsi), jatuh diluar gelanggang, dan pesilat keluar
gelanggang untuk mengambilnya (kerana akan digunakan semula).
v.
Senjata rusak / patah.
vi.
Memakai pakaian yang
terdapat asesoriesnya.
Adapun ikat
kepala dan kain samping jatuh tidak dikenakan hukuman pengurangan nilai.
5.2.2. Undur Diri
Pesilat dinyatakan
undur diri apabila setelah 3 (tiga kali ) pemanggilan oleh Sekretaris
Pertandingan tidak memasuki gelanggang untuk memperagakan kategori ganda.
Setiap pemanggilan dengan tenggang waktu 30
detik.
5.2.3. Diskualifikasi
a. Pesilat
yang memakai pakaian dan atau menggunakan senjata (memakai T-shirt, Tombak)
yang menyimpang dari ketentuan pertandingan dinyatakan
diskualifikasi.
b.
Diluar ketentuan waktu, yang ditetapkan
dalam 5.2.1.a.
c. tanda
diskualifikasi ketua pertandingan akan meniup peluit dan akan memberhentikan
pertandingan
a.
Tidak dapat menunjukan
surat keterangan sehat sebelum bertanding.
6.
Penilaian
6.1.
Penilaian terdiri atas :
6.1.1. Nilai teknik serang bela.
Nilai teknik serang
bela tangan kosong maupun bersenjata mencakup penggunaan berbagai bentuk teknik
serang bela dengan tangan dan kaki, seperti : pukulan, tendangan, sapuan,
jatuhan, tangkisan, hindaran / elakan, tangkapan, kuncian dan lainnya.
Sasaran penilaian ditujukan kepada faktor :
a. Kualitas teknik serang bela baik tangan kosong maupun bersenjata.
b. kayaan bentuk teknik serang bela baik tangan kosong atau bersenjata.
c. Ketrampilan
dan kreativitas teknik serang bela.
d. Logika pelaksanaan teknik serang bela.
Pemberian nilai
diantara 60 (Enam puluh) s/d 80 (delapan puluh) angka yang dinilai secara
total diantara keempat unsur nilai teknik serang bela.
6.1.2. Nilai
Kemantapan.
Nilai kemantapan
terdiri atas faktor kemantapan, kekompakan, keberanian kedua pesilat dalam
penampilannya.
Sasaran penilaian
ditujukan kepada faktor :
a. Kemantapan dan
ketegasan gerak.
b. Kekompakan /
soliditas kedua pesilat.
c. Keberanian
memainkan senjata.
d. Tenaga dan stamina.
Pemberian nilai antara
50 (lima puluh) hingga 60 (enam puluh) angka yang
dinilai secara total / total diantara keempat unsur Kemantapan.
6.1.3. Nilai penghayatan
yang mencakup faktor.
a. Keserasian
ekspresi penghayatan gerakan.
b. Keserasian
irama gerakan.
Pemberian nilai antara
50 (lima puluh) hingga 60 (enam puluh) angka yang dinilai
secara total / total diantara kedua unsur penghayatan.
7.Penentuan dan
pengumuman pemenang
7.1. Pemenang adalah
peserta yang mendapat nilai tertinggi untuk penampilannya dari tiga (3) dari
lima (5) juri. Nilai yang tertinggi dan terendah dicoret.
7.2. Bila terdapat
nilai yang sama, pemenangnya akan dinilai mengikut aturan berikut :
i.
Peserta dengan jumlah
Nilai Teknik serang bela tertinggi dari 3 (tiga) juri
seperti
keputusan 7.1. ( tiga juri yang telah masuk nilainya )
ii.
Peserta yang mempunyai
nilai kemantapan, kekompakan dan keberanian tertinggi dari 3 ( tiga ) juri
seperti keputusan 7.1
iii.
Peserta yang mempunyai
nilai penghayatan tertinggi dari 3 ( tiga ) juri seperti keputusan 7.1
iv.
Peserta dengan waktu
peragaan lebih atau kurang yang terkecil mendekati kepada ketepatan waktu
3 ( tiga ) menit.
v.
Peserta dengan jumlah
nilai hukuman terkecil.
vi.
Bila nilai masih tetap
sama, pemenangnya akan diundi dengan lambungancoin langsung ke matras, oleh
Ketua Pertandingan disaksikan oleh Delegasi Teknik, Dewan Juri dan Tim Manajer
pesilat bersangkutan.
Pasal 12
Kategori REGU
1.
Perlengkapan bertanding
Pakaian :
HITAM dengan sabuk /
bengkung warna putih lebar 10 cm yang dipakai tanpa disimpul dan juga tidak
terurai serta tanpa aksesoris. Pesilat wanita yang berjilbab hendaklah berwarna
hitam polos. ( tanpa aksesories dan benda tajam lainnya, seperti : jarum, peniti,dsb
)
Boleh memakai badge
lambang badan induk organisasi di dada sebelah kiri serta mamakai badge IPSI di
dada kanan. Nama daerah di belakang baju.
2. Tahapan
pertandingan
2.1. Bila pertandingan
diikuti oleh lebih dari 7 (Tujuh) peserta maka dipergunakan sistem pool.
2.2. Tiga peraih nilai
tertinggi dari setiap pool ditampilkan kembali untuk mendapatkan penilaian
ditahap berikutnya. kecuali tahap pertandingan berikutnya adalah babak final.
Peserta tingkat final
adalah 3 ( tiga ) pemenang menurut urutan perolehan nilai dari tahapan pool
pertandingan sebelumnya.
2.3. Jumlah pool
ditetapkan oleh rapat antara Delegasi Teknik, Ketua Pertandingan dan Dewan
Juri serta disampaikan kepada peserta dalam Rapat Teknik.
2.4. Pembagian pool
peserta dilakukan melalui undian dalam Rapat Teknik. Cara pengundian sama
ada manual dan atau Digital akan ditentukan pada rapat teknik dengan cara
voting.
2.5. Kategori Regu,
minimal harus diikuti oleh 2 (dua) peserta, dan langsung babak Final.
3. Waktu
pertandingan
Waktu penampilan
adalah 3 ( tiga ) menit
4. Tata
cara pertandingan
4.1
Permulaan pertandingan:
a.
Para Juri masuk
melapor bertugas kepada Ketua Pertandingan melalui sebelah kanan Ketua Pertandingan.
b.
Memberi hormat dan
melapor untuk memulai tugas.
c.
Mengambil tempat yang
ditentukan.
4.2
Peserta.
a.
Memasuki gelanggang
dari sebelah kiri Ketua Pertandingan.
b.
Berjalan mengikuti
etika ke titik tengah gelanggang.
c.
Memberi hormat kepada
Ketua Pertandingan dan berputar kebelakang memberi hormat pada
Juri.
4.3
Ketua Pertandingan memberikan isyarat kepada para Juri,
Pengamat Waktu dan Aparat Pertandingan lainnya agar bersiap untuk bertugas.
4.4
Penampilan
a.
Memperagakan salam
Persilat.
b.
Gong dibunyikan
sebagai tanda dimulai.
c.
Peserta melakukan
peragaan.
d.
Gong dibunyikan
sebagai tanda waktu peragaan selesai.
4.5 Waktu
peragaan berakhir
a.
Pesilat memberi hormat
kepada para Juri dan Ketua Pertandingan dari titik tengah.
b.
Meninggalkan gelanggang
dari arah sebelah kiri Ketua Pertandingan.
4.6
Pengamat waktu
a.
Ketua Pertandingan
akan memastikan waktu peragaan.
b.
Pengamat waktu akan
memastikan ketepatan waktu peragaan 3 menit.
c.
Ketua pertandingan
akan mengumumkan waktu peragaan.
(Kecuali memakai digital
waktu ditampilkan pada layar)
5.Ketentuan bertanding
5.1.Aturan bertanding
5.1.1.
Peserta menampilkan Jurus Wajib Regu selama 3 ( tiga ) menit.
Toleransi kelebihan
atau kekurangan waktu adalah 10 (Sepuluh) detik untuk usia dini, pra remaja dan
pendekar, 5 (lima) detik untuk remaja dan dewasa.
Bila penampilan lebih
dari batas toleransi waktu yang diberikan akan dikenakan hukuman.
5.1.2. Jurus Wajib
Regu diperagakan menurut urutan gerak dan kebenaran teknik jurus,
kekompakan irama gerakan, kemantapan dan penjiwaaan yang ditetapkan untuk
jurus ini.
5.1.3.
Mengeluarkan suara diperbolehkan .
5.2.
Hukuman
5.2.1. Hukuman
pengurangan nilai dijatuhkan kepada peserta karena kesalahan terdiri atas
:
a.
Faktor kesalahan
dalam jurus dan rincian gerakan.
a.1. Pengurangan
nilai 1 ( satu ) dikenakan kepada peserta setiap kali melakukan gerakan yang
salah, yaitu :
a.1.1. Kesalahan dalam
rincian gerak.
a.1.2. Kesalahan
urutan rincian gerak.
a.2. Untuk
setiap gerakan yang tertinggal (tidak ditampilkan ).
a.3. Setiap kali
yang bersangkutan menampilkan gerakan tidak kompak diantara peserta.
a.
Faktor waktu
Melebihi waktu
toleransi sepuluh (10) hingga limabelas (15) detik mendapat
kurangan nilai 10 bagi Usia Dini, Pra-Remaja dan pendekar.
Melebihi waktu
toleransi lima (5) hingga sepuluh (10) detik mendapat kurangan nilai 10
bagi Remaja dan Dewasa.
Apabila melebihi waktu
toleransi ini peragaan di batalkan dan diskualifikasi.
a.
Faktor lain-lain.
c.1.
Pengurangan nilai 5 (lima) setiap kali pesilat keluar dari gelanggang (10
m X 10 m ), walaupun hanya satu kaki keluar gelanggang.
c.2. Pengurangan
nilai 5 ( lima ) dikenakan kepada peserta yang memakai pakaian yang tidak
sepenuhnya menurut ketentuan yang berlaku.
5.2.2. Undur
Diri
Pesilat dinyatakan
undur diri apabila setelah 3 (tiga kali ) pemanggilan oleh Sekretaris
Pertandingan tidak memasuki gelanggang untuk memperagakan kategori regu.
Setiap pemanggilan
dengan tenggang waktu 30 detik.
5.2.3.
Diskualifikasi
a. Pesilat yang tidak
menampilkan salah satu jurus dan atau memperagakan urutan jurus yang salah
b. Pesilat yang
memakai pakaian yang menyimpang dari ketentuan pertandingan (Warna pakaian
selain warna hitam, sabuk selain warna putih dan lain-lain ).
c. Hal yang ditetapkan
dalam 5.2.1b.
d. Tidak dapat
menunjukan surat keterangan kesehatan sebelum bertanding.
6.Penilaian
6.1.Penilaian terdiri
atas :
6.1.1.Nilai Kebenaran
yang mencakup unsur :
a.Kebenaran gerakan
dalam setiap jurus
b.Kebenaran urutan
gerakan
c.Kebenaran urutan
jurus
Nilai diperhitungkan
dari jumlah gerakan Jurus Wajib Regu (100 gerakan)
dikurangi nilai kesalahan.
6.1.2. Nilai kekompakan, kemantapan dan soliditas yang
mencakup unsur :
a. Kekompakan,
kemantapan dan soliditas gerakan
b.Keserasian irama
gerak
c.Kesamaan penghayatan
gerak
d.Tenaga dan stamina
Pemberian nilai antara 50 ( lima
puluh ) s/d 60 ( enam puluh ) angka yang
dinilai secara total diantara keempat unsur kekompakan dan kemantapan.
7. Penentuan dan
pengumuman pemenang
7.1. Pemenang adalah
peserta yang mendapat nilai tertinggi untuk penampilannya dari tiga (3) dari
lima (5) juri. Nilai yang tertinggi dan terendah dicoret.
7.2. Bila
terdapat nilai yang sama, pemenangnya akan dinilai mengikut aturan berikut:
i.
Peserta dengan jumlah
Nilai Kebenaran tertinggi dari 3 (tiga) juri seperti keputusan 7.1.
ii.
Peserta yang mempunyai
nilai kekompakan,keserasian, penghayatan,stamina tertinggi dari 3 ( tiga ) juri
seperti keputusan 7.1
iii.
Peserta dengan waktu
peragaan lebih atau kurang yang terkecil mendekati kepada ketepatan waktu
3 ( tiga ) menit.
iv.
Peserta dengan jumlah
nilai hukuman terkecil.
v.
Bila nilai masih tetap
sama, pemenangnya akan diundi dengan melempar coin langsung ke matras,
oleh Ketua Pertandingan disaksikan oleh Delegasi Teknik, Dewan Juri dan Tim
Manajer pesilat bersangkutan.
7.3.
Pengumuman nilai perolehan peserta setiap kategori disampaikan setelah para
Juri menyelesaikan tugasnya menilai seluruh peserta pada setiap kategori
Hasil total perolehan
nilai ditampilkan pada papan nilai bersamaan dengan pengumuman perolehan nilai
yang dilakukan oleh Ketua Pertandingan kecuali dengan menggunakan system
penilaian digital, dimana perolehan nilai dari masing-masing juri dan total
perolehan nilainya sudah terlihat langsung di layar penilaian.
Pasal 13
Pengajuan Keberatan
Pengajuan keberatan
berlaku untuk semua kategori pertandingan dilakukan dengan ketentuan tata cara
sebagai berikut:
1. Tim
Manajer bersangkutan diwajibkan menyampaikan keberatannya dengan mengisi
formulir yang tersedia pada Sekretaris Pertandingan.
Pengambilan formulir pengajuan keberatan untuk semua kategori harus
dilakukan dalam waktu 10 menit dari pengumuman keputusan pemenang dan formulir
yang telah diisi dengan lengkap harus dikembalikan dalam waktu 20 menit kepada
Sekretaris Pertandingan dengan disertakan uang protes sebanyak
Rp.2.000.000,- ( Dua Juta Rupiah ) tunai.
2. Dalam
pengajuan keberatan harus dicantumkan uraian keberatannya dengan jelas.
Keputusan atas
keberatan tersebut pada tingkat pertama diselesaikan oleh Ketua Pertandingan bersama
Dewan Wasit Juri, dan disampaikan kepada Tim Manejer bersangkutan
selambat-lambatnya 2 ( dua ) jam sejak diterimanya pengajuan keberatan.
3. Bila keputusan
tingkat pertama tetap tidak bisa diterima oleh yang bersangkutan, maka yang
bersangkutan dapat mengajukan banding. Banding disampaikan dalam waktu 20 menit
setelah putusan tingkat pertama diserahkan kepada yang mengajukan keberatan.
4.
Pengadil tingkat banding terdiri atas Delegasi Teknik sebagai Ketua
dan Ketua Pertandingan serta Dewan Wasit Juri sebagai anggota, yang akan
meninjau kembali masalahnya dan membuat keputusan selambat-lambatnya 3
(tiga) jam setelah anding diajukan. Keputusan pada tingkat banding bersifat
final.
5. Pengajuan
keberatan hanya dapat diterima bila disampaikan atas dasar dan cara yang sesuai
dengan nilai budi luhur dan etika Pencak Silat.
6. Setiap
pengajuan keberatan dikenakan biaya sebesar uang Rp.2.000.000,- kecuali
ditentukan lain oleh IPSI. Pemasukan uang yang berasal dari pengajuan keberatan
diserahkan kepada Ketua pertandingan melalui Sekretaris Pertandingan dan
dipergunakan untuk kepentingan Aparat Pertandingan (Delegasi Teknik, Ketua
Pertandingan, Dewan Wasit Juri, Wasit dan Juri).
Pasal 14
Rapat Teknik
1. Rapat Teknik
wajib diselenggarakan sebelum pertandingan dimulai.
2. Rapat Teknik
dipimpin oleh Ketua Pertandingan didampingi oleh Delegasi Teknik dan/ atau
Asisten Delegasi Teknik, Dewan Wasit Juri dan Pimpinan / wakil dari panitia
Pelaksana.
3. Dihadiri oleh
Tim Manejer dan/atau pelatih kontingen peserta.
4. Acara Rapat Teknik
pada dasarnya adalah penjelasan umum tentang pelaksanaan pertandingan dan
undian pertandingan.
5. Bila
diperlukan panitia pertandingan dapat menyelenggarakan rapat konsultasi dengan
Tim Manejer sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung.
BAB III
PANITIA PERTANDINGAN
Pasal 15
Susunan dan Penunjukan
Panitia Pertandingan
1. Susunan
Komite Pertandingan terdiri dari:
1.1. Delegasi Teknik
1.2. Asisten Delegasi
Teknik.
1.3.Ketua Pertandingan
Dalam melaksanakan
tugasnya dapat dibantu oleh:
1.3.1. Dewan
Wasit Juri
1.3.2.
Sekretaris Pertandingan
1.3.3. Pengamat
Waktu sekaligus sebagai penabuh gong dan pemberi isyarat.
1.3.4. Pembantu
gelanggang sesuai keperluan.
1.3.5. Petugas
timbang badan.
1.4. Dewan Wasit Juri terdiri atas
seorang Ketua dan 2 orang anggota.
Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh sejumlah Wasit dan Juri sesuai
keperluan. (Satu gelanggang memerlukan 15 orang
Wasit – Juri)
1.5. Apabila
menggunakan system penilaian digital, Tim Technologi Informasi (TI), satu
gelanggang maksimal 2 (dua) orang.
1.6. Dokter
Pertandingan dan Tim Kesehatan
Bila diperlukan lebih dari satu gelanggang, maka jumlah pelaksana teknis
pertandingan akan disesuaikan, kecuali Delegasi Teknik dan Asisten Delegasi
Teknik.
2.
Penunjukan Panitia Pertandingan
Dalam pertandingan
tingkat Regional dan nasional, penunjukan Delegasi Teknik, Asisten Delegasi
Teknik, Ketua Pertandingan, Dewan Wasit Juri dan anggota Wasit Juri dilakukan
oleh IPSI .
Pasal 16
Kriteria, Tugas dan
Tanggung Jawab Panitia Pertandingan
1. Delegasi
Teknik IPSI.
1.1. Delegasi Teknik
untuk pertandingan tingkat Regional dan Nasional ditunjuk oleh IPSI.
Seorang yang ditunjuk tersebut haruslah yang telah menguasai semua ketentuan
dan peraturan yang ditetapkan pada umumnya, terutama ketentuan dan peraturan
tentang pertandingan Pencak Silat .
1.2. Kehadiran
Delegasi Teknik sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak penyelenggara
pertandingan seperti biaya transportasi udara, akomodasi dan konsumsi, transpor
lokal, uang saku serta keperluan lain berkaitan dengan pelaksanaan tugas,
kecuali ditentukan lain oleh IPSI.
1.3. Tugas dan
tanggung jawab
1.3.1. Sebagai
pendamping dan pengarah Panitia Pelaksana pada umumnya dan Panitia Pertandingan
khususnya, sejak tahap kegiatan persiapan penyelenggaraan termasuk kesiapan
Panitia Pelaksana, sarana, prasarana, serta bertanggung jawab atas kelancaran
penyelenggaraan pertandingan sampai dengan berakhirnya kejuaraan.
1.3.2. Menyelesaikan
masalah yang timbul menyangkut masalah umum maupun teknis penyelenggaraan
pertandingan dimana keputusan Delegasi Teknik mempunyai kekuatan mengikat.
Termasuk dalam hal ini
kewenangan untuk menghentikan / menunda / membatalkan pertandingan dan / atau
mengganti petugas Panitia Pertandingan bila diperlukan.
Seluruh tindakan yang
diambil harus bertujuan untuk menyelamatkan jalannya pertandingan, pelaksana
teknis dan peserta pertandingan serta citra Pencak Silat.
1.
Mengisi dan
menandatangani Buku Lisensi Wasit dan Juri.
1.3.4.
Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sejak berakhirnya kejuaraan bersangkutan kepada IPSI.
2. Asisten
Delegasi Teknik
2.1. Asisten Delegasi
Teknik mempunyai tugas untuk membantu Delegasi Teknik .
2.2. Asisten Delegasi
Teknik ditunjuk oleh IPSI berasal dari pihak penyelenggara pertandingan dengan
kriteria menguasai dan memahami Peraturan IPSI umumnya dan Pertandingan Pencak
Silat khususnya.
2.3. Bila dari pihak
penyelenggara tidak tersedia, maka Asisten Delegasi Teknik akan ditunjuk oleh
IPSI.
2.4. Dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Delegasi Teknik .
3. Ketua
Pertandingan
3.1. Ketua
Pertandingan berasal dari unsur Wasit Juri IPSI (Kelas I atau II)
3.2. Tugas dan
tanggung jawab:
3.2.1. Mengatur
dan bertanggung jawab atas kelancaran jalannya pertandingan.
3.2.2. Memimpin
Rapat Teknik dengan pimpinan kontingen peserta pertandingan sebelum
pertandingan dimulai, didampingi oleh Delegasi Teknik dan atau Asisten Delegasi
Teknik, Ketua Dewan Wasit - Juri dan Ketua Panitia Pelaksana
3.2.3. Untuk
mengingatkan dan kalau diperlukan mengganti petugas teknik lainnya setelah
berkonsultasi dengan Delegasi Teknik, bila petugas bersangkutan tidak
menjalankan tugasnya dengan semestinya sesuai dengan penugasan dan tanggung
jawab yang dibebankan kepadanya.
3.2.4.
Menghentikan jalannya pertandingan jika diperlukan.
3.2.5.
Mengeluarkan pendamping pesilat bila pendamping pesilat mengganggu kelancaran
jalannya pertandingan.
3.2.6.
Memutuskan masalah pertandingan di tingkat pertama setelah meminta pertimbangan
dari Dewan Wasit - Juri.
3.2.7.
Meneruskan / mengajukan masalah pertandingan kepada Delegasi Teknik IPSI.
3.2.8. Memberi
isyarat kepada Juri dalam kategori Tunggal, Ganda dan Regu bila peragaan
peserta melewati garis batas gelanggang (10 m X 10 m) yang berada dimuka Ketua
Pertandingan.
3.2.9. Ketua
Pertandingan bertanggung jawab kepada Delegasi Teknik .
3.2.10.Ketua
Pertandingan bertanggung jawab masalah waktu penampilan pada Kategori Tunggal,
Ganda dan Regu.
4. Sekretaris
Pertandingan
4.1. Sekretaris
Pertandingan adalah seorang yang berpengalaman dan menguasai masalah
administrasi pertandingan yang ditunjuk oleh Panitia Pelaksana kejuaraan.
4.2. Bertugas
membantu Ketua Pertandingan dalam penataan dan pengelolaan masalah administrasi
pertandingan. Dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh seorang Asisten
Sekretaris.
4.3. Sekretaris
Pertandingan bertanggung jawab kepada Ketua Pertandingan sedangkan Asisten
Sekretaris bertanggung jawab kepada Sekretaris.
5. Dewan Wasit -
Juri
5.1. Dewan
Wasit-Juri adalah pimpinan Wasit Juri yang ditetapkan dan ditugaskan oleh IPSI.
Terdiri atas tiga orang sekiranya menggunakan digital dan cukup dengan dua
orang jika menggunakan manual.
5.1.1. Membantu Ketua
Pertandingan, dengan menyusun dan mengatur penugasan Wasit Juri.
5.1.2. Meneliti hasil
penilaian para Juri dan berhak memanggil Juri melalui Ketua Pertandingan bila
diperlukan.
5.1.3. Menandatangani
hasil penialaian Juri setelah diperiksa kebenarannya dan menyerahkannya kepada
Ketua Pertandingan.
5.1.4. Memberikan
pertimbangan bila terjadi pengajuan keberatan tentang hasil pertandingan oleh
peserta.
5.2. Dewan Wasit
Juri bertanggung jawab secara teknis kepada Delegasi Teknik dan secara
administratif kepada Panitia Pelaksana.
6. Wasit dan
Juri
6.1.Penugasan Wasit
dan Juri:
6.1.1.Wasit dan Juri
yang akan bertugas dalam suatu pertandingan Pencak Silat tingkat Regional dan
Nasional ditunjuk dan ditugaskan oleh IPSI.
6.1.2. Wasit dan Juri
yang akan bertugas adalah mereka yang telah mengikuti penataran Wasit Juri
Daerah dan Nasional dan berhasil mendapatkan sertifikat Wasit Juri IPSI serta
layak untuk ditugaskan.
6.1.3. Penugasan Wasit
dan Juri oleh IPSI didasarkan kepada prestasi dan catatan Buku lisensi yang
bersangkutan.
6.1.4. Setiap Wasit
dan Juri harus memiliki kemampuan untuk menilai seluruh kategori pertandingan
Pencak Silat.
6.2.
Jumlah Wasit dan Juri yang bertugas dalam satu kejuaraan pencak silat adalah 15
(lima belas) orang untuk satu gelanggang.
6.2.1. Dalam
pertandingan kategori Tanding, dipimpin oleh seorang Wasit dan
dibantu oleh 5 ( lima ) orang Juri.
6.2.2.
Dalam kategori Tunggal, Ganda dan Regu dinilai oleh 5 (lima) orang Juri.
Nilai tertinggi dan nilai terendah yang diberikan oleh Juri dicoret (tidak
diperhitungkan).Penjumlahan dari nilai yang diberikan oleh ketiga orang Juri
yang tidak dicoret adalah merupakan hasil nilai yang diperoleh peserta.
6.3. Tugas
Wasit ( khusus untuk kategori TANDING)
6.3.1. Memeriksa
kesiapan gelanggang dan pesilat.
6.3.2. Memimpin
pertandingan berdasarkan ketentuan pertandingan.
6.3.3
Menjaga keselamatan pesilat.
6.3.4. Menghentikan
pertandingan bila :
a. Pesilat
membuat pelanggaran
b. Pesilat bergeser
keluar gelanggang
c. Pesilat
terjatuh
d. Pesilat
bergumul
e. Pertandingan
tidak seimbang
f. Memberi
Pembinaan, tegoran, peringatan atau hukuman
g. Memeriksa
luka-luka / cidera
h. Situasi
pertandingan terganggu
i. Pesilat
mengundurkan diri
j. Diminta
oleh Ketua Pertandingan atau Delegasi Teknik
6.3.5. Menjaga
kualitas pertandingan.
6.3.6. Memberi
teguran , peringatan dan hukuman kepada pesilat.
6.3.7.
Memberikan isyarat kepada Juri mengenai pelanggaran dan hukuman kepada pesilat
serta pengesahan serangan jatuhan.
6.3.8.
Menanyakan kepada para Juri bila terjadi keraguan dalam mengambil keputusan.
Pemanggilan para Juri
oleh Wasit untuk menanyakan suatu keputusan dilaksanakan ditengah gelanggang
dan disaksikan oleh salah seorang Dewan Wasit-Juri, setelah menempatkan kedua
pesilat disudut netral.
6.3.9.
Melaksanakan keputusan pemenang.
6.4. Tugas Juri
( untuk semua kategori ) :
6.4.1. Memberi
penilaian terhadap pesilat dalam suatu pertandingan.
6.4.2. Mencatat
pelanggaran-pelanggaran.
6.4.3.
Menentukan pemenang berdasarkan jumlah nilai.
6.4.4.
Menandatangani formulir yang telah diisi.
6.4.5. Menjawab
pertanyaan Delegasi Teknik, Ketua Pertandingan, Dewan Wasit-Juri dan Wasit bila
diperlukan.
6.5. Dalam
melaksanakan tugasnya Wasit Juri secara teknis bertanggung jawab pada tingkat
pertama kepada Dewan Wasit Juri dan Ketua Pertandingan dan pada tingkat akhir
kepada Delegasi Teknik.
7. Pengamat Waktu.
7.1. Pengamat Waktu
ditunjuk dan ditugaskan oleh Panitia Pelaksana dari mereka yang menguasai tugas
tersebut, diutamakan berasal dari unsur Wasit Juri.
7.2. Pengamat Waktu
berkewajiban.
7.2.1. Menghidupkan
dan mematikan waktu pertandingan sesuai dengan waktu pertandingan yang
ditentukan atau berdasarkan aba-aba Wasit dalam kategori TANDING.
7.2.2. Memberi
isyarat kepada wasit saat perhitungan terhadap pesilat yang mengalami knock
down dalam kategori TANDING.
8. Dokter
Pertandingan
8.1. Setiap
pertandingan yang diselenggarakan harus dihadiri, disaksikan dan dijaga oleh
Dokter dan Tim Kesehatan yang ditunjuk oleh Panitia Pelaksana.
8.2. Dokter
pertandingan dimaksud adalah dokter olahraga (baik jika yang mempunyai
kefahaman ringkas tentang pertandingan Pencak Silat) Tim Kesehatan harus
dilengkapi dengan mobil ambulan dan kelengkapan paramedis.
8.3. Dokter
pertandingan harus menyaksikan pertandingan pertama hingga pertandingan
terakhir selesai dilaksanakan.
8.4. Atas
permintaan Wasit, Dokter memeriksa pesilat yang cidera di gelanggang, diberi
waktu 120 (seratus dua puluh) detik untuk menyatakan pesilat fit atau unfit
beserta waktu perawatan.
8.5. Hasil
pemeriksaan Dokter, menentukan dapat atau tidaknya meneruskan pertandingan.
Termasuk menentukan apakah pesilat boleh meneruskan bertanding untuk
pertandingan selanjutnya atau tidak (dengan rekomendasi bagi kasus pesilat yang
menang atas dasar diskualifikasi terhadap lawannya). Keputusan Dokter adalah
mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
8.6. Dalam hal
adanya pernyataan keberatan terhadap suatu hasil pertandingan, kehadiran/
keterangan Dokter Pertandingan dapat diminta bila diperlukan.
8.7. Dalam
melaksanakan tugasnya Dokter Pertandingan bertanggung jawab secara prosedur
teknis pertandingan kepada Ketua Pertandingan, secara umum kepada Ketua Panitia
Pelaksana dan secara kedokteran kepada instansi kedokteran / kesehatan yang
berwenang.
Pasal 17
Pakaian Aparat Pertandingan
1. Ketua
Pertandingan.
Ketua Pertandingan
memakai pakaian Pencak Silat model standard IPSI, warna hitam, memakai kain
samping, sabuk berwarna kuning ( lebar 10 cm) dan bersongkok hitam.
Pada dada sebelah kiri
dipasang lambang IPSI.
2. Dewan Wasit
Juri.
Dewan Wasit Juri
Kategori Tanding dan Tunggal, Ganda dan Regu memakai pakaian Pencak Silat model
standard IPSI, warna PUTIH, sabuk/bengkung warna kuning lebar 10 cm. Pada dada
sebelah kiri dipasang lambang IPSI.
3. Wasit dan
Juri.
Wasit dan Juri
kategori Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu.
Memakai pakaian Pencak
Silat model standard IPSI, warna PUTIH, sabuk / bengkung warna kuning lebar 10
cm. Pada dada sebelah kiri dipasang lambang IPSI.
4. Sekretaris,
Pengamat Waktu, Timbang Badan, Pembantu Gelanggang dan pembawa acara.
Memakai pakaian
seragam yang dianjurkan oleh panitia.
BAB IV
KEJUARAAN PENCAK SILAT ANTARABANGSA
Pasal 18
Tingkat
KejuaraanPencakSilat
1. Tingkat kejuaraan
dilingkungan IPSI terdiriatas:
1.1. Kejuaraan Cabang
/ Kabupaten.
1.2. Kejuaraan Daerah
/ Provinsi.
1.3. Kejuaraan yang
diselenggarakan di lingkungan IPSI seperti Kejuaraan Invitasi, Pertandingan
terbuka, eksibisi dan lainnya.
2. Kejuaraan
Khusus
Kejuaraan Pencak Silat
lainnya yang diselenggarakan oleh suatu badan diluar IPSI yang menggunakan
Peraturan Pertandingan Pencak Silat ini dan diselenggarakan melalui koordinasi
dengan IPSI.
Pasal 19
P e n u t u p
1. Peraturan
Pertandingan Pencak Silat ini terkait dengan Pedoman Pelaksanaan Tugas Wasit
dan Juri, Pedoman Penyelenggaraan Pertandingan, atau pedoman lainnya yang
ditetapkan oleh IPSI yang berhubungan dengan pertandingan Pencak Silat.
2. Hal-hal lain yang
belum tercakup diatur dalam peraturan ini akan diputuskan oleh Delegasi Teknik
pada saat pertemuan teknik penyelenggaraan pertandingan.
3. Ditetapkan dalam
Rapat Teknik Negara Pendiri PERSILAT (Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei
) tanggal 1 - 3 April 2012 di Jakarta, dan disempurnakan pada pelaksanaan SEA
Games 2013 di Myanmar, kemudian untuk Peraturan Pertandingan Pencak Silat
Indonesia
I P S I
IKATAN PENCAK SILAT
INDONESIAuaraan yang
diselenggarakan di lingkungan IPSI seperti Kejuaraan Invitasi, Pertandingan
terbuka, eksibisi dan lainnya.
2. Kejuaraan
Khusus
Kejuaraan Pencak Silat
lainnya yang diselenggarakan oleh suatu badan diluar IPSI yang menggunakan
Peraturan Pertandingan Pencak Silat ini dan diselenggarakan melalui koordinasi
dengan IPSI.
Pasal 19
P e n u t u p
1. Peraturan
Pertandingan Pencak Silat ini terkait dengan Pedoman Pelaksanaan Tugas Wasit
dan Juri, Pedoman Penyelenggaraan Pertandingan, atau pedoman lainnya yang
ditetapkan oleh IPSI yang berhubungan dengan pertandingan Pencak Silat.
2. Hal-hal lain yang
belum tercakup diatur dalam peraturan ini akan diputuskan oleh Delegasi Teknik
pada saat pertemuan teknik penyelenggaraan pertandingan.
3. Ditetapkan dalam
Rapat Teknik Negara Pendiri PERSILAT (Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei
) tanggal 1 - 3 April 2012 di Jakarta, dan disempurnakan pada pelaksanaan SEA
Games 2013 di Myanmar, kemudian untuk Peraturan Pertandingan Pencak Silat
Indonesia
I P S I
IKATAN PENCAK SILAT
INDONESIA



19.37

Posted in:
0 komentar:
Posting Komentar